Cerita Coach Erwan Bangun Chemistry Pemain PSIM Jogja

Liga 2

Cerita Coach Erwan Bangun Chemistry Pemain PSIM Jogja

Serly Putri Jumbadi - detikJogja
Senin, 03 Feb 2025 20:29 WIB
Karteker PSIM Jogja, Erwan Hendarwanto di Lapangan Yogyakarta Independent School (YIS), Sleman, Selasa (28/1/2025).
Karteker PSIM Jogja, Erwan Hendarwanto di Lapangan Yogyakarta Independent School (YIS), Sleman, Selasa (28/1/2025). Foto: Serly Putri Jumbadi/detikJogja
Jogja -

PSIM Jogja mencatatkan hasil positif dengan memuncaki klasemen sementara klasemen Grup X babak 8 besar Liga 2 2024/2025. Selain faktor taktikal, kebersamaan antarpemain dan pelatih juga jadi kunci kesuksesan Laskar Mataram. Lalu, bagaimana cara mereka membangun kebersamaan itu?

Tentu hal ini tak jauh dari peran karteker PSIM Jogja, Erwan Hendarwanto. Penggawa PSIM yang terlihat padu di lapangan hijau itu ternyata dimulai dari kebersamaan yang mereka jalin terlebih dahulu di luar lapangan.

Erwan mengaku, kebersamaan ini dia mulai dari dirinya yang melakukan pendekatan ke pemain. Pada intinya, sebelum terbentuk menjadi kesatuan tim, semua pemain harus disamakan frekuensinya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya ini kan melatih manusia yang setiap hari setiap saat itu berbeda-beda kondisinya masing-masing. Kita tidak bisa memperlakukan semuanya sama. Yang terpenting ketika mereka datang frekuensinya harus disamakan dulu," ujar Erwan saat ditemui di Stadion Mandala Krida, Umbulharjo, Kota Jogja, Senin (3/2/2025).

Untuk menyamakan frekuensi antarpemain, Erwan membeberkan kuncinya yaitu harus membuat pemain enjoy dan bahagia dulu sebelum ke lapangan.

ADVERTISEMENT

"Mereka bahagia dulu. Kan fase awal sepakbola Indonesia itu kan kegembiraan. Yang penting gembira dulu, senang dulu, akhirnya mereka mau melakukan apa yang kita mau," ungkapnya.

Pendekatan yang dilakukan Erwan juga tidak mudah, Dia mengaku harus memahami karakter masing-masing pemain.

"Kita berupaya dan berusaha memahami satu-satu pemain. kalau saya bisa menempati diri ke mereka itu sebagai teman. Kita buat mereka suasana nyaman. Kadang menjadi kakak, orang tua, kadang juga saya etok-etok jadi kiai, jadi motivator," jelasnya.

Sehingga, Erwan bilang, pemain bisa merasa nyaman dan merasa menjadi bagian utuh dari Laskar Mataram.

"Itu yang kita lakukan, mudah-mudahan suasana baik ini saling support sehingga tidak ada kecemburuan," kata pelatih berlisensi AFC A itu.

"Jangan sampai ada sedikit doa yang jelek dari mereka. Kita berupaya memaksimalkan yang ada sehingga semua merasa punya peran bahwa PSIM seperti ini itu punya peran," pungkas Erwan.




(rih/apu)

Hide Ads