Siapkan 4 TPST, Pemkab Bantul Klaim Bisa Setop Sampah ke TPA Piyungan

Jogja -

Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X meminta setiap pemerintah kabupaten/kota untuk mengelola sampah mandiri buntut TPA Piyungan ditutup. Pemkab Bantul mengaku sudah menyiapkan empat tempat pembuangan sampah terpadu (TPST).

Bupati Bantul Abdul Halim Muslih optimistis jika keempat TPST tersebut telah berjalan, pihaknya bisa setop mengirim sampah ke TPA Piyungan.

"Dengan adanya penutupan ini maka tiga daerah ini dipaksa harus mandiri, setidaknya untuk sementara waktu sampai September," ujar Halim usai Rapat Koordinasi Pengendalian (Rakordal) di kompleks Kepatihan, Kota Jogja, Kamis (27/7/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Bantul menyiapkan TPST baru di Modalan, Niten, Guwosari, dan Murtigading, ada empat. Kalau ini berjalan insyaallah Bantul tidak lagi membuang sampah di Piyungan," lanjutnya.

Selain itu, Halim mengatakan pihaknya juga mempercepat proses pemilahan sampah di tingkat padukuhan. Pemkab juga menyiapkan anggaran untuk pengelolaan sampah tingkat padukuhan.

"Di Bantul ada anggaran Rp 50 juta per padukuhan yang kita sebut program pemberdayaan masyarakat berbasis padukuhan," jelas Halim.

"Jadi dengan pemilahan sampah sejak dari padukuhan bahkan sejak dari rumah tangga, itu nanti akan terjadi pengurangan timbunan sampah yang dibuang ke Piyungan," tambahnya.

Menurut Halim, beberapa TPA di Bantul juga saat ini masih dalam proses pembangunan dan pengembangan.

"Ada yang masih berproses, pembangunannya seperti TPA Modalan, Banguntapan, Niten juga sedang berproses. Kemudian yang sudah ada di Guwosari akan kita dukung karena itu milik kelurahan, di Panggungharjo juga akan kita dukung pengembangannya, dan Murtigading sedang kita kembangkan," ujarnya.

Ketika ditanya apakah TPST itu bisa menampung sampah dari Kota Jogja, Halim mengaku masih menghitung kapasitas pasti total keempat TPST tersebut. Dia berharap daerah lain yang sudah mandiri sampah bisa menerima sampah dari Kota Jogja.

"Kita sedang hitung (kapasitasnya), Kota mungkin dibagi ke Sleman, Kulon Progo, dan Bantul. Tidak semuanya di Bantul, selama ini Bantul menampung tiga daerah," jelas Halim.

"Ini nanti Sleman diharapkan juga menampung sebagian sampah Kota, Bantul juga, Kulon Progo juga. Setidaknya Sleman dan Bantul diharapkan mandiri, kapasitasnya membantu Kota, Sleman juga ikut membantu," tutupnya.