- Sejarah Candi Ratu Boko
- Legenda Candi Ratu Boko
- Daya Tarik Candi Ratu Boko 1. Area Luas di Ketinggian 2. Spot Foto 3. Pemandangan Yogyakarta, Merapi, dan Prambanan 4. Menikmati Sunset 5. Fasilitas
- Struktur Bangunan Candi Ratu Boko 1. Gerbang 2. Candi Batukapur 3. Candi Pembokoran 4. Paseban 5. Pendapa 6. Keputren 7. Gua
- Harga Tiket
- Lokasi dan Jam Operasional
Candi Ratu Boko adalah situs bersejarah sekaligus tempat wisata menarik yang berada di kawasan Candi Prambanan. Selain tempatnya yang kuno, Ratu Boko juga memiliki banyak daya tarik.
Simak artikel ini untuk mengetahui informasi lengkap mengenai Candi Ratu Boko, mulai dari sejarah dan legendanya, termasuk daya tarik wisata, serta struktur atau bagian-bagian bangunannya.
Sejarah Candi Ratu Boko
Candi Ratu Boko sebetulnya bukan sebuah candi seperti Prambanan atau Borobudur.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dilansir dari situs borobudurpark.com, tempat ini adalah reruntuhan sebuah kerajaan. Makanya tempat ini juga sering disebut dengan Kraton Ratu Boko.
Situs Ratu Boko diperkirakan dibangun pada abad ke-8 oleh Wangsa Syailendra yang beragama Buddha, namun kemudian diambil alih kerajaan Mataram Hindu, sehingga bangunan Ratu Boko dipengaruhi Hindu-Buddha.
Hal ini dibuktikan dengan temuan Prasasti Abhayagiriwihara bertuliskan angka tahun 792 M. Isi prasasti memunculkan dugaan bahwa Ratu Boko dibangun oleh Rakai Panangkaran.
Kata abhaya berarti tanpa hagaya atau damai, giri berarti gunung atau bukit. Maka, Abhayagiriwihara berarti biara yang dibangun di sebuah bukit yang penuh kedamaian. Meski tempatnya cukup luas, keraton ini tinggal reruntuhan saja.
Legenda Candi Ratu Boko
Keberadaan Candi Ratu Boko juga dikaitkan dengan Bandung Bondowoso dalam kisah seribu candi Roro Jonggrang. Ratu Boko atau Prabu Baka adalah ayah Roro Jonggrang yang dibunuh Bandung Bondowoso.
Menurut arkeolog Belanda N.J. Krom, ada tulisan dengan nama Nagari yang digunakan oleh keluarga Syailendra. Namun, beberapa orang meragukan adanya istana di dataran ini, sekaligus meragukan legenda tersebut.
Asumsi lainnya, bahwa Ratu Boko hanya sebagian dari istana yang luas, yakni digunakan untuk melaksanakan ritual khusus keluarga kerajaan. Sementara istananya berada di dataran rendah bersama pemukiman warga.
Sedangkan di awal masa kemerdekaan, hanya ada beberapa petani yang tinggal di sekitar Ratu Boko. Dengan demikian, kemungkinan tak ada pemukiman warga di sekitar Ratu Boko.
Daya Tarik Candi Ratu Boko
Daya tarik dari Candi Ratu Boko antara lain sebagai berikut:
1. Area Luas di Ketinggian
Berdasarkan laman Kemdikbud, situs Ratu Boko memiliki luas 25 hektare berisi peninggalan seperti gapura, talut, kolam, gua, dan sebagainya. Ratu Boko berada di perbukitan di ketinggian 110-229 m di atas permukaan air laut.
Di siang hari yang terik, tempat ini memang cukup panas. Namun karena di perbukitan dan tempatnya lapang, angin di sini sepoi-sepoi dan cukup menyejukkan. Lebih baik bawalah payung untuk menghindari panas dan hujan.
2. Spot Foto
Reruntuhan bangunan di Ratu Boko sangat bagus dijadikan spot foto menarik, seperti pada bagian gapura dan kolam. Atau kamu juga bisa berfoto ala Rangga dan Cinta di film Ada Apa Dengan Cinta 2.
3. Pemandangan Yogyakarta, Merapi, dan Prambanan
Dari Candi Ratu Boko, kamu bisa melihat pemandangan beberapa tempat sekaligus. Ke arah selatan, kamu bisa melihat pemandangan Yogyakarta, atau ke arah barat kamu bisa melihat Gunung Merapi dan Candi Prambanan.
4. Menikmati Sunset
Untuk menutup perjalanan di Ratu Boko, nikmatilah sunset atau matahari tenggelam. Bersama pasangan, nuansa Ratu Boko menjadi romantis.
5. Fasilitas
Fasilitasnya antara lain sebagai berikut:
- Mushola
- Toilet
- Parkir
- Ruang laktasi
- Restoran
Struktur Bangunan Candi Ratu Boko
Struktur bangunan Candi Ratu Boko terdiri dari 7 titik, yakni sebagai berikut:
1. Gerbang
Gerbang masuk ke tempat ini berada di sisi barat. Dari area parkir, kamu harus berjalan sekitar 100 meter. Agak ke dalam, terdapat gerbang utama yang berukuran lebih besar. Terdapat tangga naik dengan ornamen 'ukel' atau gelung di pangkal dan kepala raksasa di puncak pipi tangga.
2. Candi Batukapur
Setelah masuk dari gerbang, terdapat fondasi berukuran 5 x 5 meter di sisi timur laut. Fondasi ini terbuat dari batu kapur.
Dinding dan atap bangunan ini diperkirakan aslinya tidak terbuat dari batu, melainkan dari bahan lain yang mudah rusak, seperti kayu dan sirap atau genteng biasa.
3. Candi Pembokoran
Candi Pembokoran berbentuk teras berundak setinggi 3 meter. Bangunan ini memiliki denah dasar bujur sangkar dengan luas 26 meter persegi. Teras kedua lebih sempit, bentuknya selasar di sekeliling teras kedua, berbentuk rerumputan.
Pada dinding kedua teras berundak ini diperkuat dengan turap dari susunan batu kali. Di sebelah baratnya terdapat tangga batu yang dilengkapi dengan pipi tangga. Di sudut tenggara Candi Pembokoran terdapat sumur tua yang konon merupakan sumber air suci.
Sedangkan pada bagian tengahnya terdapat semacam sumur bujur sangkar berukuran 4x4 meter yang berfungsi sebagai tempat pembokoran atau pembakaran mayat.
4. Paseban
Paseban digunakan sebagai tempat menghadap raja. Letaknya di sekitar 45 meter dari gapura, yakni ke arah selatan. Bentuk paseban adalah teras dari batu andesit dengan tinggi 1,5 m, lebar 7 m dan panjang 38 m, membujur arah utara-selatan.
Terdapat tangga di sisi barat untuk naik ke lantai paseban. Di permukaan lantai terdapat 20 umpak fondasi tempat menancapkan tiang bangunan) dan 4 alur yang kemungkinan merupakan bekas dinding pembatas.
5. Pendapa
Di selatan gapura, 20 meter dari paseban terdapat pendapa. Bentuknya dinding batu setinggi 3 meter yang memagari lahan 40 x 30 meter.
Di sisi utara, barat dan selatan pagar tersebut terdapat jalan masuk berupa gapura paduraksa (gapura beratap). Di bagian luar dinding terdapat beberapa saluran pembuangan air, yang disebut jaladwara.
Tempat ini berfungsi sebagai ruang tamu yang berupa hamparan lantai beratap yang berada di depan rumah.
Di arah tenggara, luar dinding pendapa, terdapat sebuah teras batu yang masih utuh dan dilengkapi 3 buah candi kecil sebagai tempat pemujaan Siwa, Wisnu, dan Brahma.
6. Keputren
Keputren adalah tempat tinggal para putri. Di Ratu Boko, tempatnya di timur pendapa. Bagian keputren dibagi dua oleh tembok batu yang dihubungkan dengan pintu.
Di bagian pertama terdapat 3 buah kolam berbentuk persegi. Di sebelahnya terdapat 8 kolam berbentuk bundar yang berjajar dalam 3 baris.
7. Gua
Terakhir, di lereng bukit Candi Ratu Boko terdapat dua gua, yaitu Gua Lanang dan Gua Wadon (gua laki-laki dan gua perempuan).
Gua Lanang berbentuk lorong persegi, sedangkan Gua Wadon ukurannya lebih kecil. Isinya adalah relung seperti bilik-bilik.
Harga Tiket
Harga tiket masuk Candi Ratu Boko adalah Rp 40 ribu untuk usia 10 tahun ke atas. Sedangkan usia 3-10 tahun dikenakan harga Rp 20 ribu per anak. Namun jika datang rombongan minimal 20 orang, harganya Rp 20 ribu per orang.
Selain itu, ada tiket terusan yang dapat dipakai di Candi Prambanan atau Candi Borobudur. Tiket Ratu Boko-Prambanan (dengan fasilitas shuttle) dihargai Rp 85 ribu per orang. Anak usia 3-10 tahun dikenakan Rp 40 ribu.
Sedangkan tiket Ratu Boko-Borobudur dikenai biaya Rp 75 ribu per orang. Untuk anak usia 3-10 tahun dikenakan harga Rp 35 ribu.
- Usia 10 tahun keatas: Rp 75.000
- Usia 3 s/d 10 tahun: Rp 35.000
Lokasi dan Jam Operasional
Candi Ratu Boko berada di Jl. Raya Piyungan-Prambanan No.2, Gatak, Bokoharjo, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Candi Ratu Boko bisa diakses lewat jalan Laksda Adisutjipto dan jalan Raya Solo-Yogya ke arah timur. Sampai persimpangan Pasar Prambanan, ambil arah kanan (selatan) ke arah Jalan Prambanan-Piyungan.
Setelah 3 km dari persimpangan, terlihat penunjuk jalan ke arah Kraton Ratu Boko yang terletak di bukit di sebelah kiri.
Jika naik kereta, kamu bisa naik KRL dari Jogja atau Solo dan turun di Stasiun Brambanan. Setelah itu kamu bisa naik ojek atau taksi sampai ke Candi Ratu Boko.
Demikian tadi informasi lengkap mengenai Candi Ratu Boko, mulai dari sejarah, legenda, daya tarik, dan struktur bangunannya. Semoga bermanfaat.
(bai/inf)
Komentar Terbanyak
Jokowi Berkelakar soal Ijazah di Reuni Fakultas Kehutanan UGM
Blak-blakan Jokowi Ngaku Paksakan Ikut Reuni buat Redam Isu Ijazah Palsu
Tiba di Reuni Fakultas Kehutanan, Jokowi Disambut Sekretaris UGM