Berhasil Curi Poin di Kandang Deltras FC, Pelatih PSS Soroti Kinerja Wasit

Sleman -

PSS Sleman secara dramatis berhasil mencuri poin dari kandang Deltras FC setelah menahan imbang 1-1 pada pekan ke-12 Championship. Hasil imbang ini disambut dengan rasa syukur bercampur evaluasi mendalam di kubu Super Elang Jawa (Elja).

Dalam laga yang berlangsung di Stadion Gelora Delta Sidoarjo, The Lobster, julukan Delta FC, sempat unggul melalui gol Hamzah Titofani di menit 27. Namun, tim tamu membawa pulang satu poin berkat tandukan Irvan Mofu di masa injury time.

Pelatih PSS Sleman, Ansyari Lubis, secara terbuka memuji semangat juang anak asuhnya di babak kedua, tapi juga melontarkan kritik keras terhadap kinerja perangkat pertandingan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ansyari mengakui bahwa performa timnya di babak pertama jauh di bawah standar. Ia menyebut tidak adanya determinasi dan pressing dari para pemain. Namun, perubahan taktik dan mental dilakukan secara total di babak kedua, dan hal inilah yang menjadi kunci.

"Pertama hasil ini sangat dramatis buat kita, tapi kita banyak perlu evaluasi, terutama di babak pertama, karena begitu tidak punya energi dari seluruh pemain," ujar Ansyari dalam sesi jumpa pers usai pertandingan.

"Makanya begitu kita babak kedua kalau kita ubah dengan langsung menekan, dengan bola itu langsung ke daerah kotak 16, dan kita lakukan itu sepanjang pertandingan," imbuhnya.

Usaha tersebut akhirnya membuahkan hasil manis di penghujung laga. "Dan apa, gol itu bisa kita dapat di menit-menit akhir. Itu satu hal yang harus kita syukuri, ya Alhamdulillah dengan poin 1, ini juga menjadi modal kita buat pertandingan selanjutnya," ujarnya.

Meskipun bersyukur atas hasil akhir, Ansyari menyampaikan kekecewaan terhadap beberapa keputusan wasit Mansyur yang dianggapnya aneh dan merugikan tim. Ia secara khusus menyoroti ketidakjelasan standardisasi dalam pengambilan keputusan, terutama terkait gol PSS yang sempat dibatalkan.

"Tapi satu hal ya. Saya bukan mengkritik tapi ada keputusan-keputusan wasit yang aneh dalam pertandingan hari ini. Saya sebelumnya tidak pernah mau merespons apa wasit segala macam, tapi ini terkadang kita bingung begitu banyak pelanggaran, begitu banyak VAR, jadi kita nggak tahu standardisasi wasit," ujarnya dengan nada kecewa.

Ansyari juga meminta Komisi Wasit untuk segera berbenah. "Yang kedua seperti gol kita tadi, dia sudah ambil keputusan itu gol sah, tapi karena diprotes, yang awal offside, yang kedua handsball, yang ketiga bola out. Jadi standard ini yang harus komisi wasit belajar, harus introspeksi diri," ucapya.

Terkait kondisi pemain, Ansyari mengonfirmasi bahwa kapten tim Cleberson mengalami cedera dan terdapat pembengkakan. Namun, ia berharap cedera tersebut dapat segera pulih mengingat adanya jeda kompetisi.

"Kalau mengenai Cleberson dia mengalami cedera, tadi ada pembengkakan. Dan mudah-mudahan karena ini ada jeda kompetisi jadi bisa cepat pulih kembali," harapnya.

Menyambut jeda dan pertandingan berikutnya, Ansyari akan fokus pada pemulihan mental dan fisik. "Yang pasti kan ini belum ada transfer window, jadi pemainnya masih tetap ini, dan kita akan evaluasi, kita recovery dulu, kita tinggalkan dulu sepak bola, kita balik dengan keluarga, di mana kita nanti meresponnya di break kompetisi," jelasnya.

Menyinggung ketatnya persaingan di grup, Ansyari menekankan bahwa ini adalah esensi dari kompetisi. "Artinya kan di grup ini kompetitif, jadi persaingan itu, itulah esensi dari kompetisi, dan kita harus mawas diri, jangan lengah, harus fokus, karena tim-tim lain juga sama," ucapnya.

Sementara itu pemain PSS, Junior Haqi, turut menyampaikan rasa syukur meskipun hasil yang didapat belum maksimal. "Pertama saya ingin bersyukur kepada malam hari ini, walaupun kita nggak, apa ya, hasil itu tidak diinginkan, tapi kita harus selalu bersyukur, kita harus berbenah lagi. Mungkin ke depannya akan jauh lebih baik lagi," ujar Haqi.