Liburan Nataru di Kulon Progo? Waspadai 4 Jalur Wisata Rawan Ini

Liburan Nataru di Kulon Progo? Waspadai 4 Jalur Wisata Rawan Ini

Jalu Rahman Dewantara - detikJogja
Kamis, 14 Des 2023 12:35 WIB
Kondisi jalan Kaligesing menuju tanjakan Bibis di Girimulyo, Kulon Progo, Kamis (14/12/2023).
Ilustrasi Empat jalur wisata yang masuk kategori rawan kecelakan di Kulon Progo-Kondisi jalan Kaligesing menuju tanjakan Bibis di Girimulyo, Kulon Progo, Kamis (14/12/2023). Foto: Jalu Rahman Dewantara/detikJogja
Kulon Progo -

Sebagai daerah wisata, Kulon Progo, selalu menjadi jujugan pelancong saat liburan, seperti yang terdekat momen Natal dan Tahun Baru (Nataru). Meski begitu, wisatawan harus berhati-hati karena terdapat empat jalur wisata yang masuk kategori rawan kecelakaan. Mana saja?

Merujuk data Dinas Perhubungan (Dishub) Kulon Progo, ke empat jalur itu meliputi jalan Jonggrangan, Tanjakan Bibis, Jalan Alternatif Tompak, dan Jalan Plono. Disebut rawan karena kondisi jalan yang berada di area perbukitan sehingga memiliki medan ekstrim berupa turunan dan tanjakan.

"Biasanya kerawanannya karena jalannya menikung, kemudian turunan dan tanjakan. Lalu ada beberapa jalan yang sebenarnya akibat longsor tapi belum ditangani sepenuhnya," ungkap Kepala Bidang Lalu Lintas, Dinas Perhubungan Kulon Progo, Sukirno, saat dimintai konfirmasi wartawan Kamis (14/12/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. Jalan Jonggrangan

Jalan Jonggrangan merupakan sebutan untuk jalan Raya Kaligesing dan Jalan Nanggulan - Tegalsari wilayah Kapanewon Girimulyo. Jalan ini menjadi akses menuju beberapa destinasi wisata seperti Hutan Pinus Sekar Gadung, Ayunan Langit Watu Jaran, Gua Kiskendo, dan Gua Kidang Kencono.

Sebagai akses wisata, jalan ini menurut pemetaan Dinas Perhubungan Kulon Progo termasuk dalam kategori jalur yang rawan kecelakaan. Hal ini tak lepas dari banyaknya insiden kecelakaan di jalur tersebut.

ADVERTISEMENT

Terbaru, kecelakaan menimpa sebuah truk molen pada 29 November 2023 lalu. Truk ini mengalami kecelakaan tunggal hingga menabrak tebing dan rumah warga.

2. Tanjakan Bibis

Tanjakan Bibis terletak di Jalan Raya Kaligesing, tepatnya di sekitar Kalurahan Giripurwo, Girimulyo. Jalan Kaligesing merupakan jalur alternatif menuju Purworejo via perbukitan Menoreh.

Jalan ini juga menjadi jalur utama menuju sejumlah objek wisata seperti Gua Kiskendo, wahana air alami Taman Air Sungai Mudal, Kedung Pedut, dan sebagainya. Selain itu, tanjakan Bibis juga dikenal sebagai Cinomati-nya Kulon Progo.

Sebagai informasi, Cinomati merupakan jalur ekstrem di perbukitan Bantul yang sempat ingin dihapus dari Google Maps lantaran kerap memakan korban. Tanjakan Bibis memang terkenal sebagai jalur paling ekstrem di Kulon Progo karena memiliki tingkat kecuraman yang tinggi sehingga banyak kendaraan tidak sanggup melaluinya. Hal itu juga membuat tanjakan ini kerap menimbulkan kecelakaan.

Salah satunya terjadi pada April 2022 silam. Saat itu sebuah mobil pikap terjun ke jurang sedalam 100 meter di kawasan tanjakan Bibis, Kalurahan Giripurwo, Kapanewon Girimulyo, Kulon Progo, DIY. Beruntung, sopir dan tiga penumpangnya selamat.

Sebelumnya, minibus berisi rombongan pengantin asal Banjarnegara hendak ke Gunungkidul juga pernah mengalami kecelakaan di sekitar sini. Bahkan insiden yang terjadi pada 2018 silam itu sampai menewaskan dua penumpang.

3. Tanjakan Tompak

Jalan Tompak merupakan jalur alternatif menuju destinasi wisata Gua Kiskendo. Letaknya di Dusun Tompak, Kalurahan Giripurwo, Kapanewon Girmulyo.

Sama halnya dengan dua jalur yang telah disebutkan di atas, jalan Tompak ini masuk kategori ekstrem karena beberapa kali sempat terjadi kecelakaan. Terbaru pada 29 November lalu, di mana sebuah truk bermuatan pasir terguling setelah mengalami patah as roda hingga gagal melewati tanjakan.

4. Jalan Plono

Bagi yang pernah berkunjung ke area Kebun Teh Nglinggo, Glamping Deloano dan Tumpeng Menoreh, pasti tidak asing dengan jalan Plono. Sebab, jalan ini merupakan akses utama dan satu-satunya menuju tiga destinasi wisata tersebut.

Jalan Plono sendiri masuk kategori ekstrem dan rawan kecelakan lalu lintas karena jalurnya yang penuh tanjakan dan turunan dengan tingkat kemiringan tinggi. Lebar jalan juga tergolong sempit sehingga menyulitkan mobilitas kendaraan roda empat.




(cln/ams)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads