.webp)
Di balik riuh arus sungai Mahakam yang membawa berkah, berdiri sebuah bangunan yang menjadi simbol kedamaian umat Buddha di Samarinda. Maha Vihara Sejahtera Maitreya, sebuah vihara megah yang berdiri kokoh di Jalan DI Panjaitan, menjadi saksi perjalanan spiritual umat Buddha di Kalimantan Timur.
Dengan luas lahan mencapai 1,3 hektare dan bangunan setinggi enam lantai, vihara ini bukan hanya menjadi pusat ibadah, tetapi juga simbol kerukunan dan keberagaman budaya di Samarinda. Keindahan arsitektur dan ornamen yang menghiasi setiap sudutnya menjadikan tempat ini sebagai destinasi wisata religi yang menarik bagi siapa saja yang ingin berkunjung.
Penasaran bagaimana megahnya vihara terbesar di Asia Tenggara ini? Yuk, lihat kemegahannya bersama detikKalimantan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejarah dan Perkembangan Maha Vihara Sejahtera Maitreya
Sebelumnya, umat Buddha di Samarinda beribadah di Vihara Thien Le Kong di Jalan Yos Sudarso sejak 1978. Namun, seiring berjalannya waktu, kebutuhan akan tempat ibadah yang lebih luas dan modern pun muncul.
Pembangunan vihara ini kemudian dimulai pada tahun 2008 dan memakan waktu delapan tahun hingga akhirnya diresmikan pada 7 Maret 2016 oleh Sekjen Kementerian Agama, Nur Syam, bersama Gubernur Kalimantan Timur saat itu, Dr. H Awang Faroek Ishak. Peresmian ini juga dihadiri oleh pemuka agama Buddha dari berbagai negara, seperti Taiwan, Hongkong, Jepang, Myanmar, Kamboja, Brasil, dan Korea, menunjukkan pentingnya peran vihara ini dalam komunitas Buddha internasional.
Terletak di Jalan DI Panjaitan No.68, RT.20, Kelurahan Mugirejo, Kecamatan Sungai Pinang, Kota Samarinda, vihara ini tidak hanya menjadi pusat ibadah, tetapi juga pusat pendidikan dan pelatihan (Pusdiklat) bagi calon Bhikkhu dan Bhikkuni di wilayah Indonesia Timur.
Arsitektur dan Fasilitas Maha Vihara Sejahtera Maitreya
Maha Vihara Sejahtera Maitreya atau yang sering disebut sebagai Buddhist Centre dikenal dengan desain interiornya yang megah dan dianggap sebagai salah satu yang terbaik di Asia Tenggara. Bangunan utamanya terdiri dari tiga bagian yang saling terhubung, dengan bangunan utama setinggi tiga lantai dan bangunan di sisi kiri dan kanan masing-masing lima lantai.
Bagian luar bangunan dilapisi keramik, sementara interiornya didominasi oleh marmer yang memberikan kesan mewah dan sakral. Tiga patung Pratima Buddha setinggi 3,9 meter yang didatangkan dari Taiwan menghiasi ruang utama, sehingga menambah kesan keagungan di dalamnya. Selain itu, terdapat hiasan Buddha Maitreya dari batu ukir paras Bali yang memperkaya nilai seni dan budaya dalam vihara ini.
 Maha Vihara Sejahtera Maitreya. Foto: Nadhifa Aurellia Wirawan/detikKalimantan |
Setiap lantai dalam vihara memiliki fungsi yang berbeda, diantaranya:
- Lantai 1: Area parkir kendaraan.
- Lantai 2: Ballroom yang dapat menampung lebih dari 1.000 umat untuk berbagai kegiatan keagamaan dan budaya.
- Lantai 3: Ruang ibadah utama dengan patung-patung Buddha.
- Lantai 4 dan 5: Asrama untuk biarawan dan biarawati, ruang kelas untuk pendidikan agama, perpustakaan, dan kantor DPD Perwakilan Umat Buddha Indonesia (Walubi) Kalimantan Timur.
Vihara ini juga dilengkapi dengan fasilitas modern seperti dua lift untuk memudahkan akses antar lantai, tangga darurat di bagian depan dan belakang gedung, serta sistem keamanan yang baik.
Bagi pengunjung yang ingin menikmati kuliner vegetarian, tersedia restoran dan kafe vegan yang menyajikan berbagai menu lezat dan sehat. Salah satunya adalah Fortunate Coffee, yang menawarkan berbagai macam menu vegan yang enak dan pastinya akan membuat detikers ingin kembali lagi.
Di bagian luar Maha Vihara Sejahtera Maitreya, terdapat sebuah bangunan berbentuk kubah yang menarik perhatian. Bangunan ini berisi patung-patung Buddha dan menjadi salah satu spot favorit bagi pengunjung untuk berfoto.
Selain itu, terdapat selasar yang mengelilingi vihara, dilengkapi dengan gazebo-gazebo yang nyaman. Area ini sering dimanfaatkan oleh pengunjung untuk bersantai dan menikmati hidangan vegetarian dari restoran yang tersedia di dalam kompleks vihara.
Kegiatan Keagamaan dan Kebudayaan di Maha Vihara Sejahtera Maitreya
Maha Vihara Sejahtera Maitreya aktif menggelar berbagai kegiatan keagamaan dan budaya yang melibatkan umat Buddha dari berbagai daerah. Salah satu perayaan penting adalah Tri Suci Waisak, yang memperingati tiga peristiwa penting dalam kehidupan Buddha: kelahiran, pencerahan, dan wafatnya Buddha.
Pada perayaan Waisak 2568 TB yang berlangsung pada 23 Mei 2024, sebanyak 130 umat Buddha mengikuti rangkaian kegiatan yang meliputi puja bhakti, renungan Waisak, dan ramah tamah.
Selain itu, vihara ini juga menjadi tuan rumah Mooncake Festival yang merupakan perayaan tradisional Tionghoa untuk merayakan panen dan persatuan keluarga. Festival ini dimeriahkan dengan berbagai pertunjukan seni dan budaya, serta pembagian kue bulan kepada pengunjung.
Menjelang perayaan Waisak 2025, vihara telah mempersiapkan berbagai kegiatan seperti kelas penataran Dharma, kelas keluarga Maitreyani, kelas remaja dan anak-anak, serta kegiatan sosial lainnya.
Destinasi Wisata Religi
Maha Vihara Sejahtera Maitreya terbuka untuk umum dan menjadi destinasi wisata religi yang menarik di Samarinda. Pengunjung dapat menikmati keindahan arsitektur vihara, mengikuti kegiatan keagamaan, atau sekadar menikmati keindahan dan kedamaian di lingkungan vihara.
Selain itu, pengunjung juga dapat menikmati berbagai fasilitas yang tersedia, seperti restoran dan kafe vegan, minimarket vegan, serta berbagai ruangan yang dihiasi dengan arca Buddha. Vihara ini juga menyediakan tempat parkir yang luas dan fasilitas sanitasi yang memadai, sehingga pengunjung dapat merasa nyaman selama berada di sana.
Nah, Maha Vihara Sejahtera Maitreya atau Buddhist Centre ini bisa jadi salah satu destinasi wisata menarik yang bisa detikers kunjungi di Samarinda. Jangan lupa untuk saling menjaga kebersihan ketika berkunjung, ya! Semoga artikel ini bermanfaat.
(des/des)
