Polisi Sebut Buru-buru Turun Jadi Faktor Jatuhnya Korban KM Malindo Express

Polisi Sebut Buru-buru Turun Jadi Faktor Jatuhnya Korban KM Malindo Express

Oktavian Balang - detikKalimantan
Kamis, 20 Mar 2025 21:00 WIB
KM Malindo Express tabrak dermaga di Pelabuhan Tunon Taka, Nunukan.
KM Malindo Express. Foto: Dok. Istimewa
Nunukan -

Insiden KM Malindo Ekspress yang menewaskan satu orang pada Rabu (19/3/2025) di Pelabuhan Tunon Taka, Nunukan, menjadi sorotan pihak kepolisian. Kejadian ini dikaitkan dengan kebiasaan penumpang ketika kapal hendak bersandar.

Menurut Kapolsek Kesatuan Pelaksanaan Pengamanan Pelabuhan (KP3) Pelabuhan Tunon Taka Iptu Andre Azhari, penumpang terbiasa buru-buru keluar dari kapal sebelum kapal benar-benar bersandar. Hal ini menjadi salah satu faktor risiko yang perlu diperhatikan.

Iptu Andre mengungkapkan sejumlah korban luka dan meninggal dunia dalam kecelakaan tersebut berada di luar kapal saat tabrakan terjadi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Seharusnya penumpang tetap berada di dalam kapal hingga kapal benar-benar aman dan bersandar. Tapi kenyataannya, banyak yang sudah bergerak ke pinggir kapal, bahkan ada yang mau pindah ke kapal lain," ujarnya kepada detikKalimantan, Kamis (20/3/2025).

Ia juga menyoroti kebiasaan buruh angkut yang sering melompat ke atas speedboat sebelum kapal berhenti sepenuhnya. Andre menegaskan bahwa pihaknya tidak ingin kecelakaan serupa terulang.

"Kami selalu mengimbau agar penumpang mematuhi aturan dan tidak beranjak dari tempat duduk saat kapal belum aman, apalagi mesin masih hidup," tegasnya.

Kebiasaan terburu-buru ini, menurutnya, sering kali terjadi karena penumpang ingin cepat sampai tujuan, terutama menjelang arus mudik. Mendekati Lebaran, penumpang mulai memadati pelabuhan reguler dan Pelabuhan Tunon Taka.

"Kami ingin semua penumpang sampai tujuan dengan selamat, apalagi jelang Hari Raya Idulfitri, agar bisa berkumpul bersama keluarga tercinta," imbuhnya.

Pihak kepolisian terus berkoordinasi dengan KSOP Nunukan yang tengah menyelidiki penyebab kecelakaan, termasuk potensi kelalaian dari pihak penyelenggara atau awak kapal, sambil mengedepankan edukasi kepada masyarakat untuk lebih tertib dalam menggunakan transportasi laut.




(des/des)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads