Gelombang Tinggi Terjang Pantai Glagah, Garis Pengaman Dipasang

Personil SRI Wilayah V Kulon Progo memasang garis pengaman di bibir Pantai Glagah, Temon, Kulon Progo, Kamis (11/4). — Personel SRI Wilayah V Kulon Progo memasang garis pengaman di bibir Pantai Glagah, Temon, Kulon Progo, Kamis (11/4). Foto: Dok. SRI Wilayah V Kulon Progo

Kulon Progo - Video gelombang tinggi menerjang kawasan Pantai Glagah, Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) viral di media sosial. Wisatawan pantai diimbau untuk waspada.

Video tersebut diunggah oleh sejumlah akun Instagram, salah satunya @merapi_uncover, pada Kamis (11/4) siang. Hingga saat ini video sudah ditonton lebih dari 126 ribu kali dan mendapat 5.933 suka.

Video berdurasi sekitar 48 detik itu menunjukkan kondisi bibir Pantai Glagah yang merupakan area bermain pengunjung, telah tergenang air. Sebuah kapal nelayan juga tergulung ombak hingga karam di sekitar lokasi tersebut.

"Gelombang tinggi, diimbau masyarakat yang berencana bertamasya ke pantai selatan agar ditunda dulu, dan untuk yang ada di kawasan pantai untuk tidak bermain air karena gelombang sangat berbahaya," tulis akun tersebut seperti dilihat detikJogja, Kamis (11/4/2024) siang.

Koordinator Satlinmas Rescue Istimewa wilayah V Kulon Progo Aris Widyatmoko mengatakan, peristiwa ini terjadi pada pagi tadi sekitar pukul 09.10 WIB. Beruntung, tidak ada laporan korban jiwa dalam peristiwa tersebut.

"Iya benar, tapi Alhamdulillah mandali (aman terkendali)," ucapnya saat dihubungi detikJogja, Kamis siang.

Tangkapan layar video Pantai Glagah yang diterjang gelombang tinggi, Kamis (11/4). Foto: Dok. SRI Wilayah V Kulon Progo

Aris mengatakan kondisi gelombang laut di Pantai Glagah tadi pagi memang cenderung meningkat dibandingkan hari-hari biasa. Dari pengamatan pihaknya, ketinggian gelombang mencapai 4 meter. Namun kemudian turun di sekitar 1,5-3 meter pada siang harinya.

"Untuk ketinggian saat ini sekitar 1,5-3 meter. Sedangkan tadi pagi berkisar 4 meter," ucapnya.

Aris mengimbau wisatawan pantai untuk waspada. Pengunjung dilarang keras bermain apalagi mandi di sekitar lokasi tersebut.

"Kami tetap imbau untuk tidak bermain air terlalu ke selatan dan juga mandi di laut. Terutamanya, yang ada di muara kami sarankan untuk tidak menyeberang terutama mandi," ucapnya.

Untuk memastikan keamanan pengunjung, SRI Wilayah V Kulon Progo telah memasang garis polisi di lokasi rawan kecelakaan laut. Selain itu juga menyiagakan 43 personel yang disebar dari Pantai Trisik, Galur hingga Pantai Congot, Temon.

"Selama pam kami tempatkan petugas di titik-titik keramaian, ada 43 personel lengkap dari Trisik sampai Congot," pungkas Aris.