Laguna Pengklik di Srigading, Sanden, Bantul saat ini telah bangkit dari mati suri, bahkan telah memiliki wahana kano. Nantinya, wisatawan bisa menyusuri aliran Sungai Winongo Kecil dan Sungai Opak dengan kano sembari menikmati pemandangan hutan mangrove.
Ketua Desa Wisata Alam Budaya Edukasi Tegalrejo-Tegalsari (Dewi Lambudi Rejo Sari), Rizal Archa Madhani menjelaskan, bahwa wisata kano di Laguna Pengklik bermula dari melihat Laguna Depok yang saat ini ramai dengan berbagai wahana, salah satunya jetski. Oleh sebab itu, tiga bulan lalu Rizal dan para pemuda mulai membersihkan Laguna Pengklik.
"Karena sempat mangkrak bertahun-tahun, perbaikan di Laguna Pengklik mulai sekitar tiga bulan lalu. Saat itu kita lakukan perbaikan toilet, tempat parkir, bangunan untuk santap kuliner dan uji coba wahana kano," katanya kepada wartawan, Senin (17/6/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rizal menyebut jika anggaran untuk perbaikan berasal dari Kalurahan Srigading. Begitu pula untuk pengadaan kano, Rizal mengaku semua itu berasal dari Pemerintah Kalurahan.
"Perbaikan Laguna Pengklik ini dibantu Kalurahan Srigading, untuk wahana kano juga. Saat ini kami punya 10, rinciannya kano satu tempat duduk dan sembilan kano dua tempat duduk," ucapnya.
Alhasil, saat Lebaran kemarin wahana tersebut mulai beroperasi. Sedangkan untuk tarif, bermain kano untuk satu orang dengan satu kano selama 30 menit dipatok tarif Rp 20 ribu. Sedangkan untuk satu kano berisi dua orang Rp 30 ribu untuk 30 menit bermain.
"Kalau satu orang satu kano selama satu jam Rp 30 ribu dan satu kano dua orang selama satu jam Rp 50 ribu. Tarif itu sudah termasuk rompi dan helm untuk keamanan," ujarnya.
Selain itu, Rizal mengungkapkan bahwa di Laguna Pengklik terdapat dua gazebo untuk bersantai, tempat parkir hingga toilet untuk wisatawan. Semua itu beberapa fasilitas di Laguna Pengklik.
![]() |
"Kalau ingin santai dibawah pohon cemara bisa membawa tikar sendiri," katanya.
Meski telah beroperasi, pemuda berusia 21 tahun ini menyebut jika wahana kano di Laguna Pengklik belum bisa beroperasi setiap hari. Semua itu karena wahana kano masih bersifat rintisan wisata.
"Karena masih wisata rintisan kami batu buka setiap hari Sabtu, Minggu dan hari libur lainnya. Tapi kalau wahana kano ini berkembang akan dibuka setiap hari," katanya.
Sementara itu Lurah Srigading, Prabawa Suganda mengatakan, bahwa perbaikan Laguna Pengklik menggunakan anggaran Desa Maritim dan anggaran Desa Mandiri Budaya. Di mana keduanya bersumber dari dana keistimewaan (Danais).
"Kami mendukung Laguna Pengklik jadi tempat wisata karena berada di dekat JJLS. Apalagi tahun ini kan JJLS di jalur selatan DIY menyambung semua, dan itu akan berdampak pada perekonomian masyarakat," ujarnya.
(apu/apu)
Komentar Terbanyak
Kanal YouTube Masjid Jogokariyan Diblokir Usai Bahas Konflik Palestina
Israel Ternyata Luncurkan Serangan dari Dalam Wilayah Iran
BPN soal Kemungkinan Tanah Mbah Tupon Kembali: Tunggu Putusan Pengadilan