Ketua Komisi III DPRD Nunukan, Ryan Antoni menyoroti kondisi memprihatinkan dari jalan Long Umung-Pa Rayeh di Kecamatan Krayan Timur, Kalimantan Utara. Jalan sepanjang 7 km yang merupakan aset Pemerintah Provinsi Kaltara itu tidak mendapat perhatian dalam beberapa tahun terakhir.
"Jika pemerintah provinsi serius, memperbaiki jalan ini tidak sulit. Minimal ditingkatkan ke tahap agregat, itu sudah sangat membantu mobilisasi orang dan barang," ujar Ryan kepada detikKalimantan, Rabu (4/6).
Menurut Ryan, buruknya jalan memicu kekecewaan warga, hingga muncul wacana boikot perayaan HUT RI. Ia menilai wacana itu wajar sebagai ekspresi ketidakpuasan masyarakat atas kurangnya perhatian pemerintah dalam meningkatkan aksesibilitas dan konektivitas di Dataran Tinggi Krayan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Perayaan HUT RI di Krayan biasanya berlangsung meriah hingga sebulan, sebagai bentuk syukur atas kemerdekaan dan bagian dari tradisi masyarakat. Namun, kemerdekaan yang dirayakan setiap Agustus seharusnya berdampak pada kesejahteraan warga, terutama di perbatasan," tambahnya.
Ryan menegaskan, kondisi ini membuat warga perbatasan merasa belum 'dimerdekakan'. Ia khawatir itu dapat melemahkan rasa nasionalisme, bahkan memicu eksodus warga ke negara tetangga demi kehidupan yang lebih layak.
"Ini bisa jadi preseden buruk bagi NKRI dan menurunkan harga diri bangsa," tegasnya.
Ryan mendesak Pemerintah Provinsi Kaltara segera mengambil langkah konkret untuk memperbaiki infrastruktur jalan di Krayan Timur, guna menjaga kepercayaan dan nasionalisme warga perbatasan.
(sun/des)