Menoreh Tourism Festival 2025 di Kulon Progo digelar hari ini dengan menampilkan ratusan pelaku seni. Acara tahunan ini diikuti oleh 22 kontingen seni dari berbagai daerah di Indonesia, mulai dari Kalimantan, Riau hingga perwakilan dari sebagian Jawa Barat, Jawa Timur, dan Jawa Tengah.
Kegiatan yang disokong Dana Keistimewaan DIY ini dibuka meriah dengan kirab budaya menyusuri wilayah Pengasih dan Kota Wates sejak pagi tadi. Para peserta memulai perjalanan dari Taman Budaya Kulon Progo di Pengasih, bergerak ke selatan melewati simpang tiga Taman Wana Winulang, dan kemudian berbelok ke barat hingga mencapai Alun-alun Wates.
Di lokasi tersebut, setiap kontingen menampilkan suguhan seni budaya terbaik mereka. Mulai dari tari Cingpoling asal Purworejo Jawa Tengah, hingga Tari Campak dari Bangka Belitung.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pariwisata Kulon Progo, Sutarman, menyatakan kegiatan ini merupakan ajang strategis untuk memperkenalkan kekayaan seni budaya Nusantara, termasuk yang dimiliki oleh Kulon Progo, kepada khalayak luas.
"Menoreh Tourism Festival menghadirkan 22 kontingen dari berbagai penjuru Indonesia. Kami berharap dapat menarik minat wisatawan untuk berkunjung dan menikmati langsung keragaman budaya yang disajikan di Kulon Progo," ujar Sutarman, saat ditemui di Alun-alun Wates, Kulon Progo, Sabtu (25/10/2025).
Menurut Sutarman, promosi wisata budaya menjadi fokus utama kegiatan ini. Ia berharap atraksi seni yang ditampilkan peserta tidak hanya menjadi tontonan, tetapi juga daya tarik yang kuat bagi sektor pariwisata daerah.
"Ya harapannya kita lebih bisa terpublikasi Kulon Progo, jadi Kulon Progo dengan kegiatan ini bisa menarik banyak kunjungan wisata," terangnya.
Sutarman menerangkan kontingen yang berpartisipasi dalam festival ini bersaing memperebutkan total hadiah senilai Rp 77,5 juta. Kontingen yang dinobatkan sebagai terbaik berhak membawa pulang hadiah sebesar Rp 20 juta.
Adapun penilaian dilakukan oleh lima dewan juri yang terdiri dari unsur akademisi dan praktisi seni budaya. Aspek penilaian didasarkan pada kualitas seni, kreativitas, dan unsur budaya daerah yang dibawakan.
"Ini adalah kompetisi yang sehat sekaligus ajang silaturahmi budaya antardaerah," ujarnya.
Simak Video "Video: Viral Momen Wakil Bupati Kulon Progo Perbaiki Sepatu Paskibraka"
(apu/ams)