Harga Sembilan Bahan Pokok (Sembako) atau bahan pangan secara umum dapat bergeser tiap hari. Perubahan harga tersebut mesti diketahui masyarakat luas agar dapat merencanakan pengeluaran dengan tepat.
Dikutip dari Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) yang dikelola Bank Indonesia pada Kamis (18/12/2025) pukul 12.24 WIB, cabai merah besar, cabai merah keriting, dan cabai rawit merah kompak turun. Bahan lain tidak tercatat mengalami pergeseran harga.
Cabai merah besar turun cukup dalam, terhitung dari Rp 65.000 menjadi Rp 62.500 per kilogram. Meski di Jogja turun, di tingkat nasional, rata-ratanya justru naik, dari Rp 57.050 menjadi Rp 57.700.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam kurun waktu satu minggu (sejak 12 Desember 2025), cabai merah keriting turun sebanyak 3 kali. Pertama, pada 15 Desember, dari Rp 70.000 menjadi Rp 67.500. Kedua, pada 16 Desember, dari Rp 67.500 menjadi Rp 63.750. Ketiga, hari ini, dari Rp 63.750 menjadi Rp 60.000 sekilo.
Cabai rawit merah yang kemarin turun dari Rp 74.000 menjadi Rp 73.000, longsor hari ini. Grafik menunjukkan, angkanya jeblok kurang lebih 13 persen jadi 63.250 per kilogram. Dengan penurunan ini, cabai rawit merah resmi selalu turun dalam 5 hari terakhir.
Harga rawit merah di level nasional juga tampak longsor. Bila kemarin dibanderol Rp 77.400 sekilo, hari ini, banderolannya turun jadi Rp 74.550. Provinsi dengan harga paling murah adalah Sulawesi Barat (Rp 46.250), sedangkan yang paling mahal berlaku di Papua Barat (Rp 140.000).
Perlu dipahami bahwasanya PIHPS menggunakan rata-rata harga dari Pasar Beringharjo dan Kranggan untuk basis datanya. Perubahan lengkap sembako Jogja hari ini 18 Desember 2025 dapat detikers simak via poin-poin berikut.
Harga Sembako Jogja 18 Desember 2025 Versi PIHPS
Perlu dicatat, harga final PIHPS tersedia pada hari kerja setiap pukul 13.00 WIB. Dalam kondisi tertentu, waktu update data final mungkin lebih lama.
- Bawang merah ukuran sedang: Rp 46.750/kg
- Bawang putih ukuran sedang: Rp 39.500/kg
- Beras kualitas bawah I: Rp 13.150/kg
- Beras kualitas bawah II: Rp 12.150/kg
- Beras kualitas medium I: Rp 14.900/kg
- Beras kualitas medium II: Rp 14.150/kg
- Beras kualitas super I: Rp 16.000/kg
- Beras kualitas super II: Rp 15.000/kg
- Cabai merah besar: Turun dari Rp 65.000 menjadi Rp 62.500/kg
- Cabai merah keriting: Turun dari Rp 63.750 menjadi Rp 60.000/kg
- Cabai rawit hijau: Rp 67.500/kg
- Cabai rawit merah: Turun dari Rp 73.000 menjadi Rp 63.250/kg
- Daging ayam ras segar: Rp 39.500/kg
- Daging sapi kualitas 1: Rp 145.000/kg
- Daging sapi kualitas 2: Rp 137.500/kg
- Gula pasir kualitas premium: Rp 18.250/kg
- Gula pasir lokal: Rp 17.000/kg
- Minyak goreng curah: Rp 18.000/kg
- Minyak goreng kemasan bermerk 1: Rp 21.750/kg
- Minyak goreng kemasan bermerk 2: Rp 21.000/kg
- Telur ayam ras segar: Rp 31.000/kg
Penyebab Harga Sembako Berubah-ubah
Nur Azizah Nasution dalam tulisannya di Journal of Sharia and Law berjudul 'Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kenaikan Harga Sembako oleh Para Pedagang Menurut Perspektif Ekonomi Syariah' memberi rincian penyebab berupa faktor internal dan eksternal fluktuatifnya harga sembako. Ini rinciannya:
1. Produksi (Internal)
Ketersediaan bahan pokok di pasaran sangat memengaruhi harga. Contohnya, bila kondisi cuaca buruk sehingga gagal panen terjadi, maka harga akan melambung. Sebaliknya, jika jumlahnya melimpah, maka harga di pasaran turun.
2. Distribusi (Internal)
Pengiriman bahan pokok menuju pasar merupakan salah satu faktor penentu. Semakin mahal biaya distribusi, semakin mahal pula harga yang dipatok pedagang. Fluktuasi harga rerata suatu bahan pangan juga memengaruhi karena pedagang tentu membutuhkan laba.
3. Sumber Pasokan (Internal)
Jumlah pemasok bahan pangan yang sedikit berakibat naiknya harga karena langka. Sebaliknya, ketika pemasok lebih banyak dibandingkan pedagang, harga turun.
4. Permintaan dan Penawaran (Eksternal)
Para pedagang akan menaikkan harga bahan pangan jika permintaan lebih banyak ketimbang penawaran. Sementara itu, penawaran tinggi dengan permintaan rendah menyebabkan harga turun. Konsep permintaan-penawaran ini dipengaruhi besar-kecilnya kebutuhan pembeli terhadap bahan pangan terkait.
5. Jumlah Pesaing (Eksternal)
Faktor kelima adalah jumlah pedagang yang menjual komoditas sama alias pesaing. Jika tidak ada pesaing, pedagang cenderung menaikkan harga. Di sisi lain, persaingan pedagang yang ketat membuat harga bahan pangan cenderung menurun untuk memenangkan konsumen.
Itulah informasi ringkas mengenai harga sembako Jogja hari ini Kamis, 18 Desember 2025. Perlu diketahui, harga yang ditemui di pasaran mungkin berbeda karena disparitas.
(sto/alg)












































Komentar Terbanyak
Bocoran dari Basuki soal Rencana Gibran Berkantor di IKN Tahun Depan
Basuki Hadimuljono Ungkap Gibran Ingin Berkantor di IKN 2026
Jawab Sindiran Luhut, UGM Pamerkan Penelitian Bawang Putih