Musim Layangan di Tarakan, PLN Ingatkan Risiko Gangguan Kelistrikan

Musim Layangan di Tarakan, PLN Ingatkan Risiko Gangguan Kelistrikan

Oktavian Balang - detikKalimantan
Rabu, 18 Jun 2025 16:00 WIB
Ilustrasi perbaikan listrik di Tarakan.
Ilustrasi perbaikan listrik di Tarakan. Foto: Oktavian Balang/detikKalimantan
Tarakan -

Musim layang-layang di Tarakan, Kalimantan Utara, tak hanya meresahkan pengendara yang khawatir terjerat benang. Layang-layang juga menjadi perhatian serius PT PLN (Persero) Unit Layanan Pelanggan (ULP) Tarakan.

Manager PLN Tarakan, Ghusaebi mengungkapkan bahwa pihaknya menemukan sejumlah layang-layang yang tersangkut di jaringan listrik, berpotensi mengganggu pasokan listrik dan membahayakan keselamatan masyarakat.

"Berdasarkan pemantauan kami, saat ini sedang marak musim bermain layang-layang. Kami menemukan beberapa layangan yang tersangkut pada jaringan listrik. Sebagai tindak lanjut, PLN secara rutin melakukan inspeksi jaringan, pembersihan jaringan listrik dari layangan yang tersangkut, serta gencar melakukan sosialisasi mengenai bahaya bermain layang-layang di dekat jaringan listrik PLN," ujar Ghusaebi kepada detikKalimantan, Rabu (18/6).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ghusaebi menjelaskan dampak dari layang-layang atau benang yang menyentuh jaringan listrik, terutama jaringan tegangan menengah, sangat signifikan.

"Jika benang atau rangka layangan menyentuh jaringan listrik, dapat terjadi gangguan jaringan yang menyebabkan padamnya aliran listrik di wilayah terdampak," katanya.

Proses pemulihan gangguan listrik akibat layangan, lanjut Ghusaebi, bervariasi tergantung pada lokasi dan posisi layangan yang mengenai konduktor. Gangguan ini tidak hanya merugikan masyarakat, tetapi juga PLN.

"Lamanya proses pemulihan sangat bergantung pada lokasi layangan yang mengenai jaringan dan posisi layang-layang mengenai konduktor kami," jelasnya.

Ghusaebi juga mengakui bahwa gangguan kelistrikan akibat layang-layang pernah terjadi di Tarakan. Belajar dari pengalaman itu, pihaknya pun menyatakan rutin melakukan inspeksi dan sosialisasi kepada masyarakat.

"Pernah terjadi gangguan kelistrikan yang disebabkan oleh layang-layang. Karena itu, PLN terus meningkatkan inspeksi serta melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat agar risiko gangguan listrik akibat layang-layang bisa dihindari," ungkapnya.

Untuk mencegah kejadian serupa, PLN Tarakan mengimbau masyarakat, khususnya orang tua, untuk lebih mengawasi anak-anak mereka. Jangan sampai layang-layang yang seharusnya menjadi hiburan malah menimbulkan kerugian di sektor lain.

"PLN mengimbau kepada seluruh masyarakat, khususnya para orang tua, agar mengarahkan anak-anak bermain layang-layang di area terbuka yang jauh dari jaringan listrik. Keselamatan menjadi prioritas utama, dan diperlukan kerja sama dari seluruh lapisan masyarakat dalam menjaga keandalan pasokan listrik dan untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan," imbau Ghusaebi.




(des/des)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads