Kemacetan sering kali membuat pengguna jalan kesal karena akan membuang waktu. Namun bagi mahasiswi bernama Bhoomi Chauhan, macet justru membuatnya selamat dari tragedi pesawat Air India yang jatuh pada 12 Juni lalu.
Namun Bhoomi juga manusia biasa. Dia pun awalnya sangat kesal karena kemacetan membuatnya batal terbang ke London.
Setelah mendapatkan kabar pesawat Air India yang seharusnya dia tumpangi jatuh, Bhoomi berubah pikiran dan merasa keterlambatannya adalah sebuah keajaiban yang membuatnya tetap hidup.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sedang Berlibur di India
Dikutip dari detikEdu, Bhoomi Chauhan adalah mahasiswa administrasi bisnis di salah satu kampus di Bristol. Dia datang ke India untuk liburan, dan hari itu dia seharusnya kembali ke London.
Karena jalanan macet, dia terlambat 10 menit dari waktu boarding pesawat. Saat mengetahui dirinya sudah tidak bisa masuk gate, Bhoomi menyesal tidak berangkat lebih awal.
"Saya meminta staf maskapai untuk mengizinkan saya masuk karena saya hanya terlambat 10 menit. Saya bilang bahwa saya penumpang terakhir, jadi tolong izinkan saya naik pesawat, tetapi mereka tidak mengizinkan saya," katanya kepada BBC, dikutip Sabtu (14/6/2025).
"Ketika saya ketinggalan pesawat, saya merasa sedih. Satu-satunya yang ada di pikiran saya adalah, 'Jika saya berangkat lebih awal, saya pasti sudah naik pesawat," kenangnya.
Dia seharusnya terbang bersama 242 orang dalam pesawat tersebut. Namun karena gagal terbang, dia ingin mengurus pengembalian uang tiket dengan agen perjalanan.
Saat itu pula Bhoomi mendapatkan kabar bahwa pesawat AI171 yang seharusnya dia tumpangi mengalami kecelakaan tak lama setelah lepas landas. Dia pun merasa sebuah keajaiban terjadi padanya.
Tewaskan Penumpang dan Warga
Peristiwa nahas itu tak hanya merenggut nyawa penumpang, tetapi juga warga yang tinggal di bangunan. Selain warga lokal, sebanyak 53 penumpang berkebangsaan Inggris, satu keluarga asal Gloucester, tiga anggota keluarga asal London dan sepasang suami istri asal ibu kota.
Mengutip Reuters, ada tiga kemungkinan penyebab tragedi ini, yakni mulai dari daya dorong mesin, masalah operasional dengan penutup sayap dan alasan mengapa roda pendaratan terbuka lama setelah lepas landas.
(cyu/bai)