Di sudut pasar Beringharjo, Kota Jogja, ternyata ada yang menjual buah yang tidak lazim ditemui, yakni buah ceplukan atau ciplukan. Buah langka yang konon menyimpan banyak khasiat bagi para pengonsumsinya.
Buah yang bernama latin Physalis Angulata ini memiliki bentuk bulat seukuran kelereng. Jika sudah masak, buah ini akan berwarna hijau kekuningan hingga kuning langsat.
Buah ini memiliki kulit yang serupa dengan tomat. Untuk rasanya, buah ceplukan memiliki rasa yang cukup unik. Yakni perpaduan rasa buah sawo dan tomat dengan dominan rasa manis.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah satu penjual ceplukan di Pasar Beringharjo, Nur Hadi (74) menjelaskan ceplukan yang jual berasal dari kiriman orang-orang dari beberapa daerah. Namun saat ini menurutnya sedang tidak musim ceplukan.
"Itu saya diteri (dikirimi), dari Jawa Timur, Bantul, tapi Bantul sekarang langka. Tapi sekarang sudah nggak musim, musimnya pas kemarau," ujar Nur saat ditemui di lapaknya, Jumat (21/11/2025).
Kata Nur, ceplukan yang jual saat ini bukan ceplukan dengan kualitas terbaik. Selain karena bukan musimnya, ceplukan yang dijualnya merupakan stok lama. Sehingga Nur tak mematok harga untuk ceplukannya saat ini.
"Kalau yang gede-gede itu (dijual) Rp 25-30 ribu (satu ikat). Tapi yang itu sudah jelek-jelek kecil, saya jual seikhlasnya saja," papar Nur.
Nur melanjutkan, peminat buah ini cukup banyak bahkan dari luar kota Jogja. Peran konten kreator dengan media sosialnya yang mengangkat eksistensi ceplukan menurutnya menjadi faktor utama banyak orang mencari Ceplukan.
"Akeh (banyak) banget yang cari, setelah di android itu to (viral di media sosial), yang dijujuk tempat saya ini karena sering punya banyak," ungkapnya.
"(Jualnya) nggak kiloan, (tapi) ikatan, ada yang (sekali beli) 15, 25, ada yang 30 ikat. Dari Ungaran, dari Semarang, lari-lari bawa kresek, njupuk (ngambil) ndak tanya harga," urai Nur.
Selain itu, Nur bilang, mitos soal khasiat mengonsumsi ceplukan juga menjadi faktor buah ini diburu. Kendati banyak juga masyarakat yang memandang sebelah mata buah ini.
"Buah ceplukan buah langka, khasiatnya banyak, untuk menurunkan asam urat, darah tinggi, kolestrol, gula darah," terang Nur.
Menurut Nur, banyak orang yang menganggap buah itu merupakan makanan ular. Namun dia tidak mempermasalahkannya.
"Tapi ada juga yang bilang 'kui pakan ulo kok didol' (itu buah makanan ular kok dijual), yo karepe (ya terserah). Buat yang percaya aja," pungkasnya.
(ahr/afn)












































Komentar Terbanyak
Polemik Dosen UGM Minta Naik Pangkat Berujung Dibebastugaskan
Anak Waka DPRD Sulsel Punya 41 Dapur MBG, Kepala BGN Apresiasi
Roy Suryo Cs Kena Wajib Lapor-Dicekal ke LN Buntut Tuduh Ijazah Jokowi Palsu