Pertandingan sengit antara PS Barito Putera dan PSS Sleman di Stadion Demang Lehman, Banjarmasin, pada Sabtu (8/11/2025) berakhir dengan skor imbang 1-1. Hasil ini memastikan PSS Sleman tetap kokoh di puncak klasemen sementara.
Menanggapi hasil tersebut, pelatih PSS Sleman, Ansyari Lubis, menyampaikan apresiasi tinggi atas perjuangan anak asuhnya. Dia mengakui timnya sempat berada di bawah tekanan pada babak pertama, tapi ia memuji respons dan kegigihan para pemainnya di paruh kedua pertandingan.
"Yang pertama kita sebagai coaching staff, pelatih, mengucapkan apresiasi yang sebesar-besarnya kepada pemain yang begitu militan di babak kedua," ujar Ansyari Lubis usai pertandingan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Walaupun kita tahu di babak pertama tadi kita mendapat tekanan dari Barito, tidak bisa keluar, tapi di babak kedua mereka bermain cukup luar biasa dan bisa membuat satu gol," imbuhnya.
Menurutnya, raihan satu poin ini merupakan hasil krusial bagi tim berjuluk Super Elang Jawa (Elja).
"Dan ini merupakan poin penting buat Sleman, yang paling tidak kita tetap berada di puncak klasemen," tegasnya.
Meskipun memuji semangat juang timnya, Ansyari Lubis juga menyoroti aspek yang menjadi catatan evaluasi, khususnya saat bermain di luar kandang. Ia menekankan pentingnya bermain cepat dan menekan sejak menit awal.
"Ya, yang pasti itu pasti jadi catatan kita. Ketika kita main away, kita harus dari awal kita harus ada punya kemauan untuk bisa lebih bagus, tidak bisa kita bermain lambat. Jadi kita juga harus ada tekanan gitu lho, walaupun kita main di luar kandang. Itu jadi evaluasi buat kita." ujarnya.
Meski demikian, Ansyari Lubis menerima hasil imbang ini sebagai sesuatu yang pantas. Ia menilai skor 1-1 adalah hasil yang adil untuk kedua tim.
"Ya, tetapi inilah sepak bola, mungkin hasil 1-1 saya kira ini hasil yang cukup adil buat kita," pungkasnya.
Hasil ini memperkuat posisi PSS Sleman di puncak dan memberikan pelajaran berharga tentang pentingnya start cepat dalam setiap pertandingan tandang.
Jalannya Pertandingan
Dalam pertandingan ini, dua tim bermain terbuka dan beberapa kali mendapatkan peluang emas. Jual beli serangan berlangsung intensif hingga akhirnya berbuah gol untuk tuan rumah Barito Putera.
Gol Laskar Antasari diciptakan oleh bek tengah mereka, Renan Alves pada menit ke-21. Bermula dari umpan terobosan Gian Zola yang tidak bisa diantisipasi lini belakang PSS.
Kiper PSS, M. Fahri sempat keluar dari kotak penalti untuk menghalau laju bola, tapi sepakannya justru membentur tubuh Renan Alves yang langsung berlari mendekati gawang. Walhasil, pemain asal Brasil itu berhasil melesekan tendangan terukur, menggetarkan jala Super Elja.
Gol tersebut sempat menuai protes dari pemain PSS sehingga wasit melakukan pengecekkan via VAR. Hasilnya, gol tetap disahkan, dan skor bertahan 1-0 hingga berakhirnya babak pertama.
Masuk paruh kedua laga, punggawa Super Elja langsung bermain cepat. Riko Simanjuntak Cs coba membombardir lini pertahanan Barito Putera dari berbagai sisi.
Salah satu peluang emas sempat diciptakan Terens Puhiri. Namun, sepakan kerasnya masih bisa dimentahkan penjaga gawang Barito Putera, Satria Tama, yang memang tampil impresif dalam laga ini.
Selama kurang lebih 30 menit laga berjalan, serangan demi serangan yang terus dilancarkan Super Elja tetap belum berhasil menembus kokohnya pertahanan Barito Putera.
Namun, upaya tersebut akhirnya berbuah manis. Lewat Irvan Mofu, PSS berhasil menyamakan kedudukan pada menit 78.
Gol ini tercipta dari umpan lambung Kevin Gomes dari sisi kiri pertahanan Barito Putera. Umpan tersebut disambut sundulan keras Irvan Mofu, yang akhirnya menjebol jala Satria Tama.
Hingga peluit tanda pertandingan berakhir dibunyikan, skor bertahan 1-0. Hasil ini membuat kedua tim masih bertahan di posisinya masing-masing. Di mana PSS berada di puncak klasemen dengan 20 poin, disisul Barito Putera di urutan kedua dengan 19 poin.
(afn/afn)












































Komentar Terbanyak
Termasuk Roy Suryo, Ini Daftar 8 Tersangka Kasus Tudingan Ijazah Palsu Jokowi
Apa Bedanya Hamengku Buwono, Paku Alam, Paku Buwono, dan Mangkunegara?
Peran Roy Suryo cs Tersangka Kasus Ijazah Jokowi: Editing-Manipulasi Digital