Pengarang lagu Rungkad, Vicky Prasetyo (26), buka-bukan soal banyak artis yang tak membayar performing rights saat membawakan lagu ciptaannya. Tak dinyana awal mula ide lagu Rungkad ternyata berasal dari mimpi. Simak cerita Vicky selengkapnya di sini.
Cerita Vicky ini menjadi salah satu artikel yang paling dibaca pembaca detikJogja sepekan ini. Saat ditemui di studio musiknya di Kalurahan Pleret, Kapanewon Pleret, Kabupaten Bantul, Jumat (20/10/2023), Vicky mengaku sedang memperjuangkan hak performing rights tersebut bersama musisi lainnya.
"Saya ke semua konten kreator yang ingin membawakan Rungkad itu sebenarnya mengizinkan, tapi juga harus melewati prosedur yang benar," kata Vicky.
Sebagai informasi, performing rights merupakan hak penggunaan musik yang diperdengarkan di tempat umum antara lain di konser, kafe hingga radio. Oleh karena itu lagu yang diputar atau dinyanyikan demi kepentingan komersial itu harus memiliki performing rights dan membayar royalti.
"Kan banyak juga tukang cover atau konten kreator memakai lagu Rungkad atau karyaku yang lain ada yang tidak izin sama sekali, bahkan itu menghasilkan duit yang tidak sedikit," lanjut Vicky.
Vicky pun mengaku sedang memperjuangkan agar pencipta lagu mendapatkan performing rights itu. Sebab, menurutnya, masih banyak penyanyi yang tidak mengerti soal performing rights.
Selama ini, pencipta lagu rata-rata hanya mendapatkan royalti dalam kurun waktu 3-6 bulan. Dengan catatan, lagu ciptaannya dibawakan penyanyi yang sedang ngetop.
"Ibaratnya royaltinya tidak bisa mengalir panjang, karena memang royalti terbesar itu kan di 3 bulan awal booming sampai 6 bulan setelahnya ngedrop lagi. Itu yang baru kita perjuangkan sama pencipta. Soalnya kalau penyanyi itu bisa bertahan lama dengan membawakan karya itu, dengan rate yang mahal juga," jelas pria murah senyum ini.
Pihaknya mnejelaskan sudah ada ide dari para musisi untuk menyelesaikan masalah itu. Salah satunya dengan menuntut bagian 10% dari pembayaran artis dibagi jumlah lagu yang dinyanyikan.
Dia menerangkan sistem ini belum sepenuhnya berjalan. Masih banyak penyanyi, kata dia, yang merasa sudah membantu pengarang untuk mempopulerkan lagunya sehingga tak mau membayar performing rights.
Vicky kemudian mengapresiasi sejumlah artis yang sudah membayar performing rights seperti Anang Hermansyah, Anji, dan Denny Caknan.
"Kalau artis Jawa yang membayarkan ke aku sementara ini baru Denny Caknan untuk performing rights. Aku juga salut dengan kesadaran Denny, Denny itu ngasih, kalau untuk selebihnya belum ada yang secara perform ngasih seperti itu," ujarnya.
Selengkapnya di halaman berikut.
(ams/ahr)