Pilu PMI Mau Mudik Tewas di Hotel Nunukan, Sempat Tolak Berobat

Pilu PMI Mau Mudik Tewas di Hotel Nunukan, Sempat Tolak Berobat

Oktavian Balang - detikKalimantan
Sabtu, 05 Apr 2025 14:01 WIB
Nasrullah PMI asal NTT meninggal di Nunukan, Kaltara.
Nasrullah PMI asal NTB meninggal di Nunukan, Kaltara. Foto: Dok. Polsek KSKP Tunon Taka Nunukan
Nunukan -

Nasrullah (41), seorang Pekerja Migran Indonesia (PMI), ditemukan tewas di sebuah kamar hotel di Jalan Pelabuhan Baru, Kelurahan Nunukan Timur, Kecamatan Nunukan, pada Jumat (4/4/2025). Nasrullah diketahui berasal dari Desa Darmasar, Kecamatan Sikur, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Pria yang baru tiba dari Malaysia ini rencananya hendak pulang kampung ke NTB dengan kapal KM Lambelu. Namun, maut menjemputnya lebih dulu di penginapan.

Kapolsek KSKP Tunon Taka Nunukan Iptu Andre Azmi Azhari mengungkapkan Nasrullah pertama kali ditemukan tak bernyawa oleh temannya, Muhammad Sidik, sekitar pukul 18.30 Wita.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Korban baru sampai di Nunukan bersama temannya. Mereka menginap sementara di hotel dekat pelabuhan untuk istirahat sebelum naik kapal malam itu," ujar Andre kepada detikKalimantan, Sabtu (5/4/2025).

Kejadian bermula saat seorang saksi yang menjemput Nasrullah dan Muhammad Sidik dari pelabuhan tradisional Aji Putri mendengar kabar ada orang meninggal di penginapan. Ketika dicek, Nasrullah sudah terbaring tak bernapas, sementara temannya tampak terkejut menyaksikan kondisi tersebut.

Dari penyelidikan polisi, ternyata Nasrullah sempat dibawa ke RSUD Nunukan pada pukul 17.20 Wita karena terlihat pucat dan lemas. Dokter mendiagnosisnya mengidap penyakit liver atau kuning dan menyarankan rawat inap. Namun, Nasrullah disebut menolak dengan alasan tak memiliki biaya.

"Setelah itu, mereka kembali ke hotel untuk istirahat sambil menunggu kapal," tambah Andre.

Tak lama setelah minum obat dan tidur, Nasrullah ditemukan meninggal oleh Muhammad Sidik. Menurut pengakuan Sidik, dia mencoba membangunkan korban tetapi sudah tidak bergerak.

Personel Polsek KSKP segera mengevakuasi jenazah ke RSUD Nunukan untuk visum. Hasilnya, tak ditemukan tanda-tanda kekerasan, baik oleh benda tumpul maupun tajam. Dokter menyatakan korban telah meninggal lebih dari 4 jam sebelum ditemukan.

"Di kamar juga ada kwitansi IGD, obat lambung, obat batu empedu, dan vitamin," kata Andre.

Polisi menduga kematian Nasrullah terkait kondisi kesehatannya yang memburuk.

"Dari olah TKP dan keterangan saksi, ini murni karena sakit, bukan pidana," tegasnya.

Andre menambahkan bahwa Nasrullah dan Muhammad Sidik ternyata masuk ke Indonesia melalui jalur ilegal. Mereka datang melalui Tawau, Malaysia, menuju Sebatik lalu ke Nunukan tanpa pemeriksaan imigrasi. Keduanya berniat pulang ke kampung halaman setelah bekerja di negeri jiran.




(des/des)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads