Kasus kekerasan terhadap anak dan perempuan di Banjarmasin naik pada triwulan pertama 2025, jika dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya. Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Banjarmasin, Ramadan menyebut masyarakat semakin berani untuk melapor.
"Di Januari hingga Maret ada 52 kasus, itu meningkat karena spektrumnya juga meningkat," kata Ramadan, Senin (14/4/2025).
Ramadan mengungkapkan kasus kekerasan yang dilaporkan kepada pihaknya mencakup kekerasan fisik dan verbal. Maka dari itu, ia terus menggencarkan sosialisasi sekolah anti-bullying untuk mencegah terjadinya kekerasan verbal di sekolah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia berharap sosialisasi yang dilakukan pihaknya ke sekolah-sekolah bisa mengurangi potensi bullying. "Masih banyak hal-hal yang kita tangani tentang pengaduan kekerasan terhadap anak dan perempuan," sebutnya.
Ramadan juga berharap ke depannya semakin banyak masyarakat yang melek akan pentingnya melaporkan kasus-kasus kekerasan. Baik di area tempat tinggal maupun sekolah.
"Harapannya sosialisasi itu bisa meningkatkan kesadaran melaporkan apabila terjadi kekerasan terhadap anak dan perempuan," tutup Ramadan.
(sun/mud)