Pembersihan TPA Basirih secara serentak dilakukan seluruh elemen masyarakat di Banjarmasin. Itu dilakukan untuk mengembalikan fungsi saluran air di sana.
Sebab berdasarkan surat balasan yang diterima Pemerintah Kota Banjarmasin pada Jumat (11/4), Kementerian Lingkungan Hidup memberikan izin untuk membuka kembali TPA Basirih. Namun bukan untuk membuang sampah kembali. Melainkan untuk melakukan perbaikan TPA dan saluran air limbah.
"Ini kita sama-sama membersihkan di sekitaran TPA Basirih, semenjak kita diperbolehkan melakukan aktivitas untuk penataan, perbaikan, dan untuk perbaikan sanitasi," ujar Wali Kota Banjarmasin, HM Yamin HR, Minggu (13/4/2025).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menegaskan TPA Basirih tidak boleh digunakan sebagai tempat pembuangan sampah. Pihaknya kini berupaya menyelesaikan catatan-catatan yang diberikan Kementerian LH beberapa waktu lalu.
"Yang mana kurang kita perbaiki, yang belum kita selesaikan dalam waktu yang sesingkat-singkatnya," tegas Yamin.
Ia berharap dari perbaikan dan pembersihan yang dilakukan bisa berdampak baik terhadap saluran air. Yamin ingin saluran air di TPA Basirih bebas dari sampah-sampah yang dapat menyumbat jalannya air.
![]() |
Yamin menekankan upaya ini merupakan bukti keseriusan Pemkot Banjarmasin dalam penanganan sampah. Untuk membuktikan Banjarmasin tak main-main dalam pengelolaan dan penanganan sampah.
Salah satu SKPD yang turut hadir ialah Kepala Dinas Sosial Banjarmasin, Nuryadi. Ia hadir dalam kegiatan bersih-bersih itu bersama stafnya untuk terjun langsung dalam pembersihan saluran air, juga untuk melihat langsung bagaimana kondisi TPA terkini.
"Tadi selain membersihkan saluran air, kita juga ada kegiatan menanam pohon," katanya.
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Banjarmasin, Ramadan juga turut serta dalam pengelolaan sampah dari lingkungan kantornya. Sebab, ia berkantor bersama dengan dua dinas lain. Ramadan mengatakan pengelolaan sampah di kantor diterapkan mulai dari acara-acara yang tidak lagi menggunakan kue kotakan.
"Kita mengurangi penggunaan kotak kue itu, kemudian kalau acara di kantor itu minumnya pakai botol masing-masing. Kita minimalisir," sebutnya.
Kemudian ia juga mengingatkan para staf bisa mengelola sampah di rumah. Sebab TPA Basirih sudah ditutup untuk sampah sejak awal Februari lalu.
"Kita ingatkan staf dan pegawai agar bisa mengelola sampah-sampahnya di rumah juga," tutupnya.
(sun/des)