Integritas Malaysia Dipertanyakan Buntut Skandal Naturalisasi

Integritas Malaysia Dipertanyakan Buntut Skandal Naturalisasi

Afif Farhan - detikJogja
Senin, 29 Sep 2025 16:03 WIB
Pertandingan kedua Grup F kualifikasi Piala Asia mempertandingkan Malaysia vs Vietnam. Duel berlangsung di Stadion Bukit Jalil, Kuala Lumpur, Kamis (10/6/2025) malam WIB.
Foto: Twitter @FAM_Malaysia
Jogja -

Skandal naturalisasi pemain Malaysia hingga kena sanksi FIFA bisa berbuntut panjang. Bahkan saat ini Integritas Malaysia pun dipertanyakan di mata dunia.

Dilansir detikSepakbola, Senin (29/9/2025), FIFA menjatuhkan sanksi kepada asosiasi sepakbola Malaysia (FAM) terkait kasus naturalisasi. Tercatat ada tujuh pemain Timnas Malaysia yang dinaturalisasi dianggap memalsukan dokumen, sesuai pelanggaran pasal 22 Kode Disiplin FIFA.

Ketujuh pemain tersebut yakni Gabriel Felipe Arrocha, Facundo Tomas Garces, Rodrigo Julian Holgado, Imanol Javier Machuca, Joao Vitor Brandao Figueiredo, Jon Irazabal Iraurgui, dan Hector Alejandro Hevel Serrano.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sejak sanksi dijatuhkan pada Jumat (26/9), Malaysia punya waktu 10 hari untuk mengajukan banding. FAM melalui perwakilannya sudah terbang ke Zurich, markas FIFA, untuk membahas permasalahan itu lebih lanjut.

ADVERTISEMENT

Terbaru, pihak FAM mengaku ada masalah teknis. Malaysia Corruption Watch (MCW) dalam pernyataannya menyebut kasus itu sudah mencoreng integritas Negeri Jiran.

"Ini bukan sekadar kisah sepakbola. Ini bisa menjadi krisis integritas besar-besaran yang melibatkan lembaga negara, lembaga keamanan, badan internasional, dan reputasi Malaysia di panggung dunia," tulis pernyatannya, dilansir Scoop.

MCW juga menyoroti bahwa dampak kasus naturalisasi memengaruhi banyak pemangku kepentingan termasuk Departemen Registrasi Nasional (JPN), Departemen Imigrasi, Kementerian Dalam Negeri, Dewan Olahraga Nasional (NSC), dan Kementerian Pemuda dan Olahraga (KBS).

MCW meminta lembaga penegak hukum seperti Komisi Anti-Korupsi Malaysia (MACC) dan kepolisian harus menyelidiki potensi penipuan atau korupsi. Sementara itu MACC sudah menyebut kalau tidak ada unsur korupsi yang teridentifikasi.

"Berdasarkan tinjauan awal kami, masalah ini terkait dengan proses teknis dan bukan kewenangan MACC. Tidak ada unsur korupsi yang teridentifikasi," tulis MACC.

MCW meminta naturalisasi di Timnas Malaysia dibuka secara transparan. Itu bertujuan agar publik dan dunia benar-benar jelas melihatnya.

"Krisis pemain naturalisasi bukanlah masalah kecil. Ini mencerminkan rapuhnya perlindungan dokumen resmi negara. Jika dibiarkan, Malaysia berisiko tidak hanya kehilangan kredibilitas di dunia sepak bola tetapi juga merusak kepercayaan terhadap integritas sistem negara," lanjut tulisan MCW.

"Malaysia harus membuktikan bahwa integritas tidak dapat dikompromikan, di dalam maupun di luar lapangan sepakbola," tutupnya.




(apl/dil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads