10 Dongeng Princess Sebelum Tidur, Kisah Putri dan Pangeran Penuh Pesan Moral

Ulvia Nur Azizah - detikJogja
Senin, 20 Okt 2025 18:35 WIB
Ilustrasi dongeng princess sebelum tidur. (Foto: brgx/Freepik)
Jogja -

Mencari cerita sebelum tidur yang bisa menenangkan si kecil sekaligus menyampaikan pesan moral? 10 dongeng princess sebelum tidur ini bisa jadi pilihan tepat untuk orang tua. Setiap kisah menghadirkan keajaiban dunia putri dan pangeran yang lembut, penuh warna, dan sarat makna tentang kebaikan hati.

Dari Putri Salju hingga Putri Elara dan Naga Air Terjun, setiap dongeng membawa pelajaran berbeda, tentang keberanian, kejujuran, hingga kasih sayang yang tulus. Ceritanya mudah dicerna, bahasanya lembut, dan sangat cocok untuk menemani anak menjelang tidur dengan suasana hangat dan damai.

Kalau kamu ingin membuat waktu tidur menjadi momen penuh imajinasi dan kedekatan emosional, kumpulan dongeng ini bisa jadi teman terbaik untuk menemani malam si kecil. Yuk, simak satu-satu!

Poin utamanya:

  • Setiap dongeng princess menyampaikan pesan moral tentang kebaikan, keberanian, dan kasih sayang.
  • Cerita-cerita ini membantu anak memahami nilai-nilai kehidupan dengan cara yang hangat dan menyenangkan.
  • Kisah fantasi bisa mempererat momen sebelum tidur antara orang tua dan anak lewat cerita yang menenangkan.

Dongeng Princess Sebelum Tidur

Disadur dari laman Sleepy Stories, Tale Wirlers, dan Read The Tale, berikut ini adalah sejumlah dongeng princess dan pangeran yang cocok dibacakan untuk anak sebelum tidur.

1. Princess Liora dan Cahaya Luminara

Dahulu kala, di sebuah negeri bernama Luminara, cahaya berkilau menari di udara seperti peri-peri mungil. Negeri itu makmur dan indah, dipenuhi taman bunga berwarna-warni. Di tengahnya berdiri istana megah tempat tinggal Princess Liora, gadis berhati lembut dengan rambut keemasan seperti sinar mentari dan mata sebening langit pagi.

Suatu pagi, Liora terbangun dan mendapati kerajaan sunyi. Ia segera mencari sahabat setianya, seekor rubah bijak bernama Zephyr. "Ada yang tidak beres," katanya cemas. Zephyr mengangguk. "Cahaya Luminara mulai memudar."

Untuk menyelamatkan kerajaannya, mereka pergi mencari tahu penyebabnya. Di tengah hutan, mereka bertemu burung hantu tua bernama Eldric, yang berkata, "Cahaya itu dicuri oleh Shadow Sorceress yang tinggal di gua bawah tanah. Ia ingin menenggelamkan Luminara dalam kegelapan."

Dengan peta pemberian Eldric, Liora dan Zephyr menempuh perjalanan berbahaya menuju gua. Di sana, mereka menolong peri kecil yang terjebak dan mendapat hadiah kristal bercahaya sebagai penerang jalan. "Ingat," ujar sang peri, "bahkan cahaya kecil bisa menembus kegelapan terdalam."

Di dalam ruang terdalam gua, mereka berhadapan dengan Shadow Sorceress. "Kau takkan bisa mengalahkanku, anak kecil," desisnya. Namun Princess Liora mengangkat kristal tinggi-tinggi. "Cahaya selalu menemukan jalannya," katanya tegas. Seketika, cahaya memancar, mengusir bayangan dan memusnahkan kegelapan.

Liora menemukan kembali jantung cahaya Luminara, lalu pulang bersama Zephyr. Saat mereka tiba, sinar terang memenuhi langit. Bunga-bunga bermekaran, burung-burung bernyanyi, dan seluruh rakyat bersorak gembira.

Di hadapan rakyatnya, Liora berkata, "Cahaya Luminara hidup di dalam hati kita semua, cahaya harapan dan kasih yang tak akan padam."

Sejak hari itu, kerajaan Luminara bersinar lebih indah dari sebelumnya. Princess Liora dan Zephyr terus menjelajah negeri mereka dengan hati penuh cinta dan keberanian, menjaga cahaya agar tetap menyala untuk selamanya.

Tamat.

2. Princess Cecilia dan Keajaiban Hati

Dahulu kala, di kerajaan indah bernama Luminara yang terletak di antara perbukitan hijau dan danau biru berkilau, hiduplah seorang putri pemberani bernama Princess Cecilia. Rambutnya panjang berwarna tembaga, berkilau seperti api, dan matanya sejernih langit pagi. Ia dicintai rakyatnya karena hati yang lembut dan keberaniannya.

Suatu pagi, Cecilia menemukan sepucuk surat misterius di depan pintu kamarnya. Tulisan berwarna perak di atas kertas itu berbunyi, "Wahai Cecilia yang berani, sihir di Hutan Ajaib mulai memudar. Hanya hatimu yang bisa memulihkannya." Dengan semangat dan sedikit rasa gugup, ia membawa bekal roti hangat, madu, dan liontin perak milik neneknya, lalu berangkat menuju Hutan Ajaib.

Di tengah perjalanan, ia bertemu seekor angsa putih di kolam berkilau. Sang angsa memberi teka-teki: "Aku berbicara tanpa mulut, mendengar tanpa telinga, hidup bersama angin. Siapakah aku?" Cecilia berpikir sejenak lalu menjawab, "Gema." Kolam pun terbuka dan menampakkan jalan bercahaya menuju hutan dalam.

Tak lama kemudian, Cecilia bertemu kura-kura bijak yang memintanya mengungkap satu kebenaran dari hatinya. Ia menjawab lembut, "Kekuatan sejati datang dari kasih dan kebaikan." Kura-kura tersenyum dan membiarkannya melanjutkan perjalanan.

Di depan air terjun perak, berdirilah rusa penjaga dengan tanduk seperti cabang pohon. "Tunjukkan keberanianmu," katanya. Cecilia menatap lurus dan menjawab, "Aku akan selalu menolong dengan hati yang tulus, meski jalannya sulit." Rusa itu menunduk hormat dan membiarkannya menyeberangi jembatan bunga.

Di tengah hutan, Princess Cecilia tiba di bawah pohon raksasa bercahaya. Roh hutan muncul dan berkata, "Kau telah membuktikan keberanian, kebaikan, dan ketulusan hatimu. Karena itu, sihir hutan akan hidup kembali." Seketika cahaya lembut menyelimuti seluruh hutan, membuatnya bersinar penuh kehidupan kembali.

Ketika kembali ke Luminara, rakyat menyambutnya dengan sukacita. Ia telah mengembalikan sihir alam dan menunjukkan bahwa kekuatan sejati berasal dari hati yang penuh kasih dan keberanian.

Sejak hari itu, angin yang berhembus di kerajaan selalu membawa bisikan lembut dari Hutan Ajaib, tentang Princess Cecilia, sang putri berhati mulia yang menemukan keajaiban sejati di dalam dirinya sendiri.

Tamat.

3. Princess Coral dan Si Bajak Laut

Dahulu kala, di sebuah istana indah di tepi laut biru berkilau, hiduplah seorang putri bernama Princess Coral. Setiap pagi, ia menyapa laut dari jendela kamarnya. "Selamat pagi, laut!" katanya ceria. Ombak menjawab dengan "Byur, byur, byur!" dan camar berteriak "Kaa, kaa, kaa!"

Suatu hari, badai besar datang. Langit gelap, petir menyambar, dan angin berhembus kencang. Dari jendelanya, Princess Coral melihat sebuah kapal bajak laut terdampar di bebatuan. Ia mendengar seseorang berteriak, "Tolong! Tolong kami!"

Coral melihat seorang anak laki-laki dengan penutup mata dan bandana merah. Ia takut, tapi ketika mendengar, "Temanku sakit! Tolong dia!" hatinya berdebar kuat. "Aku harus berani," katanya.

Ia mengambil tali panjang dan berlari ke pantai. "Pegang talinya!" teriaknya. Anak itu menangkap tali sambil memeluk burung beo hijaunya yang lemah. Dengan susah payah, mereka menarik bersama sampai akhirnya sang bajak laut berhasil sampai ke darat.

"Aku Sam," katanya lembut. "Ini Polly, sahabatku. Dia sudah sakit tiga hari." Princess Coral melihat Sam merawat burung itu dengan penuh kasih. "Aku pikir bajak laut itu jahat," katanya pelan. "Tapi kamu baik sekali."

Ia tersenyum. "Aku Princess Coral. Ayo, kita ke dapur istana. Koki kami tahu cara menyembuhkan hewan."

Sang koki menatap Polly dan berkata, "Ia hanya butuh biji khusus dan sup hangat." Mereka memberi makan burung itu. Tak lama, Polly mulai berkicau, "SQUAWK! Aku sembuh! Terima kasih, Princess!"

Sam tersenyum lega. "Kau menyelamatkan sahabatku. Terima kasih!" Coral pun tertawa. "Aku juga belajar kalau bajak laut tak selalu menakutkan." Sam membalas, "Dan ternyata putri juga bisa berani dan baik hati!"

Setelah itu, Coral membantu Sam memperbaiki kapalnya. "Ketuk, ketuk, ketuk!" bunyi palu mereka. "Byur, byur!" bunyi cat yang mereka sapukan.

Akhirnya kapal siap berlayar lagi. "Terima kasih, Princess Coral," kata Sam. "Sampai jumpa!"
"Selamat berlayar, Pirate Sam!" balas Coral sambil melambaikan tangan. "SQUAWK! Sampai jumpa!" seru Polly gembira.

Princess Coral tersenyum melihat kapal itu menghilang di cakrawala. Ia tahu, keberanian dan kebaikan bisa melahirkan persahabatan yang indah.

Tamat.

4. Princess Anya dan Topeng Keberanian

Princess Anya sangat suka bermain anggar! Saat putri-putri lain senang berdansa dan memakai gaun indah, Anya lebih suka pedang peraknya dan gerakan cepatnya di arena latihan.
"Swish! Swish!" bunyi pedangnya setiap hari saat ia berlatih.

Suatu hari, tetangga mereka yang pemarah, Baron Volkov, menantang kerajaan Anya untuk bertanding anggar. "Pilih satu juara untuk melawan juaraku!" katanya. Biasanya, kakaknya Pangeran Theo yang maju. Tapi Theo lebih pandai bicara daripada bertarung, dan tiba-tiba kakinya terkilir saat berlatih.

"Biar aku yang bertarung, Ayah! Aku berlatih setiap hari," pinta Anya. Tapi sang Raja menolak, "Itu bukan tugas seorang putri." Anya sedih, namun tetap berlatih diam-diam.

Malam sebelum pertandingan, ia mendapat ide. Ia memakai baju zirah dan helm milik Theo yang menutupi wajahnya. Meski terlalu besar, ia menyesuaikannya agar pas di tubuhnya.

Keesokan harinya, semua orang mengira Pangeran Theo yang akan bertanding. Padahal, yang berada di balik helm itu adalah Princess Anya! Lawannya besar dan kuat, tapi Anya lincah dan cerdas.

"Clang! Clang!" pedang mereka beradu cepat, dan dengan satu gerakan sempurna, Anya menjatuhkan pedang lawannya.

Sorak-sorai memenuhi arena. Anya membuka helmnya, rambut merahnya terurai, dan semua orang terkejut.

"Itu putriku, Princess Anya!" seru sang Raja bangga.

Baron Volkov pun menyerah, dan kerajaan kembali aman. Sejak hari itu, sang Raja membiarkan siapa pun belajar anggar, baik laki-laki maupun perempuan. Princess Anya menjadi guru mereka, membuktikan bahwa keberanian sejati datang dari hati yang mengikuti keyakinannya.

Tamat.

5. Princess Penelope dan Si Raksasa Hutan

Princess Penelope tinggal di istana indah dengan taman bunga dan menara tinggi. Ia punya gaun berkilau, sepatu cantik, dan banyak mainan. Tapi setiap hari terasa sama dan membosankan. Ia harus duduk tegak, makan dengan sendok kecil, dan berjalan hati-hati. "Andai aku punya teman," keluhnya sambil menatap burung-burung di langit.

Suatu pagi yang cerah, Penelope memutuskan menjelajah hutan di belakang istana. Daun kering berderak di bawah langkahnya, dan udara terasa segar. Di tengah hutan, ia mendengar suara tangis. Setelah mengikuti suara itu, ia menemukan seekor raksasa lembut duduk di tepi sungai kecil.

"Halo," sapa Penelope lembut. "Kenapa kamu sedih?"

"Aku Bertram," jawab si raksasa. "Aku kesepian. Semua orang takut padaku."

Penelope tersenyum. "Aku juga kesepian. Hidup di istana tak selalu menyenangkan."

Mereka pun bercerita. Bertram menceritakan pagi yang ia habiskan bermain di sungai dan memetik buah beri, sementara Penelope bercerita tentang aturan makan dengan sendok emas dan duduk tegak di kursi besar. Mereka tertawa bersama. Lalu Penelope mendapat ide. "Bagaimana kalau kita bertukar tempat sehari saja?"

Mereka pun mencoba. Penelope melepas gaunnya dan bermain di hutan, memanjat pohon dan melompat ke sungai. Ia tertawa senang meski tubuhnya penuh lumpur. Sementara itu, Bertram berusaha bersikap seperti putri di istana. Ia berjalan perlahan, makan dengan sendok kecil, dan mencoba menunduk sopan, tapi semuanya terasa canggung dan melelahkan.

Saat sore tiba, mereka bertemu lagi di sungai. Penelope kotor dan lelah, sementara Bertram tampak jenuh dengan aturan istana. Mereka saling tertawa. "Menjadi diriku sendiri ternyata yang paling menyenangkan," kata Penelope. "Dan rumah adalah tempat di mana kita merasa bahagia."

Bertram mengangguk. "Yang terbaik hari ini adalah punya teman baru."

Sejak saat itu, Princess Penelope sering datang ke hutan untuk bermain dengan Bertram. Mereka memanjat pohon, bercerita, dan tertawa bersama. Kadang, Bertram datang ke taman istana untuk minum teh di bawah pohon apel. Mereka belajar bahwa petualangan terbaik adalah yang dijalani bersama sahabat sejati.

Tamat.

6. Cinderella

Dahulu kala, di sebuah kerajaan yang jauh, hiduplah seorang gadis muda bernama Cinderella. Ia memiliki hati yang lembut dan senyum yang menawan, tetapi nasibnya tidak seindah hatinya. Setelah ibunya meninggal, ia tinggal bersama ibu tiri yang jahat dan dua saudara tiri yang sombong. Mereka memperlakukannya dengan kejam dan memaksa Cinderella bekerja tanpa henti mengenakan pakaian lusuh setiap hari.

Meski diperlakukan buruk, Cinderella tetap baik hati. Ia sering berbicara dengan burung dan binatang di taman, satu-satunya teman yang menemaninya. Suatu hari, kerajaan mengumumkan pesta dansa besar di istana. Semua gadis diundang, termasuk saudara tirinya yang langsung bersemangat menyiapkan gaun indah. Cinderella hanya bisa bermimpi bisa ikut, namun ibu tirinya melarang.

Malam pesta tiba, dan Cinderella ditinggalkan sendirian di rumah. Saat ia menangis di dekat perapian, muncul peri baik hati yang menenangkannya. "Jangan sedih, kau akan pergi ke pesta," kata sang peri. Dengan sihirnya, ia mengubah pakaian lusuh Cinderella menjadi gaun menakjubkan dan memberinya sepatu kaca berkilau. Sebuah labu berubah menjadi kereta indah, dan tikus-tikus kecil menjadi kuda.

Sebelum pergi, sang peri berpesan, "Ingat, sihir ini hanya berlaku sampai tengah malam." Cinderella pun berangkat ke istana. Saat tiba, semua mata tertuju padanya, termasuk sang pangeran yang langsung mengajaknya berdansa. Mereka menari sepanjang malam hingga lonceng istana berdentang dua belas kali. Cinderella panik, berlari meninggalkan istana, dan salah satu sepatu kacanya tertinggal di tangga.

Keesokan harinya, pangeran mencari pemilik sepatu kaca itu ke seluruh negeri. Banyak gadis mencoba mengenakannya, termasuk dua saudara tiri Cinderella, tetapi tak satu pun cocok. Saat Cinderella meminta izin mencoba, sepatu itu pas sempurna di kakinya. Pangeran tahu bahwa dialah gadis yang ia cari.

Cinderella diundang ke istana dan hidup bahagia bersama sang pangeran. Ia tetap rendah hati dan bahkan memaafkan ibu tiri serta saudara tirinya. Dari kisahnya, semua orang belajar bahwa kebaikan dan ketulusan hati selalu membawa kebahagiaan sejati.

Tamat.

7. Princess Maris dan Jembatan Pelangi yang Patah

Di sebuah kerajaan di antara pegunungan tinggi dan danau berkilau, hiduplah Princess Maris, seorang putri pemberani dan penuh rasa ingin tahu. Suatu senja, dari balkonnya, ia melihat sesuatu aneh di langit: jembatan pelangi yang menghubungkan dunia manusia dan negeri langit tampak retak dan pudar warnanya.

Maris merasa ada yang salah. Tanpa jembatan itu, kedamaian antara dua dunia bisa hilang. Maka, saat fajar menyingsing, ia membawa bekal kecil dan ditemani burung birunya, Lila, memulai perjalanan untuk memperbaikinya. Mereka menembus Hutan Berbisik, tempat pepohonan bisa berbicara. Pohon ek tua memberi tahu bahwa untuk menyatukan jembatan, Maris harus menemukan tiga pecahan pelangi: Batu Ruby Merah, Cahaya Emas, dan Air Mata Biru.

Di padang rumput, penjaga pertama, seekor rusa megah, menguji kebaikan hatinya. Maris menolong seekor tikus kecil yang terjebak, dan tanah berkilau, menampakkan Batu Ruby Merah. Di danau berkilau, penjaga kedua, seekor angsa putih, menguji keberaniannya. Saat badai datang, Maris menyelamatkan anak bebek yang hampir tenggelam dan menerima Cahaya Emas. Terakhir, di puncak gunung, burung elang besar meminta Maris menunjukkan kerendahan hati. Saat hampir menyerah, Lila datang menolongnya, membuat Maris sadar bahwa menerima bantuan juga bentuk kebijaksanaan. Ia pun memperoleh Air Mata Biru.

Dengan ketiga pecahan itu, Maris berdiri di bawah pelangi yang retak. Ia menggabungkannya sambil berdoa tulus. Warna-warna kembali bersinar, membentuk pelangi utuh di langit. Dunia manusia dan langit bersatu kembali dalam damai.

Maris pulang sebagai pahlawan. Ia belajar bahwa keberanian, kebaikan, dan kebijaksanaan bisa memperbaiki apa pun yang rusak. Dan setiap kali pelangi muncul di langit, rakyatnya mengingat kisah sang putri yang menjahit langit dengan hatinya yang penuh harapan.

Tamat.

8. Putri Salju dan Tujuh Kurcaci

Dahulu kala, di sebuah kerajaan jauh, hiduplah seorang putri cantik bernama Putri Salju. Kulitnya seputih salju, bibirnya semerah mawar, dan rambutnya sehitam arang. Ia tinggal bersama ibu tirinya, sang ratu, yang cantik tetapi berhati jahat dan penuh iri.

Setiap hari sang ratu bertanya pada cermin ajaib, "Cermin, cermin di dinding, siapa yang paling cantik di dunia ini?" dan cermin selalu menjawab, "Engkau, wahai ratu." Namun saat Putri Salju tumbuh dewasa, kecantikannya melampaui sang ratu. Suatu hari cermin menjawab, "Putri Salju yang paling cantik di dunia."

Ratu marah besar dan memerintahkan pemburu untuk membawa Putri Salju ke hutan dan tidak kembali. Namun, pemburu itu tidak tega. "Larilah dan jangan kembali ke istana," katanya pelan. Putri Salju pun berlari hingga menemukan pondok kecil di dalam hutan. Di dalamnya ada tujuh kursi, tujuh mangkuk, dan tujuh tempat tidur. Karena lelah, ia tertidur di sana.

Saat malam tiba, tujuh kurcaci yang tinggal di pondok itu pulang dari tambang. Mereka heran melihat gadis cantik tidur di tempat mereka. Ketika Putri Salju terbangun, ia menceritakan segalanya. Kurcaci merasa iba dan mengizinkannya tinggal bersama mereka.

Sementara itu, sang ratu kembali bertanya pada cermin. Jawabannya tetap sama: "Putri Salju, yang kini tinggal dengan tujuh kurcaci." Dengan marah, sang ratu menyamar sebagai nenek tua dan membawa apel beracun ke pondok. Putri Salju yang polos tergoda untuk mencicipinya, dan begitu menggigit, ia jatuh pingsan.

Kurcaci yang pulang menemukan Putri Salju tak bernyawa. Mereka berduka dan menaruhnya di peti kaca di tengah hutan. Hingga suatu hari, seorang pangeran datang dan terpesona melihatnya. Ia mencium dahi Putri Salju, dan ajaibnya, sang putri terbangun. Kutukan pun lenyap.

Putri Salju akhirnya hidup bahagia bersama sang pangeran, namun ia tak pernah melupakan tujuh kurcaci yang telah menolongnya. Adapun ratu jahat kehilangan sihirnya dan lenyap selamanya.

Sejak itu, Putri Salju hidup damai, membuktikan bahwa kebaikan dan cinta sejati adalah sihir paling kuat di dunia.

Tamat.

9. Rapunzel

Dahulu kala, di sebuah kerajaan yang jauh, hiduplah seorang gadis bernama Rapunzel. Rambutnya panjang dan berwarna keemasan, mengalir seperti air dari menara tinggi tempat ia dikurung. Ia dibesarkan oleh seorang penyihir jahat yang menculiknya sejak bayi dan menamainya Rapunzel, diambil dari nama tanaman kesukaan ibunya.

Menara tempat Rapunzel tinggal tidak memiliki pintu maupun tangga, hanya jendela di puncak. Setiap kali penyihir ingin masuk, ia akan berseru, "Rapunzel, Rapunzel, turunkan rambutmu!" dan gadis itu akan menjulurkan rambutnya agar sang penyihir bisa memanjat.

Rapunzel tumbuh menjadi gadis cantik dan baik hati, namun kesepian. Ia menghabiskan hari-harinya bernyanyi, membaca, dan berbicara dengan hewan hutan yang menjadi temannya. Suatu hari, seorang pangeran yang sedang berkuda di hutan mendengar suaranya yang indah. Ia mengikuti nyanyian itu hingga menemukan menara Rapunzel.

Mereka saling memperkenalkan diri dan berbincang dari jendela menara. Sejak hari itu, pangeran datang setiap hari untuk menemuinya. Mereka pun jatuh cinta dan berencana melarikan diri. Setiap kali datang, sang pangeran membawa sehelai kain sutra agar Rapunzel bisa membuat tangga.

Namun suatu hari, tanpa sengaja Rapunzel menyebut nama pangeran di depan penyihir. Sang penyihir marah besar, memotong rambut Rapunzel, dan membuangnya jauh ke hutan. Saat pangeran datang malam itu, penyihir menjulurkan rambut palsu Rapunzel. Begitu pangeran memanjat, ia terkejut melihat penyihir dan terjatuh ke semak berduri. Matanya terluka dan ia menjadi buta.

Selama bertahun-tahun, pangeran berkelana mencari Rapunzel. Hingga suatu hari, ia mendengar suara nyanyian yang tak asing. Ia mengikuti suara itu dan menemukan Rapunzel. Gadis itu meneteskan air mata bahagia, dan ajaibnya, air matanya menyembuhkan mata sang pangeran.

Mereka pun kembali ke kerajaan dan hidup bahagia bersama. Cinta mereka menjadi kisah abadi, mengajarkan bahwa harapan dan kasih yang tulus mampu mengalahkan segala kejahatan.

Tamat.

10. Putri Elara dan Naga Air Terjun

Dahulu kala, di sebuah kerajaan hijau yang dipenuhi bunga liar dan kicauan burung, hiduplah Putri Elara, gadis lembut yang terkenal karena kebaikan hatinya. Semua penghuni istana menyayanginya, dari kuda istana hingga tikus dapur. Namun yang paling ia sukai adalah taman rahasia di luar jendelanya, tempat ia berbicara dengan serangga dan bernyanyi untuk lebah setiap pagi.

Suatu hari, Elara mendengar cerita tentang air terjun ajaib di ujung hutan yang dijaga oleh seekor naga besar. Penduduk kerajaan takut mendekat karena naga itu dianggap berbahaya. Tapi Elara merasa penasaran. Ia percaya mungkin sang naga tidak jahat, hanya kesepian. Maka ia membawa bekal kecil dan diam-diam pergi ke hutan.

Setelah berjalan jauh, Elara menemukan air terjun berkilau indah seperti ribuan permata. Di sana, ia melihat naga besar bersisik hijau zamrud duduk sendu di tepi kolam. Elara menghampiri dengan lembut dan berkata, "Halo, namaku Putri Elara. Aku membawa kue madu, mau mencoba?" Naga itu terkejut, lalu tersenyum malu. "Namaku Brindle. Aku belum pernah mencicipi kue madu."

Sejak hari itu, Elara sering datang ke air terjun. Mereka makan bersama, bercerita, dan tertawa. Elara memainkan seruling peraknya, sementara Brindle melindunginya di bawah sayap besar yang hangat. Persahabatan mereka membuat hutan penuh tawa dan nyanyian.

Kabar tentang naga baik hati pun tersebar. Penduduk yang semula takut akhirnya datang ke air terjun untuk berteman dengannya. Bahkan raja dan ratu terkejut melihat bahwa Brindle ternyata lembut dan sopan. Sejak itu, air terjun menjadi tempat pertemuan dan perayaan seluruh kerajaan.

Musim berganti, dan persahabatan Elara serta Brindle semakin kuat. Mereka bermain di antara bunga musim semi, berenang saat musim panas, dan menatap bintang saat musim dingin. Brindle tak lagi kesepian, dan Elara menemukan sahabat sejatinya.

Ketika malam tiba dan angin membawa suara gemericik air, orang-orang percaya mereka masih bisa mendengar tawa Brindle dan alunan seruling Elara dari arah air terjun. Kisah mereka menjadi legenda yang mengajarkan bahwa kebaikan dan persahabatan dapat menaklukkan rasa takut dan mengubah dunia menjadi tempat yang lebih indah.

Tamat.

Coba bacakan satu dongeng princess sebelum tidur malam ini dan lihat bagaimana mata si kecil berbinar mendengarkan kisah para putri pemberani dan pangeran berhati baik. Cerita yang sederhana bisa jadi cara paling indah untuk menanamkan cinta dan kebaikan sejak dini.



Simak Video "Video: Penyebar Rumor Pelecehan Lee Yi Kyung Minta Maaf"

(sto/apl)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

detikNetwork