Pelatih kepala PSS Sleman, Pieter Huistra, dipastikan akan dipertahankan kendati saat ini tim sedang berbenah. Hanya saja, posisi Pieter di susunan manajemen PSS Sleman musim depan masih belum pasti.
"Ya mungkin secara struktural saya belum tahu bagaimana baiknya. Posisinya itu nanti akan kita pikirkan, karena ini bukan hal yang baru di Indonesia," jelas Manajer PSS, Leonard Tupamahu, saat dihubungi detikJogja, Senin (2/6/2025).
Kemungkinan besar, Huistra tidak bisa kembali didapuk sebagai pelatih kepala PSS Sleman. Pasalnya, sang pelatih mungkin terhambat regulasi yang mengharuskan pelatih kepala lokal. Regulasi ini sudah mulai diterapkan di Liga 2 Indonesia musim lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Apabila regulasi yang diterapkan musim depan sama, maka Pieter Huistra mungkin akan menjadi 'pelatih bayangan' PSS. Hal serupa telah dialami oleh Gomes de Oliveira di Bhayangkara FC dan Simon McMenemy di Persela Lamongan.
"Tahun kemarin Bhayangkara sama Persela (Lamongan) juga seperti ini, jadi bukan hal yang baru. Tinggal kita lihat seperti apa nanti, baiknya gimana," lanjut Leonard Tupamahu.
Sebagai informasi, Laskar Sembada dipastikan turun ke Liga 2 Indonesia musim depan. Hal ini disebabkan performa buruk PSS Sleman pada awal musim. Meskipun sempat mendapat empat kemenangan beruntun pada akhir musim, nasib PSS Sleman tidak bisa dielakkan lagi.
Dilihat dari laman resmi Liga Indonesia Baru, ketika musim berakhir, Super Elja berada di peringkat 16 dengan perolehan total 34 poin. Bersama PSS Sleman, turut terdegradasi pula PS Barito Putera dan PSIS Semarang yang secara berurutan meraup 34 dan 25 poin.
Peter Huistra baru didapuk menjadi pelatih PSS Sleman pada pertengahan Februari 2025 lalu. Ia ditunjuk menggantikan pelatih Mazola Junior. Tugasnya di PSS Sleman langsung berat, yakni menyelamatkan tim dari zona degradasi dengan bekal 11 pertandingan saja.
Kendati gagal, Pieter masih akan tetap berada di tubuh Skuad Elang Jawa musim depan. Nah, bagi detikers yang penasaran, simak profil ringkas sang pelatih di bawah ini, yuk!
Biodata Pieter Huistra
Disadur dari Transfermarkt, berikut ini biodata ringkas Pieter Huistra:
- Nama lengkap: Pieter Egge Huistra
- Tanggal lahir: 18 Januari 1967
- Tempat lahir: Goenga, Belanda
- Usia saat ini: 58 tahun
- Kewarganegaraan: Belanda
- Formasi favorit: 4-3-3
Riwayat Kepelatihan Pieter Huistra
Pieter Huistra bukanlah nama baru dalam dunia kepelatihan sepakbola. Berdasar keterangan dari laman Sofascore, data terbaru per Senin (2/6/2025), dari 256 pertandingan yang dilakoninya sebagai pelatih kepala, Pieter sukses mencatatkan 123 kali kemenangan.
Adapun dari sisa 133 pertandingan, Pieter menelan 82 kekalahan dan 51 hasil imbang. Poin yang didapat sang pelatih berada di angka 1,64 per match. Track record ini menunjukkan persentase kemenangan Pieter mencapai 48 persen.
Pieter Huistra mengawali karier kepelatihan sepakbolanya di Tim Nasional Belanda U-17 sebagai asisten pelatih. Kurang lebih membantu menukangi Der Oranje muda selama 1 tahun, Pieter kemudian menjadi pelatih kepala FC Groningen U-19 selama periode 2001 hingga 2005.
Setelah itu, Pieter berkelana di sejumlah klub Belanda. Sebut saja Vitesse sebagai asisten pelatih (2005-2008), Ajax U-21 sebagai pelatih kepala (2009-2010), dan FC Groningen sebagai pelatih kepala (2010-2012). Kala menahkodai tim utama FC Groningen, Pieter melakoni 77 pertandingan dengan hasil 32 kemenangan, 32 kekalahan, dan 13 kali imbang.
Pada 2013, karier kepelatihan Pieter berlanjut di De Graafschap FC yang merupakan klub kasta 2 Belanda. Di klub yang mendapat julukan De Superboeren ini, Pieter memimpin 59 pertandingan dan meraih 24 kali menang, 19 kali kalah, dan 16 kali imbang.
Pieter juga sempat masuk tubuh PSSI sebagai direktur sepakbola timnas periode 3 Desember 2014 hingga 10 Desember 2015. Lalu, ia beralih posisi menjadi pelatih interim Timnas Indonesia selama 217 hari, terhitung sejak 7 Mei 2015 hingga 10 Desember 2015.
Petualangan Pieter lalu beralih ke klub J2 League Jepang, Iwaki FC. Di klub ini, Pieter diamanahi sebagai head coach selama 353 hari sebelum kemudian berlabuh ke AS Trencin dari Slovakia. Tidak lama di Slovakia, yakni 3 bulan saja, Pieter kemudian banting setir ke klub Uzbekistan, Pakhtakor, sebagai asisten pelatih dan kepala pelatih.
Pada musim 2022/2023 lalu, Pieter kembali ke Indonesia ketika ditunjuk menukangi Borneo FC sebagai pelatih kepala. Di Pesut Etam, julukan Borneo FC, Pieter mencatatkan 38 kali kemenangan, 19 kali kalah, dan 15 kali seri.
Terakhir, Pieter berpindah ke PSS Sleman dan memimpin 11 sisa laga klub yang pernah dibela Cristian Gonzales tersebut. Dari 11 laga perdananya di PSS Sleman, Pieter meraih 5 kali kemenangan dan menderita 6 kali kekalahan.
Karier Pieter Huistra sebagai Pemain
Sebelum memulai kisah sebagai pelatih, Pieter Huistra sudah terlebih dahulu makan asam garam pemain sepak bola. Diringkas dari laman Playmaker Stats, berikut ini karier Pieter Huistra sebagai pemain sepak bola:
- FC Groningen (1984-1986)
- SC Veendam (1986-1987)
- FC Twente (1987-1990)
- Rangers (1990-1995)
- Sanfrecce Hiroshima (1995-1996)
- FC Groningen (1996-1997)
- FC Twente (1997-1998)
- Lierse (1997-2000)
- Roosendaal (2000-2001)
Selama berkiprah di 222 pertandingan klub tim senior, Pieter Huistra sukses mencetak 38 goal. Ia bermain di posisi left wing (sayap kiri/winger kiri). Tidak hanya di level klub, Pieter juga 8 kali tercatat bermain untuk Tim Nasional Belanda.
Demikian profil Pieter Huistra, pelatih kepala PSS Sleman musim lalu yang disebut bakal jadi 'pelatih bayangan' PSS Sleman di Liga 2.
(sto/ahr)
Komentar Terbanyak
Mahasiswa Amikom Jogja Meninggal dengan Tubuh Penuh Luka
Mahfud Sentil Pemerintah: Ngurus Negara Tak Seperti Ngurus Warung Kopi
UGM Sampaikan Seruan Moral: Hentikan Anarkisme dan Kekerasan