Mustamin, WNI di Nunukan Timur, meninggal dunia dalam kecelakaan KM Malindo Express di Pelabuhan Tunon Taka. Selain itu, ada Lima orang lain yang mengalami luka-luka. Di antaranya merupakan warga negara Malaysia.
Kecelakaan terjadi pada Rabu (19/3/2025) sekitar pukul 14.30 Wita. Kapolsek Kesatuan Pelaksanaan Pengamanan Pelabuhan (KPPP) Pelabuhan Tunon Taka Iptu Andre Azhari melaporkan terkait jumlah korban.
"Ada enam korban. Sebelumnya kami laporkan empat korban, namun setelah perkembangan semalam, ada dua korban tambahan yang mengalami luka ringan," katanya, Kamis (20/3/2025).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dua korban luka ringan tersebut merupakan warga Malaysia. Mereka hanya mengalami bengkak, luka, dan lecet. Keduanya masih mampu beraktivitas. Sementara korban lainnya merupakan WNI. Yakni penumpang atas nama Joy Tappi (48) dari Nunukan Tengah, awak kapal atas nama Rachmat (42), dan buruh TKBM atas nama Mansur (38).
Kronologi dan Penyebab Kecelakaan
Iptu Andre menjelaskan kecelakaan terjadi saat kapal hendak bersandar. Saat proses sandar yang seharusnya menjadi akhir perjalanan, kapal justru menghadapi kendala teknis. Benturan keras tak terhindarkan dan memicu kepanikan penumpang.
"Diduga karena handle maju-mundur patah, sehingga tidak bisa dikendalikan dan akhirnya menabrak dermaga," jelas Andre.
Korban yang terluka dan meninggal dunia, Mustamin, berada di pinggir kapal. Sementara korban lainnya berada di luar kapal dan hendak berpindah ke kapal lain.
"Kondisinya saat itu kapal masih dalam proses bersandar. Korban yang meninggal dunia terhimpit di antara kapal yang masih bergerak," terangnya.
Kapal yang dinakhodai Sabindo bin Daniel itu berangkat dari Tawau pukul 13.15 Wita, mengangkut total 54 orang berdasarkan catatan manifes. Selain enam korban tersebut, penumpang lainnya dipastikan selamat.
Andre juga menyampaikan pesan kepada operator kapal agar lebih memperhatikan maintenance armada demi keselamatan bersama. KM Malindo Express masih berada di dermaga untuk keperluan investigasi.
"Kami akan pastikan ada evaluasi menyeluruh agar kejadian seperti ini tidak terulang," tutupnya.
(des/des)