Hujan deras seharian melanda Kecamatan Beduai, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat (Kalbar). Akibatnya, jalan lintas negara antara Indonesia dengan Malaysia terendam.
Karena jalan itu merupakan satu-satunya jalan menuju Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Entikong yang menghubungkan Indonesia dengan Sarawak, Malaysia, akses pun terputus. Camat Beduai Miko Martoyo melaporkan hingga saat ini debit air terus naik dan menutup akses jalan utama.
"Sejak pukul 05.00 WIB pagi tadi, kondisi air di Beduai terus naik. Dua ruas jalan nasional di Beduai tidak bisa dilewati kendaraan baik roda dua maupun roda empat," kata Miko, Jumat (21/3/2025).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tinggi air rata-rata mencapai kurang lebih 1-2 meter dari permukaan jalan. Miko berpesan agar warga berhati-hati dan selalu waspada ketika melintas.
"Pengendara yang memiliki urusan dan melewati jalan nasional di Beduai ini untuk menunda perjalanannya. Karena memang debit air, tidak bisa untuk dilewati," imbaunya.
Sementara itu, Ketua Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Kabupaten Sanggau Tri Sudibyo mengatakan, menurut data dari tim di lapangan, ada tiga titik yang terendam banjir.
"Berdasarkan informasi dari relawan di lapangan, ada tiga titik banjir yang menutupi akses jalan lintas negara di Beduai. Untuk sementara kendaraan roda dua dan empat maupun roda enam, tidak bisa lewat," katanya.
Untuk diketahui, beberapa bulan lalu Beduai juga terendam banjir. Pada akhir Januari 2025, ratusan rumah warga terendam dengan total sebanyak 786 kepala keluarga terdampak di Kecamatan Beduai.
Dari lima desa yang ada di Kecamatan Beduai, terdapat tiga desa yang mengalami banjir cukup parah. Tiga desa tersebut diantaranya Desa Bereng Bekawat, Kasro Mego dan Sungai Ilai.
Dari lima desa di Beduai, ada tiga desa yang cukup parah kondisi banjirnya. Desa Bereng Bekawat, Kasro Mego dan Sungai Ilai dengan ketinggian banjir mulai dari 1,5 meter hingga 3 meter.
(des/des)