Harga bahan pangan, terkhusus Sembilan Bahan Pokok (Sembako), di Kota Jogja dapat berubah sewaktu-waktu karena sejumlah faktor. Bagi masyarakat, mengetahuinya adalah hal yang penting agar bisa menentukan prioritas pembelian pangan sehari-hari.
Dikutip dari Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) yang dikelola Bank Indonesia pada Selasa (16/12/2025) pukul 13.04 WIB, cabai merah keriting dan cabai rawit merah terus menunjukkan penurunan harga. Sebaliknya, daging ayam masih naik.
Hari ini, cabai merah keriting turun dari Rp 65.000 menjadi Rp 63.750 per kilogram. Reratanya di level nasional sedikit lebih murah, yakni Rp 63.250. Wilayah dengan harga terendah adalah Sulawesi Utara (Rp 30.650), sedangkan tertingginya di Kalimantan Tengah (Rp 104.400).
Sempat hampir menyentuh level 90 ribu rupiah per kilogram, rawit merah justru konsisten turun harga beberapa hari terakhir. Kemarin, harganya jeblok menjadi Rp 76.250 dari sebelumnya Rp 78.750/kg. Hari ini, angkanya merosot lagi jadi Rp 74.000.
Berbanding terbalik dengan cabai, daging ayam ras segar tampak meneruskan tren kenaikan harganya. Grafik PIHPS menunjukkan, satu kilogramnya dipatok Rp 39.500, lebih mahal 500 rupiah ketimbang kemarin.
Seminggu kebelakang, terhitung sejak 10 Desember 2025, daging ayam naik 3 kali. Pertama, pada 12 Desember, ketika angkanya naik 250 rupiah jadi Rp 38.750. Setelah itu, ayam kembali naik jadi 39.000 pada 15 Desember 2025. Kenaikan ketiga terjadi hari ini, sebesar 500 rupiah alias 1,28%.
Perlu dipahami bahwasanya PIHPS menggunakan rata-rata harga dari Pasar Beringharjo dan Kranggan untuk basis datanya. Perubahan lengkap sembako Jogja hari ini 16 Desember 2025 dapat detikers simak via poin-poin berikut.
Harga Sembako Jogja 16 Desember 2025 Versi PIHPS
Perlu dicatat, harga final PIHPS tersedia pada hari kerja setiap pukul 13.00 WIB. Dalam kondisi tertentu, waktu update data final mungkin lebih lama.
- Bawang merah ukuran sedang: Rp 46.750/kg
- Bawang putih ukuran sedang: Rp 39.500/kg
- Beras kualitas bawah I: Rp 13.150/kg
- Beras kualitas bawah II: Rp 12.150/kg
- Beras kualitas medium I: Rp 14.900/kg
- Beras kualitas medium II: Rp 14.150/kg
- Beras kualitas super I: Rp 16.000/kg
- Beras kualitas super II: Rp 15.000/kg
- Cabai merah besar: Rp 65.000/kg
- Cabai merah keriting: Turun dari Rp 67.500 menjadi Rp 63.750/kg
- Cabai rawit hijau: Rp 67.500/kg
- Cabai rawit merah: Turun dari 76.250 menjadi Rp 74.000/kg
- Daging ayam ras segar: Naik dari Rp 39.000 menjadi Rp 39.500/kg
- Daging sapi kualitas 1: Rp 145.000/kg
- Daging sapi kualitas 2: Rp 137.500/kg
- Gula pasir kualitas premium: Rp 18.250/kg
- Gula pasir lokal: Rp 17.000/kg
- Minyak goreng curah: Rp 18.000/kg
- Minyak goreng kemasan bermerk 1: Rp 21.750/kg
- Minyak goreng kemasan bermerk 2: Rp 21.000/kg
- Telur ayam ras segar: Rp 31.000/kg
Penyebab Harga Sembako Berubah-ubah
Bukan tanpa sebab harga sembako dan bahan pangan lain berubah tiap hari. Nur Azizah Nasution dalam tulisannya di Journal of Sharia and Law berjudul 'Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kenaikan Harga Sembako oleh Para Pedagang Menurut Perspektif Ekonomi Syariah' memberi rincian penyebab dari faktor internal dan eksternal, sebagai berikut:
1. Produksi (Internal)
Ketersediaan bahan pokok di pasaran sangat memengaruhi harga. Contohnya, bila kondisi cuaca buruk sehingga gagal panen terjadi, maka harga akan melambung. Sebaliknya, jika jumlahnya melimpah, maka harga di pasaran turun.
2. Distribusi (Internal)
Pengiriman bahan pokok menuju pasar menjadi salah satu faktor penentu harga. Semakin mahal biaya distribusi, semakin mahal pula harga yang dipatok para pedagang. Fluktuasi harga rerata suatu bahan pangan juga memengaruhi karena pedagang tentu membutuhkan margin keuntungan.,
3. Sumber Pasokan (Internal)
Jumlah pemasok bahan pangan yang sedikit berakibat naiknya harga karena langka. Sebaliknya, ketika pemasok lebih banyak dibandingkan pedagang, harga bahan pangan turun.
4. Permintaan dan Penawaran (Eksternal)
Para pedagang akan menaikkan harga bahan pangan jika permintaan lebih banyak ketimbang penawaran. Sementara itu, supply tinggi dengan demand rendah menyebabkan harga turun. Konsep permintaan-penawaran ini dipengaruhi besar-kecilnya kebutuhan pembeli terhadap bangan pangan terkait.
5. Jumlah Pesaing (Eksternal)
Faktor kelima adalah jumlah pedagang yang menjual barang sama alias pesaing. Jika tidak ada pesaing, pedagang cenderung menaikkan harga. Di sisi lain, persaingan pedagang yang ketat membuat harga bahan pangan menurun karena perebutan konsumen.
Itulah informasi ringkas mengenai harga sembako Jogja hari ini Selasa, 16 Desember 2025. Perlu diketahui, harga yang ditemui di pasaran mungkin berbeda karena disparitas.
Simak Video "Video: Bahlil Incar Papua untuk Produksi Bahan Baku Etanol "
(par/aku)