Tak Cuma Rudal, Iran Juga Gencarkan Serangan Siber ke Israel

Tak Cuma Rudal, Iran Juga Gencarkan Serangan Siber ke Israel

Agus Tri Haryanto - detikKalimantan
Senin, 16 Jun 2025 18:30 WIB
Hampir Separuh Perusahaan Jerman Alami Serangan Siber dari Cina
Foto: DW (News)
Jakarta -

Perang antara Iran dan Israel tidak hanya dilakukan lewat serangan fisik seperti serangan rudal. Serangan juga dilakukan lewat dunia maya, yakni melalui serangan siber ke infrastruktur Israel selama dua hari terakhir.

Dikutip detikInet dari firma keamanan siber Radware, tercatat ada peningkatan 700% serangan siber terhadap Israel. Serangan siber berbahaya ini menargetkan infrastruktur penting.

"Peningkatan aktivitas jahat sebesar 700% hanya dalam kurun waktu dua hari bermula dari operasi pembalasan siber oleh aktor negara Iran dan kelompok peretas pro-Iran, termasuk serangan DDoS, upaya infiltrasi yang menargetkan infrastruktur penting, pencurian data, dan kampanye penyebaran malware," kata Ron Meyran, VP Cyber Threat Intelligence di Radware dilansir dari The Jerusalem Post, Senin (16/6/2025).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Radware mengamati serangan siber ini sejak adanya berita serangan Israel ke Iran. Kelompok peretas Iran segera merespons dengan melancarkan serangan siber terhadap infrastruktur penting Israel, mulai dari situs web pemerintah, lembaga keuangan, hingga perusahaan telekomunikasi.

"Kelompok siber yang disponsori negara Iran diperkirakan akan mengintensifkan operasi mereka yang bertujuan mengganggu infrastruktur dan pengaruh psikologis," kata perusahaan.

Dikutip dari detikNews, Israel meluncurkan 'Operation Rising Lion' dengan serangan mendadak pada Jumat (13/6) pagi yang menewaskan pejabat eselon atas dalam komando militer Iran dan memicu kerusakan pada situs-situs nuklirnya. Ditegaskan oleh Tel Aviv bahwa serangannya akan terus meningkat dalam beberapa hari ke depan.

Iran sendiri bersumpah untuk 'membuka gerbang neraka' sebagai balasan atas rentetan serangan Israel.

Israel mengatakan rentetan serangannya terhadap Iran bisa berlangsung selama berminggu-minggu. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bahkan telah menyerukan secara terbuka kepada rakyat Iran untuk bangkit dan bersatu melawan para pemimpin ulama Islam mereka, yang disebutnya sebagai rezim jahat dan penindas.

Israel dan Iran terus terlibat aksi saling serang, salah satunya pada Minggu (15/6) malam, yang menewaskan banyak orang dan memicu kekhawatiran akan konflik yang lebih luas.




(agt/bai)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads