Jalan nasional penghubung Ba Liku di Krayan Tengah dengan Long Umung di Krayan Timur, Kabupaten Nunukan, kembali longsor. Warga tiga desa yakni Ba Liku, Long Rian, dan Pa Yalau gotong royong membuat rel sepanjang 63 meter agar jalan bisa dilewati motor. Sayangnya, baru dua hari selesai, longsor susulan menimbun rel sepanjang 6 meter.
Camat Krayan Tengah, Marjuni membenarkan kejadian itu. Ia mengatakan, longsor terjadi akibat tingginya curah hujan pada 31 Maret dan 1 April 2025.
"Rel yang baru dibuat warga tertimbun material longsor. Untuk sementara masih bisa dilewati motor, tapi harus didorong atau diseret minimal dua orang," ujarnya kepada detikKalimantan, Kamis (3/4/2025).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Gotong Royong 4 Hari, Eh Longsor Susulan
Marjuni menuturkan kerja bakti digelar pada 27-30 Maret 2025 setelah ia mengunjungi desa-desa untuk berdiskusi dengan warga. "Saya ikut bekerja dan tidur di sana bersama staf kecamatan. Warga dari tiga desa bahu-membahu bikin rel agar motor bisa lewat," ungkapnya.
Namun, usaha itu tak bertahan lama. Longsor susulan mengancam, dan warga khawatir curah hujan yang meningkat bakal memperparah kondisi.
"Sekarang motor harus diseret pakai papan di atas material longsor. Kalau hujan tambah deras, bisa ada longsor lagi," tambah Marjuni.
Pemerintah Belum Bertindak
Jalan ini merupakan kewenangan Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Kalimantan Utara di bawah Kementerian PUPR. Menurut Marjuni, BPJN menyatakan belum ada anggaran untuk perawatan lanjutan karena ada efisiensi anggaran.
"Kami sudah laporan sebelumnya, tapi belum ada tindakan. Padahal ini jalan vital," keluhnya.
Jalan Ba Liku-Long Umung menghubungkan Kabupaten Malinau ke Desa Binuang, Krayan Tengah, hingga Long Bawan, ibu kota kecamatan. Jika putus, aktivitas warga lumpuh.
"Anak-anak SMP dan SMA pakai jalan ini untuk sekolah. Kalau rusak parah, mereka terpaksa menginap di jalan," tegas Marjuni.
Kerusakan Makin Parah
Kondisi jalan yang kian memprihatinkan juga berdampak pada mobilitas. "Jalan bagus cuma 1,5 jam ke Long Bawan. Kalau rusak, apalagi musim hujan, bisa setengah hari baru sampai," ujarnya.
Ditambah jalan di Long Layu, Krayan Barat, juga rusak parah, yang membuat warga yang bawa motor sering terjebak. Warga dan camat berharap BPJN dan Kementerian PUPR segera turun tangan.
"Kami minta penanganan longsor cepat dan anggaran perawatan 2025 diadakan. Ini bukan cuma soal warga, tapi anak-anak sekolah juga," tutup Marjuni.
Hingga berita ini ditayangkan, detikKalimantan masih mencoba menghubungi BPJN Kalimantan Utara untuk konfirmasi lebih lanjut.
(sun/mud)