Pelatih PSS Ungkap Penyebab Mereka Kerap Kena Comeback di Babak Kedua

Sleman -

PSS Sleman terus mencatatkan hasil buruk jelang penghujung Liga 1 2024/2025. Saat ini, Super Elja terjerat di papan bawah klasemen dengan berada di posisi juru kunci dengan 22 poin.

Jalan PSS Sleman memang cukup terjal di musim ini. Mereka menjadi tim dengan kekalahan terbanyak di Liga 1 yaitu 17 kekalahan dari 28 laga. Tak hanya itu, PSS juga sempat dihukum pengurangan tiga poin di awal musim serta menjadi tim musafir lantaran kandang mereka Stadion Maguwoharjo yang direnovasi.

PSS pun harus berjuang untuk keluar dari degradasi pada enam sisa laga di musim ini. Namun, perjuangan mereka tak mudah, apalagi pada laga terakhir tim kebanggaan Sleman itu kalah dari PSBS Biak dengan skor 1-2, Jumat (11/4).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menariknya, di laga tersebut PSS bermain cukup apik di babak pertama dan sempat unggul 1-0. Namun, PSBS membalikkan keadaan di babak kedua dan menutup pertandingan dengan skor 2-1.

Tak hanya saat lawan PSBS, PSS nyatanya kerap kena comeback lawan di laga-laga sebelumnya. Sebut saja kala melawan Persis Solo, Arema FC dan Semen Padang. Pelatih PSS, Pieter Huistra, mengungkapkan permasalahan timnya.

"Saya rasa permasalahan kita selama ini adalah pemain punya masalah ketika bermain 90 menit," ujar Huistra kepada wartawan, Senin (14/4/2025).

Huistra menambahkan, pemain rata-rata cukup bagus di babak pertama. Namun, pada menit 60 ke atas, diakui Huistra, pemain cepat lelah.

"Setelah 60 menit ke atas pemain itu lelah. Itu jadi catatan untuk kami selanjutnya," lanjut Huistra.

Adapun laga selanjutnya cukup krusial bagi PSS. Cleberson dan kawan-kawan akan menghadapi Dewa United pada Kamis (17/4). Laga ini turut menjadi laga perdana mereka di Stadion Maguwoharjo.

"Kita harus selalu bersama, harus terorganisir, dan bermain seefektif mungkin," pungkas dia.