Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Jogja merencanakan akan menggelar debat calon Wali Kota (Cawalkot) dan calon Wakil Wali Kota (Cawawalkot) tiga kali. Debat akan digelar pada November mendatang.
"Kami merencanakan dan sudah berkomunikasi dengan TVRI Jogja, tanggal 7, 14, dan 21 November," jelas ketua KPU Kota Jogja Noor Harsya Aryo Samudro saat dihubungi wartawan, Rabu (9/10/2024).
Meski begitu Harsya menyampaikan saat ini pembahasan tersebut masih masuk perencanaan. Begitupun dengan teknis pelaksanaan debat akan seperti apa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Nanti sekretariat berkoordinasi untuk administrasi keuangannya. Kami hanya menentukan waktunya, nah nanti teknisnya sedang komunikasi sekretariat dengan TVRI Jogja," paparnya.
Adapun untuk tema debat, Harsya menerangkan, tema akan dirumuskan oleh tim perumus yang berisi akademisi dari berbagai universitas di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan unsur pemerintahan.
Seperti Dekan Fisipol Universitas Gajah Mada (UGM), Rektor Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW), Wakil Rektor Universitas Ahmad Dahlan (UAD), dan peneliti dari pusat studi UGM. Lalu aktivis difabel, perwakilan Bappeda Kota Jogja, serta BPS Kota Jogja.
"Untuk mempersiapkan itu tim perumus akan melakukan koordinasi sekitar tanggal 17-18 Oktober, untuk formulasi materi debat," lanjut Harsya.
Beberapa tema, Harsya bilang, akan diangkat dalam debat, termasuk tema paling hangat di kota Jogja, yakni permasalahan sampah.
"Persoalan yang se-fenomenal yang selalu diangkat, selalu trending di medsos, tetap persoalan sampah, terus kebutuhan dasar pendidikan, kesehatan, kesejahteraan, pariwisata," paparnya.
"Nanti akan dibuat tema besar, lalu tema cluster, nah nanti kami ikut tim perumus. Mereka (tim perumus) juga akan memilih panelisnya siapa," pungkas Harsya.
(rih/apu)