Kala UMR hingga Harga Tanah Jogja Mihil Banget Dibahas di Debat Pilwalkot

PILKADA Yogyakarta

Kala UMR hingga Harga Tanah Jogja Mihil Banget Dibahas di Debat Pilwalkot

Adji G Rinepta - detikJogja
Jumat, 08 Nov 2024 22:46 WIB
Debat perdana Pilkada Jogja 2024, Jumat (8/11/2024).
Debat perdana Pilkada Jogja 2024, Jumat (8/11/2024). (Foto: Serly Putri Jumbadi/detikJogja)
Jogja -

Debat Pilkada Jogja semakin seru ketika membahas tentang upah minimum regional (UMR) yang rendah hingga harga tanah yang mahal. Kedua isu ini melibatkan Paslon nomor urut 2 Hasto Wardoyo dan Wawan Hermawan yang menanyakan program hunian murah milik Paslon nomor urut 1 Heroe Poerwadi dan Sri Widya Supena.

"Dengan kondisi UMR kita yang cukup rendah dan lahan yang terbatas yang (harganya) cukup tinggi, bagaimana merealisasikan," tanya Wawan ke Heroe-Pena saat sesi debat Pilkada Jogja, Jumat (8/11/2024).

Heroe kemudian menjawab program itu bisa direalisasikan dengan membuka kerja sama dengan pemerintah pusat, kementerian, Pemda DIY, Keraton, dan swasta, dalam hal ini untuk pemenuhan kebutuhan rumah vertikal atau rumah susun di Jogja.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Yang bisa dilakukan, memang memanfaatkan tanah tanah yang kemungkinan masih bisa kita kembangkan dari Sultan ground yang mungkin bisa kita kerja samakan dengan Keraton untuk menjadi rumah hunian bersama," jawab Heroe.

Kedua, lanjut Heroe, jika bisa melibatkan swasta dan pemerintah pusat, ia memiliki ide untuk membangun rumah susun di atas pasar-pasar tradisional.

ADVERTISEMENT

"Misal yang pernah kita gagas tapi belum bisa terlaksana. Misalnya Pasar Demangan, pasar tradisional yang di bawahnya masih tetep jalan, tapi di atasnya kalau kita bisa bangun itu di atasnya masih bisa jadi hunian," paparnya.

Wawan kemudian menanggapi dengan ide merevitalisasi permukiman kumuh di kota Jogja menjadi rumah susun.

"Itu bisa dipakai menjadi salah satu alternatif tempat untuk dijadikan rumah susun, dijual lebih murah," timpal Wawan.

Namun, Hasto justru menyanggah ide dari Heroe yang berencana membangun rumah susun di atas pasar tradisional.

"Ini hal yang sebenarnya gimana ya, kita ingin mimpi punya rumah di tengah Kota Jogja padahal rumah harga tanahnya sudah melangit, lalu tadi idenya ditaruh di atas pasar, itu juga pasti menimbulkan banyak kompleksitas," cetus Hasto.

Pena kemudian menanggapi dengan program dari pemerintah pusat itu yakni 16 juta rumah bersubsidi dengan harga Rp 150-160 juta.

"Banyak anak muda Jogja yang nasibnya tidak sebaik kita Mas Wawan, yang punya tanah warisan. Makanya, konsepnya adalah bagaimana Rp 150 juta itu kita bikin rumah vertikal," paparnya.

"20 ribu lebih warga yang KTP Jogja itu tidak tinggal di kota, karena memang harga tanah di Jogja sudah ndak mahal banget, tapi mihil bingit kalau kata anak muda sekarang," pungkas Pena.




(ams/sip)

Agenda Pilkada 2024

Peraturan KPU 2/2024 tentang Tahapan dan Jadwal Penyelenggaraan Pemilihan Kepala Daerah Tahun 2024
2024
22 September 2024
Penetapan Pasangan Calon
25 September 2024- 23 November 2024
Pelaksanaan Kampanye
27 November 2024
Pelaksanaan Pemungutan Suara
27 November 2024 - 16 Desember 2024
Penghitungan Suara dan Rekapitulasi Hasil Perhitungan Suara

Berita Terpopuler

Hide Ads