PSS Sleman diprediksi sulit bangkit usai mencatatkan lima kekalahan beruntun di putaran kedua Liga 1 2024/2025. Hal ini membuat mereka terpuruk di zona papan bawah klasemen sementara di peringkat 17 dengan 19 poin.
Dari tujuh laga di putaran kedua, PSS hanya mampu memetik satu kemenangan, satu imbang, serta lima kekalahan. Terbaru, mereka ditekuk Malut United dengan skor 0-1 pada laga yang digelar di Stadion Gelora Kie Raha, Ternate, Minggu (23/3/2025) malam.
Dibungkam Malut United
Babak pertama berlangsung dengan tempo yang tak terlalu tinggi. Kedua tim saling jual beli serangan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
PSS tampil lebih dominan secara ball possession. Namun, kedua tim masih cukup kesulitan untuk memanfaatkan peluang dan mencetak gol. Skor 0-0 bertahan hingga turun minum.
Memasuki babak kedua, tuan rumah langsung menekan. Peluang pertama tuan rumah terjadi pada menit 46. Umpan set piece luar kotak penalti disambut Jose Brandao. Namun, tendangannya melebar ke sisi kanan gawang Alan Bernardon.
Peluang emas PSS pada menit ke-46. Kerja sama Riko Simanjuntak dan Vico Duarte menjembatani bola ke Gustavo Tocantins yang sudah berada di kotak penalti. Tendangan Tocantins mampu dipatahkan pemain lawan.
Intensitas pertandingan mulai meningkat dibandingkan babak pertama. Malut United masih mendominasi serangan dengan menciptakan beberapa peluang.
Penyelamatan krusial dari kiper Alan Bernardon pada menit ke-61. Umpan through pas pemain Malut United menyasar langsung ke gawang PSS. Tendangan keras Sony Norde dari luar kotak penalti diamankan dengan baik oleh Alan.
Gol! Malut United memecah kebuntuan dengan mencetak gol pada menit ke-67. Diego Martinez menjebol gawang PSS dengan memanfaatkan umpan crossing Yakob Sayuri.
Malut United tampil lebih percaya diri usai gol tercipta. Adapun, PSS masih kesulitan untuk mengembangkan permainan memasuki menit injury time.
Skor 1-0 untuk kemenangan Malut United atas PSS bertahan hingga peluit panjang dibunyikan wasit.
Alarm bahaya bagi PSS yang tak kunjung meraih kemenangan dalam enam laga terakhir. Dari tujuh laga di putaran kedua, PSS mencatatkan satu kemenangan, sekali imbang, dan lima kekalahan.
Posisi PSS pun makin sulit di zona degradasi pada peringkat 17 klasemen dengan 19 poin. Adapun Malut United masuk ke posisi 10 besar di peringkat ke-8 dengan 36 poin.
Debut Pahit Pieter Huistra
Diketahui, Pieter Huistra resmi ditunjuk menggantikan Mazola Junior beberapa waktu lalu. Harapannya, Huistra mampu mendongkrak prestasi tim di putaran kedua ini.
Meski mengganti pelatih sarat pengalaman di Indonesia macam Pieter Huistra, Super Elja nyatanya belum mampu memetik poin di bulan Februari ini.
Pelatih PSS, Pieter Huistra, menyebut pemain sudah kerja keras di laga lawan Malut United. Menurutnya, faktor dewi fortuna semata yang belum berpihak ke timnya.
"Kami mencoba bermain sebaik mungkin. Saya rasa di setiap menit bermain mereka melakukan itu, kita berjuang," ujar Huistra saat jumpa pers usai laga di Stadion Gelora Kie Raha, Ternate, Minggu (23/2).
"Kita tahu sebelumnya tidak mudah menghadapi Malut. Tapi jujur saja kita sedikit kurang beruntung kalah di sini," sambungnya.
![]() |
Debut perdana Huistra ini pun berakhir pahit. Meski begitu, menurutnya, penggawa Super Elja sudah berjuang.
"Yang terpenting bagi saya, semua hal yang saya kasih tahu ke pemain, mereka mencoba melakukannya. Mereka sudah bekerja sangat keras hari ini," tegas pelatih asal Belanda itu.
Alarm Bahaya PSS Sleman
Pada awal musim lalu, PSS dinakhodai pelatih asal Brasil Wagner Lopes. Sayangnya, di bawah asuhan Wagner, PSS masih berkutat di zona papan bawah. Ditambah, saat itu mereka mendapat hukuman pengurangan tiga poin dari Komdis PSSI.
Prestasi yang tak kunjung membaik membuat tim berlogo candi itu melakukan pergantian pelatih jelang putaran kedua. Dia adalah Mazola Junior, pelatih yang juga berasal dari Brasil.
Mazola sempat menjadi angin segar bagi PSS usai mencatatkan hasil manis di laga debutnya. Kala itu, dia berhasil membawa PSS mengalahkan Barito Putera dengan skor 3-0.
Sayangnya, perjalanan Mazola tak berjalan mulus. Sempat membaik usai menang dua laga beruntun atas Madura United dan Persebaya, PSS kembali terpuruk dengan mencatatkan empat kekalahan beruntun.
Dengan hasil buruk tersebut, manajemen PSS memecat Mazola, dan menunjuk Pieter Huistra. Pengalaman positif Huistra kala membawa Borneo FC juara reguler series Liga 1 musim lalu diharapkan mampu menyelamatkan PSS dari degradasi.
Huistra pun jadi pelatih ketiga Super Elja di musim ini. Sayangnya, di laga debutnya, pelatih asal Brasil itu belum mampu mempersembahkan poin untuk PSS.
Namun, PSS masih ada kesempatan untuk bangkit. Mengingat masih ada 10 laga sisa di putaran kedua ini. PSS harus terus berbenah untuk tidak degradasi dan bisa tampil di Liga 1 musim depan.
(ams/ams)
Komentar Terbanyak
Mahasiswa Amikom Jogja Meninggal dengan Tubuh Penuh Luka
Mahfud Sentil Pemerintah: Ngurus Negara Tak Seperti Ngurus Warung Kopi
UGM Sampaikan Seruan Moral: Hentikan Anarkisme dan Kekerasan