Tiga calon wali kota dan wakil wali Kota Jogja memaparkan program yang berkaitan dengan Gedsi yakni kesetaraan gender, dan inklusi sosial di debat perdana Pilkada Jogja. Pasangan nomor urut 03, Afnan Hadikusumo akan memberikan anggaran yang cukup bagi pengarus Gedsi.
Afnan mengatakan dirinya berkomitmen kuat bagi pengarus utama. Salah satunya yakni berkaitan dengan Gedsi hingga disabilitas.
"Nantinya akan kami memberikan anggaran yang cukup bagi pengarus utama Gedsi, terutama nanti kita berikan kepada organisasi perangkat daerah organisasi pemerintah daerah yang nantinya akan melaksanakan apa yang dibutuhkan oleh kelompok gender, disabilitas, dan inklusi," kata Afnan di hotel Tara, Jogja, Jumat (8/11/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pelatihan dan pendidikan bagi kaum gender terutama di UMKM, kemudian temen-temen difabel dan temen inklusi agar mereka bisa mandiri dan menghidupi dirinya sendiri," sambung Afnan.
Pasangan Afnan, Singgih lalu menyinggung soal program kampung tangguh bencana. Paslon ini bakal fokus untuk memberikan pelatihan antisipasi bencana.
"Penguatan untuk kampung tangguh bencana, bukan buat warga biasa, kaum disabilitas, orang miskin, ibu-ibu. Ini sangat penting latihan pada saat gempa bumi, ini latihan yang wajib dilakukan di kampung-kampung," sambung Singgih.
Sementara itu, Cawalkot nomor urut 01, Heroe Poerwadi, mengatakan untuk setiap warga sudah mempunyai kampung tangguh bencana. Setelah ada kampung tanggap bencana perlu dipetakan untuk penyelamatan.
"Kampung tanggap bencana memang diciptakan jika terjadi bencana-bencana di Jogja, salah satu yang harus dipersiapkan adalah pemetaan pemetaan terhadap bangunan-bangunan yang rawan pemetaan kondisi keluarga yang perlu ada prioritas penyelamatan termasuk, lansia difabel," tutur Heroe.
Sedangkan untuk pasangan nomor urut 02, Hasto Wardoyo, menyinggung mengenai kota di Jogja yang tenggelam saat hujan melanda dalam satu hingga dua hari. Untuk itu, dirinya menyebut evakuasi harus disiapkan terutama melibatkan sekolah-sekolah.
"Kami melihat ada kampung-kampung yang begitu hujan sebentar saja sehari dua hari langsung tenggelam, ini juga kami juga melihat evakuasi harus disiapkan tetapi yang lebih penting kampung tangguh bencana melibatkan sekolah sehingga ada sekolah-sekolah siaga bencana," ucapnya.
Menurutnya, hal tersebut penting untuk melibatkan sekolah hingga mahasiswa untuk penanganan bencana.
"Ini penting sekali di sini ada sekolah, anak-anak muda yang bisa kita libatkan, banyak mahasiswa, yang bisa kita libatkan untuk menangani bencana," pungkasnya.
(apl/ams)