Pemkab Kutai Kartanegara (Kukar) mengimbau warga untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi hujan dalam sepekan ke depan. Peringatan ini disampaikan menyusul insiden banjir yang terjadi di beberapa wilayah Tenggarong, termasuk di Jalan Pakit Naga, yang sempat tergenang cukup dalam.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kukar, Sunggono, mengacu pada prakiraan cuaca BMKG. Wilayah hulu Sungai Mahakam diprediksi masih mengalami curah hujan tinggi yang berpotensi meningkatkan kembali debit air di Tenggarong.
"Banjir ini bukan hanya akibat hujan lokal, tapi juga ada dari hulu, cuaca juga beberapa hari sesuai prediksi BMKG Kukar akan hujan," ucapnya, Jumat (30/5/2025).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia juga mengingatkan masyarakat untuk menjaga keamanan saat banjir terjadi, terutama menghindari potensi bahaya seperti aliran listrik aktif di area tergenang.
"Keselamatan jiwa paling utama. Kami juga siaga mendirikan dapur umum untuk bantuan permakanan," lanjutnya.
Curah hujan tinggi disertai kondisi air pasang menyebabkan beberapa saluran drainase di Tenggarong tidak mampu menampung volume air yang besar. Genangan terjadi di beberapa titik seperti Belida, Patin, Gang Famili, Mangkurawang, dan Maluhu.
Mengatasi kondisi tersebut, Pemkab Kukar merespons cepat dengan menelusuri penyebab utama genangan air yang sempat memasuki rumah warga. Sunggono saat itu langsung turun ke lapangan bersama jajaran Dinas Pekerjaan Umum (PU).
Salah satu insiden yang viral adalah genangan di area RSUD AM Parikesit akibat longsor di perumahan sekitar. Beruntung tim rumah sakit siap siaga didukung penggunaan alat berat, sehingga saluran air yang tertutup dapat segera digali dan air bisa dialirkan normal.
Selain itu, Sunggono menyoroti kawasan Bintang Barel yang selama ini dikenal rawan banjir. Genangan di kawasan ini dapat surut dengan cepat berkat perbaikan sistem drainase yang telah dilakukan sebelumnya.
"Ini menunjukkan bahwa intervensi teknis yang kita lakukan, kami mengecek beberapa gorong-goromg dan air mahakam saat itu seeang naik sehingg penampungan terbatas," jelasnya.
Sunggono mengapresiasi kerja sama lintas sektor, termasuk aksi gotong royong masyarakat serta bantuan dari BPBD dan Dinsos dalam menyediakan dapur umum di beberapa titik terdampak.
"Kami mengajak warga yang tinggal di dekat saluran air untuk terus menjaga kebersihan lingkungan. Partisipasi masyarakat sangat berperan dalam mempercepat pemulihan," tutupnya.
(des/des)