Pantai Area YIA Kulon Progo Ditata Ulang, Pemkab: Aerotropolis-Smart Tourism

Pantai Area YIA Kulon Progo Ditata Ulang, Pemkab: Aerotropolis-Smart Tourism

Jalu Rahman Dewantara - detikJogja
Selasa, 21 Nov 2023 17:26 WIB
Pengunjung memadati Pantai Glagah, Temon, Kulon Progo, Rabu (4/5/2022).
Pengunjung memadati Pantai Glagah, Temon, Kulon Progo, Rabu (4/5/2022). Foto: Jalu Rahman Dewantara/detikJogja
Kulon Progo -

Pemkab Kulon Progo akan menata ulang pantai di sekitar Bandara Yogyakarta International Airport (YIA). Kawasan ini akan dijadikan wisata terpadu berbasis Smart Tourism.

Pantai yang ditata ulang itu meliputi Pantai Glagah, Pantai Congot, dan Ekowisata Mangrove. Destinasi ini berada di Kapanewon Temon dan berdekatan dengan area YIA.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kulon Progo, Aris Nugroho mengatakan proyek dihadirkan untuk mewujudkan destinasi wisata terpadu mendukung kehadiran YIA dengan kawasan aerotropolisnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini untuk mewujudkan kajian di aerotropolis di mana salah satu programnya adalah smart tourism yang terbagi dua, yaitu smart tourism ocean beach di lahan pantai dan smart tourism mountain di pegunungan. Nah kawasan aerotropolis kita masuk wilayah pantai, sehingga nanti menjadi satu kesatuan Pantai Glagah-Congot, kemudian kawasannya sampai hutan mangrove Pasir Mendit itu," jelas Aris kepada wartawan, Selasa (21/11/2023).

Aris mengatakan di sepanjang pantai yang ditata itu nantinya akan disulap menjadi wisata baru.

ADVERTISEMENT

"Iya, bisa diintegrasikan kayak Jimbaran (Bali). Di sana (Jimbaran) kan bisa makan seafood di pinggir jalan dan pinggir pantai sambil lihat laut. Nah nanti kios-kios yang ada di selatan jalan Pantai Congot itu akan kita pindah ke utara, sehingga pengunjung bisa melihat langsung lautnya sambil makan seafood," ucapnya.

Aris mengatakan pelaksanaan proyek ini melibatkan banyak organisasi perangkat daerah (OPD) di antaranya Dinas Pariwisata, Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPKP), hingga Dinas Lingkungan Hidup (DLH). Kemarin, OPD yang bersangkutan telah mengikuti rapat persiapan program ini di kompleks Pemkab Kulon Progo.

"Kemarin itu tahapannya kita sedang memaparkan masterplan wisata yang dibuat oleh Dinas Pariwisata," ujarnya.

Dalam rapat tersebut, Aris menyebut banyak dari OPD terkait rencana penataan ini. Masukkan juga datang dari para konsultan yang sengaja diundang untuk memberikan perspektif baru soal pengembangan pariwisata.

Beberapa masukan itu antara lain pemindahan Tempat Pemungutan Retribusi (TPR) Glagah lebih ke dalam area dekat pantai. Pemindahan dinilai penting karena selama ini lokasi TPR terlalu dekat dengan jalan raya sehingga saat masa libur tiba terjadi antrean panjang hingga mencapai jalan.

"Dalam paparan awal kemarin banyak masukan dari konsultan, termasuk TPR yang saat ini sudah tidak mampu, kalau pas hari libur kan banyak kunjungan sampai antre di jalan raya, yang sangat membahayakan sehingga nanti akan dipindahkan lebih dalam, lebih representatif, kemudian dipisah jalur mobil dan motor serta bangunannya dibagusin," ujarnya.

Selain merelokasi TPR, Pemkab juga berencana menggabungkan Plaza Kuliner yang saat ini sudah ada di Glagah dengan kios cendera mata. Selanjutnya memperbaiki Laguna Glagah, hingga pembuatan jalur khusus joging dan pesepeda dari Glagah-Congot.

"Dari Glagah ke barat sampai Congot itu konsepnya ada jogging track, jalur sepeda, terus paling barat itu (Congot) nanti ada TPI dilengkapi dengan tempat pertemuan nelayan dan kios-kios kuliner. Area Congot nantinya kami buat jadi kawasan wisata unggulan yang menyuguhkan seafood," jelasnya.

Aris mengatakan proses penataan kawasan wisata terpadu ini dilakukan secara bertahap. Beberapa titik sudah dilakukan penataan seperti perbaikan jalan Congot-Glagah oleh DPUPKP beberapa waktu lalu.

"Jadi ini kita garap secara bertahap lewat DAK (Dana Alokasi Khusus) tematik pariwisata. Sudah dimulai sejak tahun kemarin. Yang terbesar itu terintegrasi juga pariwisata ada, kemudian PU yang ngerjain jalan, terus DLH mengelola lingkungan dan sampahnya," ucapnya.




(rih/dil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads