Gantikan Ten Hag, Tugas Berat Menanti Amorim di MU

LISBON, PORTUGAL - OCTOBER 29: Sporting Head Coach Rúben Amorim prior to the match between Sporting CP and CD Nacional at Estádio José Alvalade on October 29, 2024 in Lisbon, Portugal. (Photo by Pedro Loureiro/Eurasia Sport Images/Getty Images) — Ruben Amorim. Foto: Getty Images/Eurasia Sport Images

Jogja -

Raksasa Liga Inggris, Manchester United segera meresmikan pelatih barunya yakni Ruben Amorim sebagai pengganti Erik ten Hag. Dia diprediksi bakal sukses membawa MU tampil lebih berprestasi lagi. Siap tukangi MU Amorim?

Dilansir detikSepakbola, Rabu (30/10/2024) rekam jejak Amorim saat melatih klub Liga Portugal Sporting CP bisa menjadi gambaran dia jelang diresmikan Manchester United. Pelatih berusia 39 tahun itu sukses membawa Sporting CP memutus puasa gelar Liga Portugal selama hampir dua dekade.

Kala itu, Amorim berhasil membawa Sporting CP juara Liga Portugal pada 2020. Pengalamannya ini diharapkan bisa memutus musim paceklik MU yang saat ini berada di posisi ke-14 klasemen sementara Liga Inggris.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, tentu tidak mudah baginya, mengingat dia baru pertama kali melatih klub Liga Inggris. Apalagi, Amorim datang di tengah musim dan dibebankan untuk menaikkan prestasi klub berjuluk Setan Merah itu.

Sementara itu, debut Amorim di MU juga belum bisa dipastikan. Apakah dia bisa tampil saat Bruno Fernandes dan kawan-kawan menjamu Chelsea di pekan selanjutnya.

"Tugas di Manchester United mungkin seperti misi mustahil saat ini, tetapi begitu pula yang terjadi di Sporting ketika Amorim ditunjuk melatih mereka pada 5 Maret 2020," ujar jurnalis asal Portugal, Marcus Alves kepada BBC Sport seperti dikutip detikJogja pada Rabu (30/10).

Meski begitu, Marcus percaya Amorim bisa membawa MUtampil lebih baik. Menurut dia, pelatih berpaspor Portugal itu punya jiwa profesional yang tinggi saat melatih.

"Fasih dan supel, Amorim sangat menarik dan pandai bicara sampai Cristiano Ronaldo biasa memanggilnya 'penyair' di tim nasional dulu. Di atas segalanya, pria berusia 39 tahun itu tidak menoleransi kurangnya profesionalisme," kata Marcus.

"Dia adalah pria yang pernah menenangkan tim yang tampaknya pernah berperang dengan dirinya sendiri. Dia pasti bisa melakukannya dua kali jika diizinkan," pungkasnya.