Cara Mencegah Korsleting Listrik di Rumah, Hindari Bahaya Sebelum Terlambat

Cara Mencegah Korsleting Listrik di Rumah, Hindari Bahaya Sebelum Terlambat

Nadhifa Aurellia Wirawan - detikKalimantan
Kamis, 22 Mei 2025 14:30 WIB
Ilustrasi Colokan Listrik
Ilustrasi listrik. Foto: Foto: Getty Images/iStockphoto/smolaw11
Samarinda -

Seringkali peristiwa kebakaran disebabkan oleh korsleting listrik. Detikers mungkin bahkan pernah mencium bau gosong tiba-tiba atau percikan api kecil dari colokan listrik yang menjadi tanda atau gejala adanya korsleting listrik. Sayangnya, risiko kebakaran akibat korsleting listrik masih menjadi salah satu penyebab utama insiden rumah tangga di Indonesia.

Namun kabar baiknya, hal ini bisa dicegah. Dengan langkah-langkah sederhana dan pemahaman dasar kelistrikan, detikers bisa melindungi rumah dan keluarga dari bahaya korsleting listrik.

Bagaimana cara mencegahnya? Simak penjelasan berikut ini.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Apa Itu Korsleting Listrik?

Korsleting listrik atau hubungan pendek arus listrik terjadi ketika aliran listrik menyimpang dari jalurnya dan mencari jalur yang lebih cepat ke tanah. Umumnya hal ini disebabkan oleh kabel rusak, instalasi yang tidak standar, atau penggunaan peralatan listrik yang melebihi kapasitas. Dampaknya bisa fatal, mulai dari peralatan elektronik rusak hingga kebakaran besar.

Langkah-Langkah Mencegah Korsleting Listrik di Rumah

1. Gunakan Instalasi Listrik Sesuai Standar

Banyak rumah, bangunan lama, menggunakan instalasi listrik seadanya atau tidak sesuai standar nasional. Padahal, pemasangan kabel dan sistem distribusi listrik sangat penting untuk keselamatan jangka panjang.

Jika detikers ragu, pastikan ketika memasang instalasi dilakukan oleh teknisi bersertifikat. Gunakan kabel berlabel SNI (Standar Nasional Indonesia). Kabel juga harus cukup besar (dari sisi luas penampang) untuk menahan arus listrik yang akan digunakan.

Kejadian yang bisa terjadi ketika menggunakan instalasi listrik tidak sesuai standar, contohnya adalah penggunaan kabel kecil (misalnya NYA 1,5 mm²) untuk AC atau water heater bisa menyebabkan kabel cepat panas dan akhirnya meleleh atau terbakar.

2. Rutin Periksa Kabel dan Stop Kontak

Kabel yang retak, mengelupas, atau stop kontak yang longgar adalah "bom waktu". Masalah seperti ini bisa menimbulkan loncatan arus (spark) dan menjadi awal korsleting.

Apa yang harus diperiksa?

  • Cek kondisi fisik kabel.
  • Pastikan tidak ada bagian kabel yang terbuka atau menonjol keluar.
  • Ganti stop kontak yang sudah longgar atau berubah warna karena panas.

Minimal 6 bulan sekali detikers harus rutin memeriksa kondisi kabel dan stop kontak untuk rumah biasa, lebih sering diperiksa untuk tempat yang menggunakan banyak alat listrik seperti dapur atau studio.

3. Gunakan MCB dan ELCB

Sistem pemutus otomatis sangat penting dalam sistem kelistrikan rumah. Detikers harus paham tentang MCB dan ELCB.

MCB (Miniature Circuit Breaker), dapat memutus listrik saat terjadi arus berlebih atau hubungan singkat.

ELCB (Earth Leakage Circuit Breaker), memutus listrik jika terjadi kebocoran arus ke tanah, yang bisa terjadi saat ada alat rusak atau kabel bocor menyentuh tubuh manusia.

MCB dan ELCB ini bisa menyelamatkan rumah dari kebakaran dan penghuninya dari sengatan listrik yang fatal. Ketika memasang, pastikan MCB sesuai kapasitas (misal: 6A untuk lampu, 16A untuk AC) dan ELCB memiliki sensitivitas 30 mA untuk perlindungan manusia.

4. Jangan Menumpuk Colokan di Satu Stop Kontak

Stop kontak bukanlah terminal serba bisa yang bisa digunakan terus-menerus untuk banyak perangkat. Menggabungkan kulkas, microwave, dan dispenser dalam satu colokan adalah salah satu kegiatan yang memicu korsleting.

Stop kontak bisa overheat jika digunakan melebihi daya maksimalnya (biasanya 3500 watt per titik). Gunakan terminal listrik dengan pengaman arus (surge protector), dan bagi beban alat ke titik-titik stop kontak yang berbeda.

5. Matikan Alat Elektronik Saat Tidak Digunakan

Alat elektronik yang terus terhubung ke listrik tetap menyedot arus walau dalam mode standby. Dalam beberapa kasus, alat bisa rusak dan menimbulkan korsleting saat tidak diawasi.

Contohnya ketika setrika listrik yang tertinggal menyala bisa melelehkan alas setrika dan membakar baju hingga memicu api. Oleh karena itu, pastikan untuk mematikan dan mencabut peralatan listrik sebelum tidur, berangkat kerja, atau saat rumah kosong.

6. Lindungi Instalasi dari Air

Air adalah konduktor listrik. Kombinasi listrik dan air adalah bahaya yang harus dihindari, terutama di dapur, kamar mandi, atau area jemur baju.

Pastikan semua stop kontak di dekat sumber air memiliki penutup anti-air (waterproof socket) atau berada di posisi tinggi.

7. Waspadai Hewan Penggigit Kabel

Tikus adalah ancaman besar terhadap instalasi listrik yang tersembunyi. Mereka bisa menggigit isolasi kabel hingga menyebabkan arus bersinggungan dan memicu api. Untuk mencegahnya, detikers bisa melakukan langkah berikut:

  • Gunakan pipa pelindung kabel (conduit).
  • Pasang jebakan atau pengusir tikus di loteng atau dapur.
  • Pilih kabel jenis NYM yang lebih kuat atau terlindung.

8. Jangan Ubah Instalasi Sendiri Tanpa Ahli

Meskipun mengganti saklar atau memasang lampu terlihat mudah, kesalahan kecil seperti kabel tidak terkunci sempurna bisa menimbulkan percikan listrik.

Kasus kabel longgar, sambungan tidak tertutup isolasi, atau grounding tidak disambung dapat menyebabkan kejutan listrik hingga kebakaran. Panggil teknisi profesional atau setidaknya minta pendampingan teknisi saat detikers ingin melakukan perubahan instalasi.

9. Lakukan Pemeriksaan Berkala oleh Teknisi

Kondisi kelistrikan rumah bisa berubah seiring waktu, apalagi bila peralatan rumah tangga bertanbah. Pemeriksaan menyeluruh diperlukan karena akan mendeteksi berlebih pada MCB, kerusakan grounding, dan mendeteksi kabel tua yang mulai rapuh.

Ada baiknya selama setahun sekali detikers melakukan pemeriksaan berkala. Pemeriksaan ini seperti "check-up kesehatan" rumah, investasi kecil yang bisa menyelamatkan nyawa.

Itu dia detikers, cara mencegah korsleting listrik di rumah. Mulailah dari langkah-langkah kecil hari ini untuk menciptakan rumah yang bebas risiko listrik. Jika detikers merasa sistem kelistrikan di rumah sudah tua atau tidak aman, jangan ragu untuk menghubungi teknisi listrik profesional. Karena keselamatan keluarga selalu menjadi prioritas utama. Semoga artikel ini bermanfaat.




(des/des)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads