Rencana Gencatan Senjata Israel-Iran, Masing-masing Pihak Ajukan Syarat

Internasional

Rencana Gencatan Senjata Israel-Iran, Masing-masing Pihak Ajukan Syarat

Zunita Putri - detikKalimantan
Selasa, 24 Jun 2025 10:01 WIB
Demonstrators protest against the United States joining with Israel in attacks on Iranian nuclear facilities, in New York City, U.S. June 22, 2025. REUTERS/Caitlin Ochs
Foto: REUTERS/Caitlin Ochs
Jakarta -

Gencatan senjata diharapkan dalam konflik antara Israel dan Iran yang sudah berlangsung sepekan. Pihak Amerika Serikat (AS) menyatakan sudah ada rencana gencatan senjata antara kedua negara dan sudah disepakati. Namun, pihak Iran buka suara dan menyatakan masih ada persyaratan yang harus dipenuhi lebih dulu.

Dilansir detikNews, Presiden AS Donald Trump awalnya mengumumkan bahwa Israel dan Iran telah sepakat akan melakukan gencatan senjata total. Kesepakatan itu disampaikannya lewat platform Truth Social.

"Telah sepenuhnya disepakati oleh dan antara Israel dan Iran bahwa akan ada gencatan senjata yang lengkap dan total," ujar Trump dilansir AFP, Selasa (24/6/2025).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Trump menjabarkan gencatan senjata akan terjadi bertahap selama 24 jam. Dimulai sekitar pukul 04.00 GMT, Selasa (24/6), Iran diminta menghentikan semua operasi secara sepihak. Setelah itu, Israel akan mengikutinya 12 jam kemudian.

Sementara dikutip dari CNN, senior Gedung Putih mengatakan Israel menyetujui kesepakatan gencatan senjata. Israel memberi syarat agar Iran menghentikan serangan di Israel. Iran dilaporkan menyetujui persyaratan tersebut, sehingga gencatan senjata diumumkan oleh Trump.

Gedung Putih mengklaim kesepakatan itu terjadi karena serangan AS terhadap tiga fasilitas nuklir Iran pada hari Sabtu (21/6) lalu. Trump berkomunikasi langsung dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. Sedangkan komunikasi dengan pihak Iran dilakukan oleh Wakil Presiden AS JD Vance, Menteri Luar Negeri dan Penasihat Keamanan Nasional Marco Rubio, dan Utusan Khusus Steve Witkoff.

Tak lama setelah pengumuman dari Trump itu, Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi buka suara dan menegaskan belum ada kesepakatan gencatan senjata. Menurutnya, selama belum ada kesepakatan, maka operasi militer Iran di Israel akan terus berlanjut.

"Operasi militer Angkatan Bersenjata kita yang kuat untuk menghukum Israel atas agresinya berlanjut hingga menit terakhir, pukul 4 pagi," kata Araghchi dalam sebuah posting di X, Selasa (24/6/2025).

Meski Iran belum melakukan gencatan senjata, Araghchi memastikan pihaknya akan menghentikan serangan dengan syarat asal Israel lebih dulu berhenti menyerang Iran.

"Namun, dengan syarat rezim Israel menghentikan agresi ilegalnya terhadap rakyat Iran paling lambat pukul 4 pagi waktu Teheran, kami tidak berniat untuk melanjutkan tanggapan kami setelahnya," tegasnya sebagaimana dilansir Al Jazeera.

Araghchi menambahkan bahwa gencatan senjata total baru akan diputuskan menyusul.

"Keputusan akhir mengenai penghentian operasi militer kami akan dibuat kemudian," tambahnya.




(des/des)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads