Umat Buddha di Banjarmasin mengikuti rangkaian ritual Hari Raya Waisak di Vihara Dhammasoka. Berdoa dimulai sejak pukul 19.00 malam.
Rohaniawan Vihara Dhammasoka Banjarmasin, Sharwadharma Pangkusatya menyebut dalam momen Waisak tahun ini, pihaknya kembali diperingatkan soal pengorbanan Sang Budhha untuk menyelamatkan manusia dengan memperbaiki moral.
"Temanya lebih ke sambil memperingati, kita membuat kebajikan-kebajikan," ucap Sharwadharma, Senin (12/5/2025) malam.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sharwadharma berharap dalam momentum sakral ini, seluruh umat Buddha bisa mengeliminir kekotoran batin yang ada dalam diri. Yang mana, terkadang secara tidak sadar manusia dikuasai akar kejahatan.
"Terkadang kita tidak sadar dikuasai akar kejahatan, pertama keserakahan, kedua kebencian, dan kegelapan batin. Makanya dalam momentum ini mari kita mengeliminir kotoran di batin kita," jelasnya.
Menurut Sharwadharma, keserakahan tidak mampu untuk dihapuskan secara total. Namun, hanya bisa dikurangi dengan cinta kasih yang diberikan.
"Misalnya berbagi sembako tadi dan kegiatan bakti sosial lainnya," katanya.
Tak lupa, Sharwadharma turut memperingatkan pentingnya selalu menjaga kedamaian di tengah banyaknya berita peperangan dan konflik yang terjadi di dunia. "Pentingnya menjaga perdamaian dan memanusiakan manusia yang dimulai dari kita sendiri," ucapnya.
Umat Vihara Dhammasoka Banjarmasin, Kevin Cherly Panujaya merasakan adanya perbedaan dari perayaan Waisak tahun 2025. Yang mana, ia mengatakan dalam perayaan Waisak 2025 ini lebih banyak umat Buddha yang datang, dan euforia yang terasa lebih ramai.
"Di tahun ini umatnya lebih banyak yang datang dan euforianya juga dirasakan semua umat Buddhis itu sendiri," tutup Kevin.
(sun/mud)