Selama ini kulkas menjadi andalan bagi masyarakat untuk menyimpan berbagai bahan makanan, salah satunya daging. Namun, siapa sangka ternyata ada cara menyimpan daging tanpa kulkas yang membuatnya bisa awet dan tahan lama.
Merujuk dari buku Aneka Olahan Daging Sapi yang disusun oleh Ir Hj Komariah, dkk, daging adalah salah satu bahan makanan yang dikenal bisa cepat mengalami kerusakan. Dalam hal ini kerusakan yang dimaksud adalah perubahan kandungan nutrisi hingga mengalami pembusukan.
Situasi tersebut dikarenakan daging memiliki permukaan yang cenderung basah yang berpeluang sebagai salah satu tempat bagi mikroba untuk berkembang. Hal inilah yang menyebabkan, apabila daging tidak disimpan dengan baik bisa cepat rusak atau busuk.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah satu cara menyimpan daging yang biasanya dilakukan oleh setiap orang adalah dengan memasukkannya ke dalam lemari es atau kulkas. Akan tetapi, bagi individu yang tidak memiliki kulkas, maka cara tersebut tidak bisa dilakukan oleh mereka.
Meskipun tidak disimpan di dalam kulkas, ternyata daging mentah bisa tetap awet dan tahan lama. Ada sejumlah cara menyimpan daging tanpa kulkas yang patut untuk dicoba. Penasaran ingin mengetahui seperti apa caranya? Temukan penjelasannya melalui artikel ini, ya.
Cara Menyimpan Daging Tanpa Kulkas
1. Daging Dipanaskan dengan Temperatur Sedang
Masih merujuk dari buku yang sama, memanaskan daging rupanya menjadi salah satu cara pengawetan yang bisa dipilih oleh masyarakat. Melalui cara ini, dapat mematikan mikroorganisme pembusuk maupun beracun yang ada di dalam daging.
Bukan hanya itu saja, pemanasan juga membantu dalam penonaktifan enzim endogen di dalam daging, sehingga daging tidak cepat rusak. Salah satu teknik pemanasan daging adalah dengan menggunakan temperatur sedang antara 58-75 derajat celcius.
2. Daging Dipanaskan dengan Temperatur Tinggi
Sementara itu, cara menyimpan daging tanpa kulkas juga bisa dilakukan dengan memanaskannya dalam temperatur tinggi. Biasanya proses ini melibatkan suhu di atas 100 derajat celcius dan dikenal sebagai proses sterilisasi. Umumnya, daging yang dipanaskan dengan temperatur tersebut cenderung stabil apabila disimpan di suhu ruangan selama kurun waktu satu tahun atau lebih.
3. Dikeringkan dengan Sinar Matahari
Selama ini mengeringkan daging dengan menggunakan sinar Matahari telah sering dilakukan oleh masyarakat Indonesia. Salah satunya dalam pembuatan dendeng. Masih merujuk dari sumber yang sama, dendeng dikenal sebagai salah satu olahan daging yang masa penyimpanannya bisa sangat lama.
Hal ini dikarenakan efek penyinaran mampu menghilangkan air menjadi tingkat yang rendah, sehingga pertumbuhan mikroba patogen maupun pembusukan bisa menjadi terhambat. Alih-alih mengeringkan di bawah terik Matahari, proses pengeringannya tidak boleh terlalu cepat maupun lambat. Oleh karena itu, diperlukan keahlian khusus dalam mengeringkan daging agar awet dan tahan lama.
4. Dikeringkan dengan Bara Api
Bukan hanya menggunakan sinar Matahari secara alami, pengawetan daging juga dapat dilakukan dengan memanfaatkan bara api. Namun, pengeringan dengan cara ini memerlukan proses yang tidak sebentar. Alasannya karena daging harus benar-benar kering. Baik itu permukaan maupun bagian dalamnya.
Pengeringan yang tidak sempurna dapat memicu pertumbuhan jamur pada daging. Hal inilah yang membuat pengeringan daging dengan bara api harus dilakukan oleh mereka yang sudah terbiasa atau ahli dalam melakukannya.
5. Menggoreng Sebentar
Kemudian ada cara menyimpan daging tanpa kulkas yang mudah untuk dicoba oleh masyarakat. Cara tersebut dengan menggorengnya dalam waktu yang sebentar. Hal ini senada dengan apa yang disampaikan dalam buku 'Cooking Story: 30 Days Challenge' karya CH 11 Lemongrass, mengolah daging agar tidak cepat basi dan bisa awet hingga esok hari adalah dengan menggorengnya setengah matang.
Cukup siapkan daging yang telah dibalur oleh sedikit garam dan merica, lalu goreng pada minyak panas bersamaan dengan dalam serta daun jeruk. Goreng daging hingga setengah matang, sehingga daging bisa diolah sewaktu-waktu.
6. Mengasinkan dengan Cara Digantung
Kemudian ada cara tradisional yang mungkin telah dilakukan oleh sebagian orang sejak zaman dahulu. Caranya adalah dengan mengasinkan daging lalu disimpan dengan digantung pada udara terbuka. Hal ini seperti yang telah disampaikan dalam laman The Homesteading Hippy, bahwa dengan mengasinkan daging memakai garam, kelembaban di dalam daging cenderung hilang, sehingga menghambat pertumbuhan bakteri dan jamur.
Cara tersebut juga mencegah adanya serangga yang mendekat. Kemudian daging yang telah diasinkan, dapat digantung di udara yang terbuka. Namun, cara ini juga memerlukan keahlian khusus dan pengalaman.
7. Merendam dalam Larutan Garam
Masih merujuk dari laman yang sama, terdapat sebuah cara menyimpan daging tanpa kulkas yang dapat dilakukan dengan merendamnya di dalam larutan garam. Metode ini disebut dengan brining.
Biasanya larutan garam yang digunakan terdiri dari campuran air, garam, dan juga gula. Selain bertujuan sebagai proses pengasinan, metode ini dikenal mampu menghasilkan tekstur daging yang lebih lembut dan rasa yang cenderung kuat. Namun, untuk mencoba metode ini diperlukannya uji coba secara berulang agar menemukan takaran yang sesuai.
Terlepas dari cara menyimpan daging tanpa kulkas yang telah disebutkan di atas, penting untuk diketahui bagi siapa saja yang ingin mencobanya bahwa beberapa cara tadi memerlukan keahlian dan pengalaman. Hal ini dikarenakan ada sejumlah faktor yang mampu mempengaruhi berhasil atau tidaknya dalam menyimpan daging tersebut.
Demikian tadi rangkuman 7 cara menyimpan daging tanpa kulkas agar awet dan tahan lama yang dapat dijadikan referensi. Selamat mencobanya ya, detikers.
(cln/ahr)
Komentar Terbanyak
Jokowi Berkelakar soal Ijazah di Reuni Fakultas Kehutanan UGM
Blak-blakan Jokowi Ngaku Paksakan Ikut Reuni buat Redam Isu Ijazah Palsu
Tiba di Reuni Fakultas Kehutanan, Jokowi Disambut Sekretaris UGM