Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Prof Haedar Nashir, menggunakan hak pilihnya di TPS 005, Rukeman, Gatak, Tamantirto, Kasihan, Bantul. Haedar berharap Pilkada Bantul bebas dari campur tangan lembaga atau siapapun.
Pantauan detikJogja, Haedar dan keluarganya tiba di TPS 005 pukul 09.40 WIB. Haedar yang mengenakan kemeja lengan panjang berwarna biru tua, celana panjang warna cream, peci hitam dan sepatu kets itu lalu mencoblos di bilik B.
"Saya bersama istri dan anak-anak melakukan hak pilih untuk Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Bantul, di mana saya berkediaman," kata Haedar kepada wartawan di TPS 005, Tamantirto, Kasihan, Bantul, Rabu (27/11/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Haedar mengatakan hal ini sebagai wujud partisipasi politik warga negara. Haedar menyampaikan apresiasi kepada seluruh warga yang telah menggunakan hak pilihnya sesuai dengan aspirasi politik masing-masing.
"Tentu harapannya bahwa pertama, Pilkada serentak ini betul-betul berjalan dengan luber jurdil (langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil), bermartabat dan sekaligus juga semestinya berdaulat," ujarnya.
![]() |
Haedar berharap Pilkada 2024 berjalan demokratis dan bebas intervensi dari siapapun. Harapannya demokrasi semakin maju.
"Dan hal-hal yang selama ini mengganjal di ruang publik tentang pemilu yang masih ada campur tangan berbagai pihak itu berakhir di Pilkada ini dan tidak terjadi," ucapnya.
Haedar berharap KPU dan Bawaslu daerah betul-betul mengawal proses penghitungan suara sampai proses akhir. Semua itu agar tidak ada masalah yang serius, kecuali masalah teknis.
"Apalagi yang menyangkut penyalahgunaan atau penyimpangan, karena ini menyangkut penghargaan yang tinggi terhadap aspirasi warga yang menyempatkan waktu untuk datang ke TPS," katanya.
"Artinya bahwa KPU dan Bawaslu serta institusi pemerintah yang bertanggung jawab secara keseluruhan ketika mengawal proses demokrasi ini sama dengan penghargaan terhadap kedaulatan dam aspirasi rakyat," imbuh Haedar.
(ams/ahr)