Kebakaran melanda lahan kawasan Pasir Putih RT 66, Kelurahan Karang Anyar, Tarakan Barat sekitar pukul 18.36 WITA. Lokasi yang terbakar bukan sembarang tempat, melainkan bukit bekas bunker dan gudang amunisi zaman Perang Dunia II.
Berdasarkan pantauan detikKalimantan, kobaran api pertama kali terlihat membubung dari puncak bukit. Dalam waktu kurang dari 36 menit, api menjalar ke kawasan sekitar didorong angin kencang.
Warga berusaha memadamkan api secara manual dengan memukulnya menggunakan ranting, sementara petugas berjuang menerobos lorong sempit menuju titik api. Upaya kolaboratif itu membuahkan hasil dalam waktu 30 menit.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketua RT 66, Yansah menjelaskan api berasal dari bekas pembakaran lahan di bagian bawah bukit yang kemudian merambat ke atas. Ia mengungkap fakta menarik tentang lokasi tersebut.
"Bukit ini dulu adalah bunker dan gudang peninggalan Perang Dunia II. Kami pernah menemukan mortir dan peluru di sini, tapi sudah diamankan petugas," ucapnya kepada detikKalimantan.
Baca juga: Pohon Ulin, Si Kayu Besi dari Kalimantan |
Perwira Piket BPBD Kota Tarakan, Erik Akbar menyatakan pihaknya menerima laporan kebakaran pada pukul 18.10 WITA melalui grup bencana. Setelah menerima informasi, tim segera melakukan persiapan dan mengerahkan seluruh potensi untuk menangani kejadian tersebut.
"Dugaan awal, api berasal dari warga yang sedang membakar lahan untuk membuka area baru. Angin kencang membuat api cepat membesar dan menjalar hingga ke atas bukit," jelas Erik.
Baca juga: Beruang Madu, Beruang Terkecil di Dunia |
Proses pemadaman kebakaran melibatkan berbagai pihak, termasuk Korlakar, Pemadam Kebakaran Sektor Barat, Babinsa, warga RT 66, serta sejumlah relawan. Meski dihadapkan pada medan sulit berupa lorong jalan sempit, tim menembus lokasi dan memadamkan api dengan efektif.
"Dukungan seluruh potensi membuat operasi ini berjalan dengan baik," ungkap Erik.
Erik juga mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi kebakaran, baik di permukiman maupun lahan. "Kami mengajak warga untuk segera menghubungi BPBD Kota Tarakan jika membutuhkan penanganan bencana di wilayah ini," tuturnya.
(sun/mud)