4 Daerah di Kalimantan Masuk 10 Kota Paling Toleran di Luar Jawa

Round-Up

4 Daerah di Kalimantan Masuk 10 Kota Paling Toleran di Luar Jawa

Tim detikKalimantan - detikKalimantan
Sabtu, 14 Jun 2025 08:00 WIB
Masjid Al Azhar dan Gereja Nazareth berdiri berdampingan di kawasan Amaco, Kota Palangka Raya.
Foto: Ayuningtias Puji Lestari/detikKalimantan
Balikpapan -

Sebanyak empat daerah di Pulau Kalimantan masuk dalam 10 kota paling toleran di Indonesia, khusus untuk luar Pulau Jawa. Hal ini berdasarkan rilis oleh SETARA Institute dalam survei bertajuk Indeks Kota Toleran (IKT).

Empat daerah tersebut adalah Singkawang (Kalimantan Barat), Banjarmasin (Kalimantan Selatan), Pontianak (Kalimantan Barat), dan Palangka Raya (Kalimantan Tengah).

Dikutip oleh detikEdu, penilaian indeks toleransi tersebut berdasarkan pengukuran kinerja pemerintah hingga masyarakat. IKT mengadopsi kerangka Brian J Grim dan Roger Finke (2006) untuk mengukur tingkat kebebasan beragama atau derajat toleransi sebuah negara.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ada tiga indikator utama untuk menilai derajat toleransi tersebut, yaitu favoritisme pemerintah terhadap kelompok agama tertentu, peraturan pemerintah yang membatasi kebebasan agama, dan regulasi sosial yang membatasi kebebasan beragama.

Berdasarkan definisi SETARA, kota toleransi adalah kota dengan visi dan rencana pembangunan inklusif, regulasi yang kondusif bagi praktik dan promosi toleransi, kepemimpinan yang progresif bagi praktik dan promosi toleransi, tingkat intoleransi dan pelanggaran kebebasan beragama/ berkeyakinan yang rendah, dan upaya berkelanjutan dalam mengelola keberagaman dan inklusi sosial.

Survei ini melibatkan 94 kota dari total 98 kota yang ada di Indonesia. Ada 4 kota yang dieliminasi karena merupakan kota administrasi seperti Jakarta. Kabupaten pun tidak dimasukkan karena peneliti melihat bahwa penduduk di perkotaan lebih heterogen.

Setidaknya ada 8 indikator penilaian IKT terhadap kota-kota di Indonesia antara lain Regulasi Pemerintah Kota, Regulasi Sosial, Tindakan Pemerintah, dan Demografi Sosio-Keagamaan yang masing-masing terdiri dari dua indikator terkait.

Daftar Kota Toleran di Indonesia

Berikut peringkat 10 besar kota paling toleran di Indonesia:

  1. Salatiga, Jawa Tengah (skor: 6,554)
  2. Singkawang, Kalimantan Barat (skor: 6,420)
  3. Semarang, Jawa Tengah (skor: 6,356)
  4. Magelang, Jawa Tengah (skor: 6,248)
  5. Pematang Siantar, Sumatera Utara (skor: 6,115)
  6. Sukabumi, Jawa Barat (skor: 5,968)
  7. Bekasi, Jawa Barat (skor: 5,939)
  8. Kediri, Jawa Timur (skor: 5,925)
  9. Manado, Sulawesi Utara (skor: 5,912)
  10. Kupang, Nusa Tenggara Timur (skor: 5,853).

Sementara khusus di luar Jawa, berikut 10 besar kota paling toleran di Indonesia:

  1. Singkawang, Kalimantan Barat (skor: 6,42)
  2. Pematangsiantar, Sumatera Utara (skor: 6,115)
  3. Manado, Sulawesi Utara (skor: 5,912)
  4. Kupang, NTT (skor: 5,853)
  5. Ambon, Maluku (skor: 5,84)
  6. Denpasar, Bali (skor: 5,676)
  7. Banjarmasin, Kalimantan Selatan (skor: 5,647)
  8. Tomohon, Sulawesi Utara (skor: 5,44)
  9. Pontianak, Kalimantan Barat (skor: 5,251)
  10. Palangka Raya, Kalimantan Tengah (skor: 5,222)
10 kota di luar Jawa yang paling toleran di Indonesia.10 kota di luar Jawa yang paling toleran di Indonesia. Foto: palangkaraya.go.id

Pentingnya Moderasi Agama

Menanggapi Palangka Raya yang masuk dalam kota paling toleran, Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Palangka Raya mengatakan pentingnya moderasi beragama.

"Kami mengumpulkan tokoh dari kelurahan untuk berdialog, mencari solusi, dan mengantisipasi riak-riak yang dapat mengganggu kerukunan," ujar Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Palangka Raya, H Muhammad Syahrun kepada detikKalimantan, Jumat (13/6/2025).

Menurutnya, masyarakat Palangka Raya sudah memahami toleransi. Hal ini sesuai falsafah Huma Betang, yakni rumah besar khas Dayak yang mencerminkan keterbukaan terhadap berbagai suku dan agama.

"Di Huma Betang, siapa pun diterima tanpa paksaan. Prinsipnya, 'di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung' menjadi pedoman kami untuk saling menghargai. Maka Palangka Raya ini lah rumah kita bersama," ungkap Syahrun.

Sementara itu, Wali Kota Palangka Raya, Fairid Naparin, mengapresiasi kerja sama dari berbagai pihak yang turut menjaga kerukunan antar umat beragama di wilayahnya.

"Ini adalah bukti nyata bahwa semangat kebersamaan dan nilai budaya lokal seperti Huma Betang terus hidup dan berkembang," ungkapnya.




(bai/bai)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads