Lirik Busyrolana sangat menyejukkan hati. Apa lagi jika kita menyelami makna setiap kalimatnya. Busyrolana sendiri merupakan salah satu qasidah yang terdapat di dalam kitab Maulid Dhiyaul Lami.
Dikutip dari buku Kitab Sholawat Terbaik & Terlengkap tulisan Ustadz Rudianto, kitab Maulid Dhiyaul Lami dikarang oleh Habib Umar bin Hafiz, salah satu ulama besar asal Yaman yang dikenal sebagai dai dan penulis produktif. Ia merupakan putra Habib Muhammad bin Salim bin Hafizh, seorang mufti dan pejuang yang gugur melawan kelompok komunis.
Setelah kehilangan ayahnya, Habib Umar melanjutkan pendidikan agama di bawah bimbingan para ulama besar seperti Habib Muhammad bin Abdullah al-Haddar dan Habib Zain bin Sumait. Sebagai karya monumental, Maulid Dhiyaul Lami' mengisahkan perjalanan hidup Nabi Muhammad Saw dengan keindahan sastra yang luar biasa. Kitab ini telah menyebar luas di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia, dan menjadi bacaan yang dicintai oleh umat Islam dalam memperingati kebesaran Rasulullah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lantas, seperti apakah lirik Busyrolana? Mari simak informasi lengkap berikut ini yang berisi lirik dalam tulisan Arab, Latin, serta terjemahannya.
Lirik Busyrolana Arab, Latin, dan Terjemahannya
Berikut ini merupakan lirik Qasidah Busyrolana, dikutip dari kitab Maulid Dhiyaul Lami yang telah diterjemahkan dan dipublikasikan oleh Majelis Rasulullah.
Ψ¨ΩΨ΄ΩΨ±ΩΩ ΩΩΩΩΨ§ ΩΩΩΩΩΩΨ§ Ψ§ΩΩΩ
ΩΩΩΩ - Ψ²ΩΨ§ΩΩ Ψ§ΩΩΨΉΩΩΩΩ ΩΩΩΩΨ§ Ψ§ΩΩΩΩΩΩΨ§
BusyrΔ lanΔ nilnΔ al-munΔ - ZΔla al-'anΔ wa fΔ al-hanΔ
Kabar gembira bagi kami, telah tercapai harapan kami - Hilanglah penderitaan, dan datanglah kebahagiaan.
Ψ²ΩΨ§ΩΩ Ψ§ΩΩΨΉΩΩΩΩ ΩΩΩΩΨ§ Ψ§ΩΩΩΩΩΩΨ§ - ΩΩΨ§ΩΩΨ¨ΩΨ΄ΩΨ±Ω Ψ£ΩΨΆΩΨΩΩ Ω
ΩΨΉΩΩΩΩΩΨ§
ZΔla al-'anΔ wa fΔ al-hanΔ - Wal-bisyru aαΈαΈ₯Δ mu'lanΔ
Hilanglah penderitaan, dan datanglah kebahagiaan - Kabar gembira kini telah diumumkan.
ΩΩΨ§ΩΨ―ΩΩΩΩΨ±Ω Ψ£ΩΩΩΨ¬ΩΨ²Ω ΩΩΨΉΩΨ―ΩΩΩ - ΩΩΨ§ΩΩΨ¨ΩΨ΄ΩΨ±Ω Ψ£ΩΨΆΩΨΩΩ Ω
ΩΨΉΩΩΩΩΩΨ§
Wad-dahru anjaza wa'dahu - Wal-bisyru aαΈαΈ₯Δ mu'lanΔ
Waktu telah menepati janjinya - Kabar gembira kini telah diumumkan.
ΩΩΨ§ ΩΩΩΩΨ³Ω Ψ·ΩΩΨ¨ΩΩ Ψ¨ΩΨ§ΩΩΩΩΩΩΨ§ - Ψ£ΩΩΩΩΩΨ§Ψ±ΩΩΩ ΩΩΨ§ΨΩΨͺΩ ΩΩΩΩΨ§
YΔ nafsu αΉΔ«bΔ« bil-liqΔ - AnwΔruhu lΔαΈ₯at lanΔ
Wahai jiwa, tenanglah dengan pertemuan ini - Cahayanya telah tampak bagi kami.
ΩΩΨ°ΩΨ§ Ψ¬ΩΩ
ΩΨ§ΩΩ Ψ§ΩΩΩ
ΩΨ΅ΩΨ·ΩΩΩΩ - Ψ£ΩΩΩΩΩΨ§Ψ±ΩΩΩ ΩΩΨ§ΨΩΨͺΩ ΩΩΩΩΨ§
HΔΕΌΔ jamΔlu al-MuαΉ£αΉafΔ - AnwΔruhu lΔαΈ₯at lanΔ
Inilah keindahan Al-Mustafa (Nabi Muhammad) - Cahayanya telah tampak bagi kami.
ΩΩΨ§ Ψ·ΩΩΩΩΨ¨ΩΨ©Ω Ω
ΩΨ§Ψ°ΩΨ§ ΨͺΩΩΩΩΩΩ - ΩΩΩΩΩΩΩ ΩΩΨ―Ω ΨΩΩΩΩ Ψ§ΩΨ±ΩΩΨ³ΩΩΩΩ
YΔ αΉ¬ayyibatu mΔΕΌΔ taqΕ«lu - WafΔ«ki qad αΈ₯alla ar-RasΕ«lu
Wahai kota Madinah, apa yang akan kau katakan - Di dalammu telah berdiam Rasulullah.
ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΨ§ ΩΩΨ±ΩΨ¬ΩΩ Ψ§ΩΩΩΩΨ΅ΩΩΩΩ - ΩΩΩ
ΩΨΩΩ
ΩΩΨ―Ω ΩΩΨ¨ΩΩΩΩΩΩΨ§
WakullunΔ narjΕ« al-wuαΉ£Ε«la - Li-MuαΈ₯ammadin nabiyyinΔ
Dan kami semua berharap akan kedekatan - Dengan Muhammad, Nabi kita.
ΩΩΨ§ Ψ±ΩΩΩΨΆΩΨ©Ω Ψ§ΩΩΩΩΨ§Ψ―ΩΩ Ψ§ΩΨ΄ΩΩΩΩΩΨΉΩ - ΩΩΨ΅ΩΨ§ΨΩΨ¨ΩΩΩΩΩ ΩΩΨ§ΩΩΨ¨ΩΩΩΩΨΉΩ
YΔ rawαΈata al-hΔdΔ« asy-syafΔ«'i - WaαΉ£ΔαΈ₯ibayhi wal-BaqΔ«'u
Wahai taman (makam) sang pemberi syafaat - Bersama kedua sahabatnya dan (makam di) Baqi.
Ψ§ΩΩΨͺΩΨ¨Ω ΩΩΩΩΨ§ ΩΩΨΩΩΩ Ψ§ΩΩΨ¬ΩΩ
ΩΩΨΉΩ - Ψ²ΩΩΩΨ§Ψ±ΩΨ©Ω ΩΩΨΩΨ¨ΩΩΨ¨ΩΩΩΨ§
Uktub lanΔ naαΈ₯nu al-jamΔ«'u - ZiyΔratan li-αΈ₯abΔ«binΔ
Tuliskanlah bagi kami, semua di sini - Ziarah kepada kekasih kami.
ΨΩΩΩΨ«Ω Ψ§ΩΩΨ£ΩΩ
ΩΨ§ΩΩΩ Ψ±ΩΩΩΨΆΩΩΩΨ§ - ΩΩΨΈΩΩΩΩ ΨΩΩΩΩΩ Ψ§ΩΩΩ
ΩΨ¬ΩΨͺΩΩΩΩ
αΈ€aythu al-amΔnΔ« rawαΈuhΔ - WaαΊalla αΈ₯ulwa al-mujtanΔ
Di mana harapan menjadi taman - Dan tetap manis semua yang diraih.
ΩΩΨ¨ΩΨ§ΩΩΨΩΨ¨ΩΩΩΨ¨Ω Ψ§ΩΩΩ
ΩΨ΅ΩΨ·ΩΩΩΩ - Ψ΅ΩΩΩΨ§ ΩΩΨ·ΩΨ§Ψ¨Ω ΨΉΩΩΩΨ΄ΩΩΩΨ§
Wabil-αΈ₯abΔ«bi al-MuαΉ£αΉafΔ - αΉ’afΔ wa αΉΔba 'ayyunΔ
Dengan kekasih Al-Mustafa - Hidup kami menjadi bersih dan menyenangkan.
Ψ¬ΩΨ§Ψ‘Ω Ψ§ΩΨ΅ΩΩΩΩΨ§ Ψ²ΩΨ§ΩΩ Ψ§ΩΩΨ¬ΩΩΩΨ§ - Ψ§ΩΩΩΩΩΩΩ
Ω ΨΉΩΩΨ―Ω Ψ§ΩΩΩ
ΩΨ΅ΩΨ·ΩΩΩΩ
JΔ'a aαΉ£-αΉ£afΔ zΔla al-jafΔ - Al-yawmu 'Δ«du al-MuαΉ£αΉafΔ
Telah datang kejernihan, hilanglah kebencian - Hari ini adalah hari raya Al-Mustafa.
Ω
ΩΩΩ ΩΩΨ―Ω ΨͺΩΨ³ΩΨ§Ω
ΩΩ Ψ΄ΩΨ±ΩΩΩΨ§ - ΩΩΨ§ΩΩΩΩΩΩ Ψ£ΩΨΉΩΨ·ΩΨ§ΩΩ Ψ§ΩΩΩ
ΩΩΩΩ
Man qad tasΔmΔ syarafan - Wa-AllΔhu a'αΉΔhu al-munΔ
Dia yang telah mencapai kemuliaan - Dan Allah telah memberinya harapan.
ΩΩΨ§ ΩΩΩΩΨ²ΩΩΩΨ§ ΩΩΨ§ Ψ³ΩΨΉΩΨ―ΩΩΩΨ§ - Ω
ΩΩΩ ΩΩΨ§ΩΩ ΨΩΨΈΩΩΨ§ Ω
ΩΨ«ΩΩΩΩΩΨ§
YΔ fawzanΔ yΔ sa'danΔ - Man nΔla αΈ₯aαΊαΊan mithlanΔ
Betapa beruntungnya kami, betapa bahagianya kami - Barangsiapa yang mendapat keberuntungan seperti kami.
ΩΩΨΩΨΈΩΩ Ψ¨ΩΩΩΩΨ±Ω Ψ§ΩΩΩ
ΩΨ΅ΩΨ·ΩΩΩΩ - ΩΩΩ Ψ΅ΩΨ¨ΩΨΩΩΩΨ§ ΩΩΩ
ΩΨ³ΩΨ§Ψ¦ΩΩΩΨ§
NaαΈ₯αΊΔ binΕ«ri al-MuαΉ£αΉafΔ - FΔ« αΉ£ubαΈ₯inΔ wa masΔ'inΔ
Kami beroleh cahaya Al-Mustafa - Di pagi dan sore hari kami.
Ψ΅ΩΩΩΩ ΩΩΨ³ΩΩΩΩΩ
Ω ΩΩΨ§ Ψ³ΩΩΩΨ§Ω
Ω - ΨΉΩΩΩΩ Ψ§ΩΩΩΩΨ¨ΩΩ Ω
ΩΨ§ΨΩΩ Ψ§ΩΨΈΩΩΩΩΨ§Ω
Ω
αΉ’alli wa-sallim yΔ salΔm - 'AlΔ an-NabΔ« mΔαΈ₯i aαΊ-αΊalΔm
Berilah sholawat dan salam, wahai Tuhan Yang Maha Selamat - Kepada Nabi yang menghapuskan kegelapan.
ΩΩΨ§ΩΩΨ’ΩΩ ΩΩΨ§ΩΨ΅ΩΩΨΩΨ¨Ω Ψ§ΩΩΩΩΨ±ΩΨ§Ω
Ω - Ω
ΩΨ§ Ψ£ΩΩΩΨ΄ΩΨ―ΩΨͺΩ Ψ¨ΩΨ΄ΩΨ±ΩΩ ΩΩΩΩΨ§
Wal-Δli waαΉ£-αΉ£aαΈ₯bi al-kirΔm - MΔ unsyidat busyrΔ lanΔ
Kepada keluarga dan sahabatnya yang mulia - Selama kabar gembira ini terus dinyanyikan.
Makna Lirik Qasidah Busyrolana
Sharla Martiza Cahya Ningsih melakukan sebuah penelitian pada lirik Qasidah Busyrolana yang dihimpunnya menjadi sebuah skripsi berjudul Analisis Bait Qasidah Busyro Lana Karya Al-Sayyid Muhammad ibn 'Alawi al-Maliki yang Dipopulerkan oleh Habib Syech (Semiotika Roland Barthes), Fakultas Ushuluddin, Adab, dan Humaniora Universitas Islam Negeri Salatiga. Berikut adalah makna Busyrolana berdasarkan penelitian tersebut.
Pada tingkat denotasi, bait ini menyampaikan kebahagiaan umat Islam dalam menyambut kedatangan Nabi Muhammad Saw. Kebahagiaan tersebut dilambangkan dengan ungkapan-ungkapan yang penuh pujian, seperti "busyro lana" (kabar gembira bagi kita). Secara literal, kata-kata ini menunjukkan rasa syukur atas rahmat yang Allah SWT limpahkan melalui kehadiran Nabi Muhammad Saw.
Dalam tingkat konotasi, bait ini menggambarkan cinta mendalam umat Islam kepada Nabi Muhammad Saw. Harapan untuk bertemu beliau, baik secara spiritual maupun di akhirat, menjadi inti dari bait ini. Frasa-frasa seperti "zalal 'ana wa fal hana" (hilang penderitaan, datang kebahagiaan) melambangkan ketenangan jiwa yang dirasakan umat Islam saat mereka mendekatkan diri kepada Nabi dan mengikuti ajarannya.
Selain itu, konotasi lain yang dapat ditangkap adalah ajakan untuk terus bersholawat kepada Nabi Muhammad Saw. Sholawat dianggap sebagai cara mendekatkan diri kepada Allah Swt dan memperoleh syafaat Nabi di akhirat.
Demikianlah penjelasan mengenai lirik Busyrolana, lengkap dengan tulisan Arab, Latin, serta artinya. Semoga bermanfaat!
(sto/aku)
Komentar Terbanyak
Jokowi Berkelakar soal Ijazah di Reuni Fakultas Kehutanan UGM
Blak-blakan Jokowi Ngaku Paksakan Ikut Reuni buat Redam Isu Ijazah Palsu
Tiba di Reuni Fakultas Kehutanan, Jokowi Disambut Sekretaris UGM