Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Kalimantan Selatan menyatakan menolak revisi UU TNI yang baru saja disahkan.
Dalam orasinya, mahasiswa menolak adanya dwifungsi dari TNI. Yang dinilai dapat menguntungkan satu pihak dan merugikan warga Indonesia.
"Kita menyampaikan aspirasi penolakan revisi UU TNI! Perubahan ini bisa memunculkan benih-benih dwifungsi!," teriak massa aksi, Jumat (21/3/2025).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Orasi dari mahasiswa itu turut meminta perwakilan DPRD Kalimantan Selatan untuk turun menemui massa aksi. Serta menegaskan agar DPRD Kalsel bisa mewakili penolakan revisi UU TNI yang disampaikan mahasiswa.
Sempat terjadi bentrok antar mahasiswa dan aparat kepolisian yang menjaga aksi. Hal ini terjadi lantaran tak adanya perwakilan DPRD Kalsel yang turun menemui massa aksi.
"Kami hanya ingin bertemu Ketua DPRD!" seru massa aksi.
Belakangan diketahui, Ketua DPRD Kalsel Supian HK masih dalam pemulihan pascaoperasi ginjal beberapa waktu lalu. Sehingga, kehadirannya pun diwakili oleh Wakil Ketua DPRD Kalsel, Kartoyo.
Kartoyo pun menerima massa aksi di depan kantor DPRD Kalsel. Ia juga turut membaca mandat dari para massa aksi sebagai bentuk mewakili aspirasi para mahasiswa.
"Kita sebagai wakil rakyat sama-sama dorong untuk kebaikan bersama. Meskipun itu adalah kewenangan pusat," pungkas Kartoyo.
(des/des)