Desa Long Alango yang berada di ujung Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara (Kaltara), nyaris terisolasi karena akses yang terbatas. Warga setempat pun mengharapkan adanya jalan hingga bandara yang lebih layak.
Aspirasi warga itu disampaikan oleh konten kreator lokal Roni Manan. Melalui akun media sosialnya, Anak Alam Ujung Negeri, Roni menunjukkan kondisi Desa Long Alango yang asri tapi sulit dijangkau. Roni mengatakan dua kebutuhan utama warga yakni bandara yang memadai dan jalan darat ke pusat Malinau.
"Kalau ada jalan tembus, biaya kebutuhan pokok bisa turun drastis," katanya kepada detikKalimantan, Rabu (14/5/2025).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Roni menceritakan, sempat ada rencana pembangunan jalan darat pada masa Covid-19. Namun, rencana itu terhenti karena medan curam, berlumpur, dan minim anggaran.
Bandara baru di Long Alango juga telah direncanakan sejak 2001, tetapi hingga kini belum terealisasi. Padahal, menurut Roni, lahan sudah dibebaskan dan bersertifikat.
![]() |
Ia menyebut Gubernur Kaltara Zainal Arifin pernah menyuarakan pembangunan bandara ini ke Kementerian Perhubungan pada 2021-2022. Namun, sejauh ini belum ada tindak lanjut.
Melalui akun media sosialnya yang memiliki 172.000 pengikut di Facebook, 14.000 di Instagram, dan 4.000 subscriber di YouTube, Roni terus menyuarakan kondisi Long Alango.
"Banyak yang iba, tapi ada juga yang tak percaya masih ada daerah seperti ini," ujarnya.
Kendala internet juga menjadi tantangan tersendiri. Warga hanya mengandalkan jaringan Bakti Kominfo di sekolah, puskesmas, atau kantor desa, yang sering tak stabil. Ia berharap pemerintah, baik daerah maupun pusat, segera mewujudkan akses transportasi dan fasilitas dasar untuk mengakhiri isolasi Long Alango.
"Kami cuma minta bandara dan jalan tembus. Kalau itu ada, kebutuhan lain bisa menyusul," pungkas Roni dengan penuh harap.
(des/des)