Muncul Lubang Misterius di Pekarangan Kalibawang, Diawali Gemuruh Malam Hari

Muncul Lubang Misterius di Pekarangan Kalibawang, Diawali Gemuruh Malam Hari

Tim detikJogja - detikJogja
Selasa, 25 Jul 2023 10:36 WIB
Lubang muncul di pekarangan warga di Dusun Popohan, Kalurahan Banjararum, Kapanewon Kalibawang, Kulon Progo. Foto diunggah pada Jumat (21/7/2023).
Lubang muncul di pekarangan warga di Dusun Popohan, Kalurahan Banjararum, Kapanewon Kalibawang, Kulon Progo. Foto diunggah pada Jumat (21/7/2023). Foto: Jalu Rahman Dewantara/detikJateng
Kulon Progo -

Fenomena sinkhole atau kemunculan lubang tanah secara tiba-tiba terjadi di Kapanewon Kalibawang, Kulon Progo. Warga menyebut lubang muncul diawali suara gemuruh pada malah hari.

Lubang itu berada di pekarangan rumah milik Karyo Dimejo (70) di Dusun Popohan, Kalurahan Banjararum. Karyo menuturkan lubang ini tiba-tiba muncul usai hujan lebat mengguyur wilayah Popohan pada bulan Maret atau puasa lalu.

"Jadi kejadiannya itu sekitar bulan puasa (Maret) lalu. Pas itu kan malem-malem hujan ya, terus tiba-tiba ada suara gemuruh dari luar rumah. Pas saya cek ternyata muncul lubang di samping rumah saya," ujar Karyo saat ditemui rumahnya, Jumat (21/7/2023) dikutip dari detikJateng.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tapi saat itu ukurannya masih kecil, beda kayak sekarang semakin membesar sampai beberapa pohon yang sebelumnya telah saya tanam di pekarangan itu pada roboh masuk ke dalam lubang," imbuhnya.

Lubang ini kini ukurannya sekitar 4,5x2 meter atau setara dimensi mobil sedan. Sedangkan kedalamannya mencapai lebih dari 5 meter.

ADVERTISEMENT

Karyo mengatakan pelbagai upaya telah dilakukan untuk menutup lubang tersebut. Namun, belum ada yang membuahkan hasil.

"Sudah dilakukan berbagai cara, mulai dari menimbun pakai tanah, sampai menutup menggunakan terpal biar nggak runtuh lagi pas kena hujan, tapi ya itu nggak ada hasilnya," ujarnya.

Ditemui terpisah, Jagabaya Kalurahan Banjararum, Agus Sumarwoto mengatakan pihak kalurahan telah melakukan langkah antisipasi agar lubang itu tidak semakin melebar.

"Yang pasti kita telah mengevakuasi warga yang deket lubang itu untuk sementara tidak tinggal di situ, sementara yang bersangkutan mengungsi di kecamatan sebelah. Kemudian kita juga mengamankan lubang itu dengan cara memagar dan sekaligus menutup pakai terpal sehingga harapannya kalau terjadi hujan tidak masuk ke lubang," ujarnya.

Agus menjelaskan ada sejumlah hal yang diduga memicu kemunculan lubang di wilayahnya. Salah satunya kondisi tanah yang labil.

"Yang perlu diketahui bahwa kawasan di situ baik di Klepu, Popohan, Mejing itu satu kawasan yang tanahnya bergerak. Bahkan ada SD pindah sampai dua kali karena dari titik pertama itu tanahnya bergerak, kemudian pindah ke satu tempat tapi tanahnya bergerak, sementara sekarang di lokasi terakhir aman-aman saja," ujarnya.

Meski begitu lanjut Agus, perlu ada kajian lebih lanjut dari ahlinya. Karena itu, Agus mengharapkan kepada instansi terkait untuk melakukan kajian mendalam tentang kondisi tanah di wilayahnya guna menentukan langkah antisipatif di kemudian hari.




(rih/aku)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads