Belakangan ini, serial Gadis Kretek ramai diperbincangkan usai kesuksesan adu akting Dian Sastrowardoyo, Ario Bayu, dan Ibnu Jamil yang menarik perhatian. Namun, di balik kesuksesan serial yang diadaptasi dari novel karya Ratih Kumala ini tentu terdapat sosok sutradara yang mengarahkannya, yaitu Ifa Isfansyah.
Mengutip dari laman imdb.com, serial Gadis Kretek pertama kali tayang pada 2 November sebanyak 5 episode. Serial ini dibintangi oleh aktor ternama Tanah Air, seperti Dian Sastrowardoyo, Ario Bayu, Putri Marino, Arya Saloka, hingga Rukman Rosadi. Uniknya, serial ini disutradarai oleh sepasang suami-istri, yakni Ifa Isfansyah dan Kamila Andini.
Untuk diketahui, Ifa Isfansyah adalah salah satu sutradara ternama yang berasal dari Jogja. Simak profilnya berikut ini.
Profil Ifa Isfansyah
Namanya terkenal sebagai seorang sineas kawakan di Indonesia. Ifa Isfansyah lahir pada tanggal 16 Desember 1979. Mengutip dari akun LinkedIn miliknya, Ifa menempuh pendidikan SMA pada tahun 1995 hingga 1998 di SMA Negeri 6 Jogja.
Saat menjalani masa putih abu-abu, Ifa pernah mencoba berbagai hal, seperti musik dan olahraga. Ia kemudian mengenal film dan merasa mendapat energi ketika menontonnya. Sejak saat itu, Ifa memutuskan untuk berkiprah di dunia film.
Ifa kemudian melanjutkan pendidikannya di Institut Seni Indonesia (ISI) yang berlokasi di Bantul, Jogja pada tahun 1999 hingga 2007. Jurusan yang dipilihnya adalah pertelevisian.
Pada tahun 2006, Ifa terpilih oleh Asian Film Academy Busan dan mendapat beasiswa untuk belajar di Im Kwon Taek College of Film & Performing Arts, Korea Selatan, pada tahun 2007-2008.
Mengutip dari laman Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Kebudayaan, pada Juni 2001, Ifa mendirikan Fourcolours Film. Dari perusahaan ini, ia berhasil menyutradarai beberapa film pendek seperti Air Mata Surga, Mayar, Harap Tenang Ada Ujian!, Setengah Sendok Teh, serta Huan Chen Guang.
Ifa Isfansyah juga menjadi founder dari Yayasan Jogja-Netpac Asian Film Festival (JAFF) pada Juli 2006 dan Jogja Film Academy (JFA) pada Juni 2014. Kini, Ifa bekerja sebagai seorang sutradara.
Film Pendek Karya Ifa Isfansyah
- Air Mata Surga (Maret 2002)
- Mayar (Agustus 2002)
- Harap Tenang, Ada Ujian! (Juli 2006)
- Setengah Sendok Teh (Februari 2007)
- Huan Chen Guang (Januari 2008)
- Lintang Kemukus Dini Hari (Juli 2009)
- Percakapan Ini (September 2010)
Film Karya Ifa Isfansyah
- Garuda Di Dadaku (September 2008)
- Sang Penari (Maret 2011)
- Belkibolang (Maret 2011)
- Ambilkan Bulan (November 2011)
- Rumah dan Musim Hujan (April 2012)
- 9 Summers 10 Autumns (September 2012)
- Hoax (Oktober 2013)
- Pendekar Tongkat Emas (Juni 2014)
- Pesantren Impian (November 2015)
- Catatan Dodol Calon Dokter (November 2015)
- Koki-Koki Cilik (Juli 2018)
- Quarantine Tales (Desember 2020)
- Losmen Bu Broto (November 2021)
- Gadis Kretek (November 2023)
Penghargaan Ifa Isfansyah
- Piala Citra untuk Sutradara Terbaik (Sang Penari) di 2011
- Nominasi Sutradara Terbaik (Koki-Koki Cilik) di Festival Film Bandung 2018
- Nominasi Sutradara Terbaik (Pendekar Tongkat Emas) di Festival Film Bandung 2015
- Nominasi Sutradara Terbaik (Losmen Bu Broto) di Maya Awards 2022
- Nominasi Sutradara Terbaik (9 Summers 10 Autumns) di Maya Awards 2013
Selain itu, film pendek Harap Tenang, Ada Ujian! juga memenangi kategori Film Pendek Terbaik di Jogja-NETPAC Asian Film Festival 2006 dan Piala Citra pada Festival Film Indonesia 2006.
Nah, demikianlah profil Ifa Isfansyah, sutradara kawakan asal Jogja. Semoga bermanfaat, ya, detikers!
Simak Video "Gadis Kretek Raih Penghargaan Bergengsi!"
(rih/ams)