Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kulon Progo akan mengundi dan menetapkan nomor urut bagi pasangan calon bupati dan calon wakil bupati dalam Pilkada 2024 pada Senin (23/9). Sejumlah paslon pun menggencarkan konsolidasi, salah satunya paslon Novida Kartika Hadhi dan Rini Indriani.
Paslon NKRI (Novida Kartika-Rini Indriani) ini bahkan sudah menuntaskan proses konsolidasi dengan partai koalisi. Dalam hal ini, antara PDIP dan PKS.
"Secara umum untuk konsolidasi sudah hampir selesai ya. Dari kami (PDIP) telah menguatkan konsolidasi dengan PKS selaku partai koalisi," ucap Novida saat ditemui wartawan, Sabtu (21/9/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kader PDIP tersebut mengatakan konsolidasi dengan berbagai elemen masyarakat juga sudah digencarkan sejak penetapan dirinya dengan Rini sebagai peserta Pilkada. Dalam praktiknya, paslon ini menyasar seluruh kalangan dari Kulon Progo sisi selatan hingga utara.
Novida menyebut konsolidasi menyeluruh ini merupakan wujud dari misinya untuk menghilangkan dikotomi antara Kulon Progo sisi selatan dan utara.
"Karena bagi kami pemimpin yang baik itu yang bisa mengakomodir permasalahan saat ini, nah visi misi kita itu termasuk menghapus dikotomi selatan utara. Jangan sampai orang utara dianggap kurang, dianggap ndeso. Kita tidak ingin itu," ujarnya.
"Kita ingin hilangkan dikotomi utara selatan. Sebab itu deklarasi pertama kami itu di wilayah Samigaluh. Itu wujud nyata kami buat menghapus dikotomi tersebut," imbuhnya.
Untuk menghapus dikotomi tersebut, paslon ini membagi rata pembangunan dan pengembangan potensi di Kulon Progo selatan maupun Utara. Untuk Kulon Progo selatan akan fokus pada investasi infrastruktur, sedangkan sisi utara pada wisatanya.
"Kita ingin yang utara fokus investasi wisata, sedangkan selatan investasi infrastruktur. Kemudian nanti disusul pertanian dan ketahanan pangan," jelasnya.
Adapun dua paslon lain yakni Agung Setiawan dan Ambar Purwoko serta Marija dan Yusron Martofa juga terpantau sudah melakukan langkah serupa. Paslon Agung-Ambar misalnya, diketahui telah mendekati sejumlah organisasi keagamaan salah satunya Nahdlatul Ulama.
(aku/aku)