Paslon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Jogja nomor urut 03, Afnan Hadikusumo dan Singgih Raharjo, berencana membuat youth camp jika menang Pilkada Jogja 2024. Afnan merespons pertanyaan Cawalkot nomor 2, Hasto Wardoyo soal konflik sosial di Jogja dan cara menanganinya.
Awalnya Hasto menyebut jika Kota Jogja merupakan kota budaya, pelajar dan menjadi salah satu tujuan pariwisata. Menurut dia, banyak konflik sosial lantaran kemajemukan warga Jogja.
"Jogja merupakan kota budaya, pelajar dan pariwisata sering terjadi konflik sosial. Masalah inklusifitas ini bagaimana sikap Anda (Afnan-Singgih)," tanya Hasto, Jumat (8/11/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Afnan mengatakan, konflik di Kota Jogja sebetulnya tidak sebanyak di wilayah lain. Namun, beberapa kali terjadi konflik antarkelompok yang cukup jadi persoalan.
"Problem konflik di Jogja tidak terlalu banyak dibanding yang lain. Konflik sosial yang terjadi karena ada hambatan komunikasi antarkelompok itu bisa diantisipasi dengan komunikasi yang baik," jawab Afnan.
Lebih lanjut, Afnan menyampaikan, jika terpilih nanti pihaknya bakal mengadakan youth camp lintas budaya dan pendidikan kebangsaan.
"Kalau terpilih kami akan melakukan program youth camp atau kemah bareng pemuda lintas budaya agar saling mengenal dan dekat. Ada pendidikan kebangsaan supaya masyarakat paham berbangsa dan bernegara dengan baik," ujar Afnan.
Soal program youth camp, Afnan juga menyinggung pengeroyokan santri di Jalan Parangtritis-Prawirotaman, Brontokusuman. Apalagi, pelaku merupakan warga pendatang.
"Sumber persoalan bukan dari Kota Jogja. Keributan di Jalan Paris itu kan dari luar, tapi masalah ya itu menyangkut suku yang lain. Perlu dialog dan komunikasi dan saing memahami antar suku bahwa mereka harus menjaga toleransi. Ini agar saling memahami kebudayaan masing-masing," kata dia.
"Perlu lintas budaya antara pelajar nanti difasilitasi. Kita ingin menjamin komunikasi yang baik. Kita punya asrama yang cukup banyak. Ini jadi bagian bagaimana kita berkomunikasi agar toleransi bisa diperkuat,"jelas dia.
Selain itu, Singgih menambahkan, nantinya bakal ada program Rembuk Jogja untuk melayani seluruh warga Jogja yang majemuk.
"Program Rembuk Jogja bagi warga luar Jogja akan membuktikan Jogja melayani semuanya sebagai warga kota yang majemuk," pungkas Singgih.
(apl/ams)